Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Sebuah truk bermuatan minuman bersoda terguling di Jalan Sultan Agung, Flyover Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Kejadian ini dipicu akibat sopir truk mengantuk ketika melaju membawa muatan seberat 18 ton, Kamis, (31/10/2019).
Kanit Lantas Polsek Bekasi Kota, Iptu M. Damanik mengatakan, kecelakaan ini terjadi pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Ketika itu truk melaju dari arah Bekasi menuju Jakarta dengan kecepatan sedang.
Namun sebelum truk menanjak melewati flyover, sopir kehilangan kendali akibat mengantuk hingga menabrak pembatas jalan. Usai menabrak pembatas jalan, truk bermuatan minuman bersoda ini langsung terguling di ruas jalan yang belawanan.
"Laka tidak ada korban, pengemudi hanya luka ringan, infomasi mengantuk mobil dari arah Bekasi menuju Jakarta lewat Cakung," kata Damanik kepada TribunJakarta.com.
Posisi truk saat terguling menyebabkan ruas jalan dari arah Jakarta menuju Bekasi tertutup, akibatnya kemcatean tak kurang dari dua kilo meter terjadi dari Flyover Kranji hingga ke Simpang Alexindo.
"Karena badan mobil menutup hampir seluruh bagian jalan, kendaraan terpaksa kita alihkan ke ruas jalan turunan flyover," ujarnya..
Adapun proses evakuasi belangsung cukup lama, pihak kepolisian dan Dishub Kota Bekasi mengalami kendala lantaran kesulitan mencari alat crane untuk mengangkut truk kontainer seberat 18 ton.
• Benarkah Makan Bayam dengan Tahu Bisa Buat Wanita Kena Kista? Ini Kata Ahli
• Mulai November 2019, BMKG Memprakirakan DKI Jakarta dan Sekitarnya akan Memasuki Musim Hujan
"Lama nunggu crane aja, tadi kita coba hubungi di yang paling dekat alatnya lagi disewa di Karawang ada yang lagi di sewa di Tangerang," ujar dia.
Crane akhirnya baru dapat tersedia sekitar pukul 11.30 WIB. Akses menuju lokasi kecelakaan juga sempat menjadi kendala ketika kemacetan yang ditimbulkan kian mengular.
"Untuk evakuasi sampai truk bisa berdiri itu cepat, sekitar pukul 13.00 WIB sudah berhasil kita evakuasi, tadi sempat kita contraflow khusus kendaraan crane supaya bisa jangkau ke sini (TKP) soalnya kalau enggak gitu sulit jalur sudah macet," ujarnya.