KESAKSIAN Mertua Sikap Bomber di Medan Berubah Drastis, Putrinya Dijebak Jenguk Napi Teroris

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Siti Nawiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kesaksian Mertua Sikap Bomber di Polrestabes Medan Berubah Drastis, Putrinya Dijebak Jenguk Napi Teroris

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Andi Syahputra, mertua dari Rabbial Muslim Nasution (RMN) alias Dedek, terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan menceritakan kesaksiannya terkait sikap sang menantu selama ini.

Andi Syahputra terlihat cemas ketika menceritakan proses anaknya bisa terjebak di pengajian yang diduga sesat dan perubahan drastis keduanya. 

Ia menuturkan, sang anak dan Rabbial Muslim Nasution didatangi pengajian diduga sesat itu ketika bulan April 2018.

TONTON JUGA:

Setelah itu, mereka tampak sering berpergian untuk mengaji.

Meski demikian, Andi Syahputra merasa tak senang dengan aktivitas rekan sepengajian Rabbial Muslim Nasution.

"Saya gak senang juga. Kok sering-sering, lama-lama seperti mendoktrin. Tapi saya pun tidak tahu ya kan apa yang dibicarakan. Mulai dari situ, terjadi perubahan sikap terhadap anak saya. Mereka sudah mulai tidak mendengarkan arahan saya sebagai orang tua. Dan mereka sering ikut pengajian ke Belawan sana," tutur Andi Syahputra.

Ramalan Zodiak Cinta Jumat 15 November 2019, Cancer Jangan Terburu-buru, Rasa Cinta Virgo Kian Kuat

Lebih lanjut, Andi Syahputra mengaku mencari tahu aktivitas pengajian yang diikuti Rabbial Muslim Nasution dan putrinya.

Bahkan, Andi Syahputra menilai semenjak ikut pengajian tersebut, sikap Rabbial Muslim Nasution (RMN) bersama anaknya berubah drastis.

Terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan bikin vlog sindir Jokowi dan Ahok soal banjir (ISTIMEWA/Tangkap layar YouTube)

"Memang ada pengajian perempuannya dan ada pengajian laki-lakinya. Kalau perubahan yang terlihat, ya yang dulunya anak saya tidak pakai cadar berubah jadi pakai cadar. Lama-lama sikap anak saya berubah."

"Seperti harus lebih patuh terhadap ucapan suaminya. Harus nurut apa kata suami jangan melawan," tegas Andi Syahputra dikutip dari TribunMedan. 

Selain itu, ada perubahan drastis dari sang putri yang tak mau mendengarkan perkataan orang tua dan hanya mendengarkan pernyataan suaminya saja.

Ahok Disebut Bakal Pimpin BUMN, Bagaimana Status Mantan Napi BTP? Ini Reaksi Erick Thohir

"Jadi kalau ada kegiatan, dikit-dikit mereka pergi ke sana. Perkataan kami tak didengar dan warung bulak balik tutup," aku Andi Syahputra.

Kendati demikian, Andi Syahputra menegaskan bahwa sosok putrinya tak tahu menahu mengenai aliran pengajian itu.

Namun, putrinya pernah menjenguk napi teroris karena dijebak teman pengajiannya.

"Dulu anak saya pernah dijebak sekali karena ada kelompok mereka di penjara, maka disuruh jenguk si tahanan yang sakit itu. Anak awak ini kan gak tahu apa-apa, kelompoknya ini gak berani jenguk antar obat," tegas Andi Syahputra.

Karena sempat menjenguk tahanan teroris, lanjut Andi Syahputra, sang putri lantas dituduh jauh terlibat.

Pemerintah Ogah Disebut Kecolongan Karena Bom di Medan, Achmad Baidowi: Ini Bukan Main-main!

"Karena ia anak baru jadi ia ditumbalkan untuk menjenguk. Jadi berita yang beredar sudah berputar-putar. Sementara anak saya sejak bulan April mengikuti itu. Kenapa anak saya yang dituduh mempunyai jaringan itu," katanya.

Andi juga menyampaikan bahwa saat putrinya menjenguk narapidana teroris, tidak pergi sendiri, melainkan ditemani teman pengajiannya.

"Tapi ia melihat (jenguk) tidak sendiri, ada kawannya juga. Tapi dari situlah ia dikaitkan mempunyai jaringan," papar Andi Syahputra.

Sementara itu, istri Andi Syahputra dengan nada suara terisak-isak, mengatakan bahwa dirinya pernah bertanya kepada Da kenapa mau disuruh menjenguk di penjara.

Keseharian Istri Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan, Ternyata Kerap Pergi Pagi Pulang Malam

"Saya tanyak anak saya, kenapa mau. Mereka kan teroris. Dijawab anak saya itu lah Mak disuruh emak-emak di pengajian. Dan anak saya mengaku bahwa yang dijenguknya bukan teroris. Cuma anak awak ini gak tahu jadi ditumbalkan. Itu peristiwa terjadi sekitar tiga bulan lalu," tegasnya.

Selaku orang tua, mereka mengaku sudah mengingatkan dan meminta supaya jangan ikut kelompok tersebut, karena apa yang mereka lakukan sudah tidak benar.

"Kami selaku orang tua sebelumnya sudah mengingatkan juga. Tinggalkan semua itu. Udah tidak benar itu. Tapi anak saya berpikir cuma ikuti perintah suami kalau tidak neraka. Nasehat kami tidak didengarkan. Selalu itu saja alasannya. Ia tidak mendengarkan kami," ucapnya sembari menetes air mata.

(TRIBUNJAKARTA/TRIBUNMEDAN)

Berita Terkini