TRIBUNJAKARTA.COM - Jelang laga Timnas U-23 Indonesia menghadapi Vietnam di cabang sepak bola Sea Games 2019, ada kabar dari calon pelatih Timnas senior, Shin Tae-yong.
Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Vietnam pada laga ketiga Grup B sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Minggu (1/12/2019).
Di Sea Games 2019, Timnas U-23 Indonesia berada di grup B bersama dengan Thailand, Singapura, Vietnam, dan Laos.
Lanjutan laga penyisihan grup, Egy Maulana dkk Timnas U-23 Indonesia akan berhadapan dengan Vietnam.
Di tengah persiapan Timnas U-23 Indonesia, teka-teka siapa pelatih Indonesia masih belum terjawab, meski PSSI telah melakukan pertemuan dengan dua kandidat, yakni Shin Tae-yong dan Luis Milla.
Sementara itu, Shin Tae-yong diketahui juga melakukan penjajakan dengan China.
Kini, berhembus kabar, Shin Tae-yong resmi menolak tawaran Timnas Indonesia.
Media asal China mengklaim bahwa pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong menolak tawaran melatih Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong merupakan mantan pelatih timnas Korea Selatan yang menjadi salah satu kandidat pelatih baru Timnas Indonesia.
Pada tanggal 19 November 2019, Shin Tae-yong sudah memenuhi panggilan PSSI di Malaysia untuk presentasi program.
• BERLANGSUNG Live Streaming PUBG Mobile PMCO Fall Split Global Final, Bigetron RA Pimpin Klasemen
Shin Tae-yong datang bersama timnya untuk menjelaskan beberapa program kepelatihan dan target untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Presentasi calon pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, di depan Ketua Umum PSSI dan jajaran pengurus di Kuala Lumpur, Malaysia 19 November 2019.
Namun, berdasarkan kabar terbaru, Shin Tae-yong akhirnya memutuskan untuk menolak tawaran timnas Indonesia.
Kabar tersebut diberitakan oleh oleh salah satu Media asal China, Axtoutiao.
Media tersebut menyebut bahwa Shin Tae-yong akhirnya menolak tawaran untuk melatih timnas Indonesia.
"Shin Tae-yong secara resmi menolak tawaran untuk melatih timnas Indonesia. Berdasarkan seorang sumber, Shin akan diskusi kontrak dengan klub China," tulis Axtoutiao.
Sejumlah kabar di China memang mengatakan bahwa Shin Tae-yong tengah negosiasi dengan salah satu kontestan Chinese Super League.
Shin Tae-yong dilaporkan telah tiba di China pada Kamis (28/11/2019) untuk negosiasi dengan salah satu klub dari China bagian selatan.
• Bali United Selebrasi Juara Liga 1 2019, Sudah Pasti Juara? Setengah Lusin Gol di Segiri Jawabannya
Sejumlah fan meyakini bahwa Shin Tae-yong bakal melatih salah satu klub kaya China, Jiangsu Suning, untuk menggantikan Cosmin Olariou yang santer dikabarkan akan mengisi posisi pelatih timnas China.
Bagaimanapun, tidak dijelaskan secara pasti klub mana yang sedang negosiasi dengan pelatih berusia 50 tahun itu.
Andai memang negosiasi menemui kesepakatan, Shin Tae-yong akan mulai melatih pada musim 2020.
Sementara itu, PSSI menyebutkan dari presentasi kedua kandidat pelatih Timnas Indonesia, yakni Luis Milla dan Shin Tae-yong, menurut penilaian PSSI, Shin Tae-yong lebih siap.
Penilaian PSSI
Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri membandingkan kesiapan dua kandidat pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan Luis Milla.
Kedua calon pelatih itu telah melakukan presentasi di depan delegasi PSSI dalam waktu terpisah.
Shin Tae-yong telah lebih dulu memenuhi undangan PSSI untuk menjalani presentasi di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (19/11/2019).
Sedangkan Luis Milla baru saja pada Jumat (29/11/2019) melakukan pertemuan dengan PSSI.
Setelah melihat dua presentasi yang disampaikan oleh kedua calon pelatih, wakil ketua umum PSSI, Cucu Soemantri menilai pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong lebih siap untuk menangani timnas Indonesia.
"Saya melihat Shin Tae-yong lebih siap. Kalau Luis Milla agak ragu-ragu, padahal Shin Tae-yong belum pernah menangani timnas Indonesia," ujar Cucu Soemantri seperti dikutip dari BolaSport.com.
Lebih lanjut, Cucu Soemantri menilai Luis Milla hanya memaparkan presentasi seperti yang sudah dilakukannya ssat melatih timnas Indonesia pada 2017 lalu.
Cucu Soemantri juga merasa jawaban yang dberikan Luis Milla saat ditarget juara Piala AFF 2020 tidak membuat PSSI puas.
"Tidak ada hal baru yang ditawarkan oleh Luis Milla karena dia hanya menyampaikan road map yang sudah pernah dilakukannya," ujar Cucu Soemantri.
"Ternyata ketika ditanyakan demikian (juara Piala AFF 2020), dia (Luis Milla) boleh dikatakan tidak sanggup," tambahnya.
Pertemuan PSSI dengan Luis Milla berlangsung selama dua jam.
Secara garis besar PSSI tidak puas dengan pemapaaran pelatih Asal Spanyol itu.
Namun demikian, PSSI masih akan mempertimbangkan dan membandingkan dari masing-masing proposal pelatih.
Persiapan Timnas U-23 Indonesia
Pelatih timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri memiliki sebuah permintaan agar para pemainnya bisa fit menghadapi Vietnam.
Laga kontra Vietnam sangat krusial bagi timnas U-23 Indonesia.
Sebab saat ini, kedua tim tersebut belum terkalahkan dari dua pertandingan yang sudah dilakoni mereka.
Timnas U-23 Indonesia sebelumnya mengecundangi Thailand dan Singapura.
Sementara itu, Vietnam yang kokoh di puncak klasemen sementara Grup B membantai Laos dan Brunei Darussalam.
Satu tiket melangkah ke semifinal SEA Games 2019 bisa didapatkan timnas U-22 Indonesia bila mengalahkan Vietnam.
Untuk itu, Indra Sjafri berharap kondisi anak-anak asuhnya bugar dan siap tampil maksimal melawan pasukan muda Golden Dragon.
"Saya meminta para pemain fokus pada kekuatan tim dan berupaya tidak membuat banyak kesalahan," kata Indra Sjafri seperti BolaSport.com kutip dari laman resmi PSSI.
Jelang melawan Vietnam, timnas U-23 Indonesia menggelar latihan ringan untuk pemulihan tenaga.
Pemain yang bermain melawan Singapura berlatih ringan di kolam renang hotel.
Sementara itu, pemain yang duduk di bangku cadangan berlatih di taman depan hotel.
Skuad Garuda Muda memiliki waktu dua hari untuk persiapan melawan Vietnam.
"Program kami hari ini memang untuk pemulihan," kata Indra Sjafri.
"Kami harus pandai-pandai menjaga kondisi kebugaran pemain karena waktu istirahat sangat singkat."
"Kami maksimalkan jeda istirahat yang kami punya," tutur pelatih asal Sumatera Barat itu.
Kenangan buruk Vietnam
Terakhir kali jumpa timnas U-23 Indonesia di SEA Games, Vietnam mengalami nasib buruk dua tahun lalu.
Timnas U-23 Indonesia akan bersua dengan Vietnam pada matchday ketiga Grup B SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Minggu (1/12/2019).
Timnas Indonesia dan Vietnam merupakan dua negara teratas di Grup B.
Keduanya sama-sama meraih poin enam hasil dari dua kemenangan.
Perjumpaan keduanya sekaligus menjadi perebutan tampuk pimpinan klasemen yang sampai saat ini diduduki Vietnam.
Tim arahan Park Hang-seo itu hanya unggul selisih gol atas timnas U-23 Indonesia.
Namun, Vietnam perlu waspada kala jumpa Indonesia terutama di gelaran SEA Games.
Dua tahun lalu, timnas Vietnam sempat mengalami mimpi buruk setelah berhadapan dengan Indonesia.
Langkah Vietnam mulus pada tiga laga pertama di Grup B, menang 4-0 atas Timor Leste, 4-1 kontra Kamboja, dan 4-0 lawan Filipina.
Namun kegemilangan The Golden Stars terhenti saat menghadapi Indonesia.
Timnas Vietnam tak mampu membongkar pertahanan Indonesia yang kala itu dilatih Luis Milla.
Skor 0-0 pun menjadi hasil akhir laga timnas U-23 Indonesia kontra Vietnam.
Vietnam cuma butuh hasil imbang pada laga terakhir kontra Thailand untuk lolos ke babak semifinal.
Tapi, skenario buruk terjadi. Vietnam dipaksa menyerah 0-3 dari Thailand.
Sebaliknya, Indonesia menang atas Kamboja dengan skor 2-0 sekaligus mengakuisisi posisi kedua dari Vietnam.
Hasil tersebut pun mengubur mimpi Vietnam untuk meraih medali emas sepak bola SEA Games 2017.
Thailand dan Indonesia jadi tim yang berhak lolos ke semifinal sebagai juara dan runner-up Grup B.
Kini kisah hampir serupa kembali terjadi di SEA Games 2019.
Vietnam meraih dua kemenangan beruntun dan akan bersua Indonesia.
Selanjutnya, ada Thailand juga yang menanti Vietnam di laga terakhir.
Indonesia bisa kembali mengganjal langkah Vietnam untuk lolos ke babak semifinal SEA Games 2019.
Apalagi, skuat timnas U-23 Indonesia kini disebut lebih kuat ketimbang SEA Games edisi dua tahun lalu.
Osvaldo Haay diwaspadai lawan
Satu pemain timnas U-23 Indonesia diwaspadi oleh bek Vietnam.
Bek Vietnam, Nguyen Thanh Chung memberikan sorotan pada salah satu pemain timnas U-23 Indonesia, Osvaldo Haay.
"Saya memperhatikan pemain No 20 (Osvaldo Haay) dari tim Anda," ujar Nguyen Thanh Chung, dikutip BolaSport.com dari Bongda.
"Di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, saya belum memiliki kesempatan untuk menghadapi pemain ini.
"Menurut saya, dia adalah pemain yang memiliki kecepatan dan kamampuan yang bagus," katanya.
Osvaldo Haay memang menjadi salah satu pemain yang berperan penting dalam kemenangan timnas U-23 Indonesia melawan Thailand dan Singapura.
Pemain Persebaya Surabaya itu mencetak satu gol saat timnas U-22 Indonesia mengalahkan Thailand dengan skor 2-0 pada Selasa (26/11/2019).
Lalu pada laga kedua Grup B, Osvaldo Haay mencetak satu gol dan satu assist saat mengalahkan Singapura dengan skor 2-0 pada Kamis (28/11/2019).
Media Vietnam, Bongda bahkan menjuluki Osvaldo Haay sebagai 'anak dewa angin'.
"Sebagai 'anak dewa angin', striker Persebaya Surabaya menonjol karenakan kemampuannya untuk mempercepat, menyelesaikan, dan mendiversifikasi kemampuan untuk mencetak gol secara mandiri," tulis pernyataan di artikel Bongda.
Saat ini persaingan antara timnas U-23 Indonesia dan Vietnam di Grup B sengit.
Keduanya sama-sama mengemas enam poin dari dua pertandingan.
Akan tetapi, Vietnam memimpin klasemen sementara Grup B karena unggul produktivitas gol.
Dengan itu, timnas U-23 Indonesia sementara berada di posisi kedua.
Kemenangan yang dipetik timnas U-23 Indonesia atas Vietnam akan menggaransi skuat Indra Sjafri itu memimpin klasemen sementara Grup B.
Laga antara timnas U-23 Indonesia melawan Vietnam akan digelar di Stadion Rizal Memorium, Minggu (1/12/2019) pukul 15.00 WIB.
Diramalkan ke final
Pelatih timnas U-23 Singapura, Fandi Ahmad, meramalkan skuad Garuda Muda akan tampil di final SEA Games 2019.
Timnas U-23 Singapura gagal meraih kemenangan perdana di SEA Games 2019 setelah dikalahkan timnas U-23 Indonesia dengan skor 0-2, Kamis (28/11/2019).
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Rizal Memorial tersebut, Garuda Muda menang meyakinkan setelah berhasil mencetak dua gol di babak kedua.
Dwigol Indonesia disumbangkan oleh Osvaldo Haay (64') dan Asnawi Mangkualam (74').
Seusai laga, pelatih timnas U-23 Singapura, Fandi Ahmad, menyebutkan bahwa dirinya sudah tahu cepat atau lambat Indonesia akan mencetak gol.
Menurutnya, kecepatan yang dimiliki para pemain Indonesia 'membunuh' permainan timnya dalam laga tersebut.
"Saya sudah mengetahui cepat atau lambat Indonesia akan mencetak gol. Kecepatan Indonesia membunuh kami hari ini," ujar Fandi dilansir Bolasport.com dari Warta Kota.
Secara khusus Fandi menyebut Asnawi Mangkualam sebagai pemain yang paling diwaspadai oleh semua anak asuhnya.
Sepanjang babak pertama, para pemain Singapura berusaha untuk selalu menutup pergerakan Asnawi sehingga Indonesia kesulitan membangun serangan.
Namun di babak kedua hal tersebut tidak lagi bisa dilakukan sehingga Egy Maulana Vikri dkk dengan leluasa mengeksploitasi daerah pertahanan Singa Muda dari sisi sayap.
"Indonesia mempunyai pemain sayap yang cepat dan kuat secara individual," tutur Fandi.
Menurut pelatih 57 tahun tersebut, timnas U-23 Indonesia tidak hanya memiliki kecepatan melainkan juga kedisiplinan dan kemampuan menerapkan taktik dengan baik.
Fandi pun berpendapat bahwa kualitas yang dimiliki pasukan Indra Sjafri menjadikan Indonesia sebagai kandidat terkuat yang bisa mencapai babak final SEA Games 2019.
"Indonesia tim yang disiplin, memiliki kecepatan luar biasa dan menjalankan taktik dengan baik," kata Fandi.
"Saya merasa mereka akan masuk ke final,” ucap pria yang pernah merumput di Indonesia bersama klub Niac Mitra itu.
Selanjutnya, timnas U-23 Singapura akan menghadapi Thailand di Stadion Binan pada Minggu (1/12/2019).
Sementara timnas U-23 Indonesia akan melawan Vietnam di Stadion Rizal Memorial pada hari yang sama.