Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Pengendara ojek dalam jaringan (daring) yang mengendarai vespa matic masih tak sebanyak motor matic buatan Jepang di Ibu Kota.
Anak muda generasi milenial bernama Abdullah Syafi'i (23) menjadi salah satu pengendara ojek daring ber-vespa matic yang jumlahnya sedikit itu.
Ia berkendara dengan motor skuter tersebut sehari-hari untuk 'ngebid', istilah ojek daring mencari penumpang.
Sore itu, Abdullah Syafii membelah jalanan di kawasan Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Menggunakan Vespa warna kuning LX 150, Abdullah sedang mengejar waktu untuk mengantarkan pesanan makanan di sebuah rumah.
Selepas mengantarkan makanan, Abdullah kembali berkendara seraya menanti-nanti panggilan orderan selanjutnya pada ponsel pintarnya.
Ia mulai ngebid sejak tahun 2016. Saat itu, ia menggunakan akun temannya untuk mencoba mengantarkan penumpang.
Kini, ia telah memiliki akun sendiri yang digunakan untuk mengantarkan makanan maupun penumpang.
Beli Bekas Warna Merah
Awal ketertarikan Abdullah dengan Vespa, saat ia telah bekerja sebagai pengemudi ojek daring.
Saat itu, ia masih mengendarai motor bebek matic asal Jepang.
"Awalnya suka dengan Vespa saat saya udah jadi ojek daring. Saya pingin banget punya motor itu," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Senin (2/12/2019).
Dari hasil jerih payahnya mengantarkan penumpang, Abdullah akhirnya dapat mewujudkan keinginannya itu.
Ia bisa membeli motor vespa bekas berwarna merah seharga Rp 20 juta.