TRIBUNJAKARTA.COM - Jubir Presiden Fadjroel Rachman tampak tunjuk-tunjuk Politisi Partai Gerindra Fadli Zon saat membahas kebebasan sipil yang menurun.
Hal tersebut terjadi ketika keduanya menjadi narasumber di Mata Najwa yang mengangkat tema 'Membaca Jokowi di Jilid 2'.
Di awal perbincangan, acara ini membahas soal aksi tinju Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
TONTON JUGA:
Najwa Shihab lantas mempertanyakan sikap tinju Fahri Hamzah saat ini.
"Apakah sikap tinju akan sekencang dahulu ga ke pemerintahan Jokowi usai Ketum Prabowo Subianto jadi Menhan?" tanya Najwa Shihab.
Lantas Fadli Zon menyatakan, harus tetap ada pihak yang mengkritisi pemerintahan Jokowi - Maruf Amin.
• Sebelum Wafat, Bahtiar Effendy Kenang Momen di Montana: It Will Always Be Big Mountain to Me
"Yang berkoalisi di eksekutif, sementara di legislatif kan amanatnya beda lagi. Jadi saya pikir berbeda peran antara keduanya," tegas Fadli Zon.
Lebih lanjut, Fadli Zon menuturkan tinju seperti apa yang akan dia layangkan ke pemerintah bergantung pada jalannya persoalan.
"Saya pikir sudah banyak kontroversi dan beban-beban masa lalu 5 tahun periode, seperti divided society dan isu yang memojokkan pihak tertentu, ekonomi gagal meroket dan mundurnya demokrasi serta kebebasan sipil," beber Fadli Zon.
"Seperti apa contohnya mengenai demokrasi dan kebebasan sipil?" tanya Najwa Shihab.
"Saya pikir banyak sekali seperti kebebasan berekspresi yang dijamin negara tetapi ujungnya dikriminalisasi. Demokrasi dilakukan dengan keras dan itu menjadi beban serta menjadikan demokrasi mundur," papar Fadli Zon.
• Profil Bahtiar Effendy, Ketua PP Muhammadiyah Meninggal Usia 60, SD di Ambarawa, Kuliah di AS
Lebih lanjut Fadli Zon menilai, harus ada orientasi perubahan.
"Jika tak ada maka kita akan menuju otoritarianisme, oligarki kan sedang disusun sedemikian rupa dari perkumpulan parpol dan kian kuat. Tak ada kontrol lagi," tegas Fadli Zon.
"Tapi kan pilihan tersebut diambil secara sadar oleh partai anda?" cecar Najwa Shihab.
"Ya betul," kata Fadli Zon.
Mendengar pernyataan Fadli Zon, Fadjroel Rachman menilai mantan Wakil Ketua DPR RI itu berpikir dengan cara masa lalu.
"Ini orang yang berasal dari masa lalu dan tiba-tiba hadir," tegas Fadjroel Rachman.
• Mata Ilija Spasojevic Terus Berkaca-kaca di Pusara Makam Istri, Isak Tangis Putri Bungsu Mewarnai
"Bukan, itu cara pikir oligarki, kalau masuk ke dalam kabinet, ya sudah selesai tak mengkritik lagi. Pemikiran itu kesalahan," ucap Fadli Zon.
Fadli Zon menuturkan, pernyataannya itu hanya menjelaskan peran yang berbeda antara eksekutif dan legislatif.
Meski demikian, Fadjroel Rachman menilai perkataan Fadli Zon sebuah kekeliruan.
"Pernyataan anda keliru mengenai sejumlah karakter pemerintahan. Hak sipil dan politik serta lainnya dijamin," tegas Fadjroel Rachman.
"Itu maksudnya lima tahun lalu," beber Fadli Zon.
"Lima tahun lalu sebelum Prabowo gabung," celetuk Najwa Shihab.
• LINK Download PDF Rincian Formasi CPNS 2019 Pemprov DKI, Pemkot Depok & Bogor, Bisa Diakses Di Sini!
"Jadi karakter yang disebutkan tersebut, anda berlebihan-lebihan. Tak ada upaya kami untuk menyentuh kritik anda," imbuh Fadjroel Rachman seraya tunjuk-tunjuk ke arah Fadli Zon.
Sementara itu bagi politikus Nasdem Irma Suryani, Fadli Zon dinilai belum move on.
"Fadli ini belum sadar. Fadli belum move on," tegas Irma Suryani.