Djaduk Ferianto Meninggal

Seniman Djaduk Ferianto Meninggal Dunia, Ini Profil Lengkapnya: Lebih dari 45 Tahun Berkarya!

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Siti Nawiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11/2019)

TRIBUNJAKARTA.COM - Seniman musik Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11/2019).

Berdasarkan informasi yang dilansir Kompas.com (Grup Kompas Gramedia), Djaduk Ferianto mengembuskan nafas terakhirnya pukul 02.30 WIB.

Djaduk Ferianto disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo, Yogyakarta.

Rencananya Djaduk Ferianto dikebumikan di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, pada Rabu siang.

Semasa hidup, Djaduk Ferianto merupakan seorang aktor dan musisi Indonesia.

Ia adalah putra bungsu dari seniman Bagong Kussudiardja.

Tak lain, Djaduk adalah adik dari pemain teater Butet Kertaradjasa.

Dalam bermusik, Djaduk lebih berkonsentrasi pada penggalian musik-musik tradisi.

Buat penyuka keroncong, Djaduk menjadi pembentuk dari kelompok musik Kua Etnika dan musik humor Sinten Remen.

Selain bermusik, Djaduk juga aktif dalam dunia teater hingga bergabung dalam Teater Gandrik.

Dalam dunia seni peran, Djaduk juga pernah bermain dalam film anak terlaris di Indonesia, Petualangan Sherina.

Ia berperan sebagai Kertarajasa, orang yang ingin menguasai tanah pertanian Ardiwilaga untuk proyek propertinya.

Karya Djaduk di era orde baru dan reformasi cenderung mengandung kritik sosial dan politik, di antaranya “Ngeng-Ngeng” (1993) dan “Kompi Susu” (1998).

Kreasi Djaduk semakin berkembang seiring dengan pembentukan ansambel Kyai Kanjeng bersama Emha Ainun Najib yang memadukan alat musik barat dan gamelan diatonik.

Selain itu, Djaduk pernah menggelar pameran tunggal fotografi bertajuk ”Meretas Bunyi” di Bentara Budaya Yogyakarta pada 2018 lalu.

Djaduk Ferianto telah menikah dengan perempuan bernama Petra. Pasangan ini kemudian dikaruniai lima anak.

Berdasarkan laporan Grid pada 2018 lalu, Djaduk Ferianto pernah mengunggah potret dirinya semasa kecil hingga kini yang telah lebih dari 45 tahun berkarya.

Sejak kecil, Djaduk Ferianto sudah dikenalkan budaya dan tradisi Jawa yang melekat pada keluarganya.

"Foto diatas sewaktu umur 10 th , 45 th berjalan tepat hari ini tgl 19 juli. Foto yg dibawah hari umurku sdh 54 th kok yo mek jadi tukang kendang ya," tulis Djaduk dalam keterangan foto yang diunggah.

 

FILMOGRAFI

PETUALANGAN SHERINA (2000)

KOPER (2006)

JAGAD X CODE (2009)

CEWEK SAWERAN (2011)

DISKOGRAFI

ORKES SUMPEG NANG NING NONG (BERSAMA KUA ETNIKA,1997)

RITUS SWARA (BERSAMA KUA ETNIKA, 2000)

PARODI IKLAN (BERSAMA ORKES SINTEN REMEN, 2000)

KOMEDI PUTAR (BERSAMA ORKES SINTEN REMEN, 2002)

JANJI PALSU (BERSAMA ORKES SINTEN REMEN, 2003)

MALING BUDIMAN (BERSAMA ORKES SINTEN REMEN, 2006)

DIA SUMBER GEMBIRAKU (LAGU ROHANI, 2006)

PATA JAVA (BERSAMA KUA ETNIKA DAN PATA MASTER JERMAN)

PENGHARGAAN

Pemusik Kreatif 1996 (PWI Yogyakarta)

Piala Vidia sebagai Penata Musik Terbaik 1995 (Festival Sinetron Indonesia)

Grand Prize 2000 (Unesco)

(Tribunjakarta/kompas/grid)

Berita Terkini