Mahasiswa Tewas Kecelakaan Hendak Wisuda

Cerita Teman Soal Kebaikan Nurul Faqih, dari Selalu Traktir Makan Soto, Sampai Hobi Membantu

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Nurul Faqih (22) dipajang di gedung Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Ciputat Timur, sebagai bentuk perhomatan, pada Minggu (1/12/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT TIMUR - Nurul Faqih (22) mungkin tak akan pernah dilupakan teman-temannya.

Kebaikan mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta yang tewas sebelum sempat wisuda itu, terlalu sulit untuk dilupakan.

Rega Johara, adalah teman dekat Faqih, mereka berbeda indekos, namun sangat sering bertemu.

Rega bercerita, suatu saat, Faqih menghubunginya, ia membawa soto dagangan ibunya, dan hanya dua porsi.

Rega pun diajak ke kosnya untuk menyantapnya bersama.

"Di mana? gua bawa soto nih, cuma ada dua porsi, lu aja yang ke sini," ujar Rega menceritakan.

Terkadang, Faqih suka datang ke indekos Rega untuk membagi sotonya.

Dan hal itu berulang terus-menerus, juga kepada teman-teman yang lain. Faqih selalu membawa porsi lebih soto ibunya untuk teman-temannya.

Selain suka memberi, pria yang jago desain itu juga sangat senang membantu.

Lukman menceritakan, Faqih adalah koordinator pelepasan wisuda, tradisi Fakultas Psikologi yang selalu mengadakan upacara setelah prosesi wisuda.

Ia mengurusi semua, utamanya terkait perlengkapan acara tersebut sesuai keahliannya di bagian desain.

"Dia itu koordinator wisuda. Itu karena yang lain enggak ada yang mau, dia mau jadinya," ujarnya.

Lukman, temannya yang lain juga mengutarakan hal yang sama soal hobi membantu terkait sosok Faqih.

Sampai sulit mengungkapkannya, Lukman hanya bisa menyebutnya beberapa kali bahwa almarhum memang tidak bisa membiarkan temannya dalam kesusahan, dan tanpa pamrih.

"Dia itu anaknya aktif juga. Dia bergaul sama orang itu enak. Baik juga, dia kalau misalnya ada apa-apa, dia mau bantuin. Dan dibayar, dia enggak mau," ujar Lukman mengenang karibnya.

Meski almarhum tak sempat mengenakan toga, teman-temannya tetap menghormati Faqih laiknya sarjana.

Foto Faqih dipajang di tengah lapangan kampus, dan teman-temannya bergantian menaruh bunga.

Proyek Saluran Air di Jakarta Timur Diprotes Warga, Dinas SDA DKI Salahkan Kinerja Kontraktor

Imbas Hujan Deras, Sebuah Papan Reklame di Kawasan Mampang Prapatan Roboh

Mereka juga memanjatkan doa agar pria baik itu mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT.

Sang kakak, Imam Rosyadi menggantikan Faqih menerima ijazah dari rektor saat prosesi wisuda di Auditorium Harun Nasution, Kampus 1 UIN Jakarta.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Faqih tewas dalam kecelakaan sepeda motor saat dirinya akan menuju lokasi wisuda.

Kronologi kecelakaan itu bermula saat Faqih yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion bernomor polisi E-6267-QI melaju dari arah Kampus Kedokteran UIN Jakarta ke arah Legoso, via Jalan Tarumanegara, Pisangan, Ciputat Timur, Tangsel, sekira pukul 05.00 WIB, Minggu (1/12/2019).

Ia ditabrak oleh WM, yang mengendarai Honda Scoopy bernomor polisi B-6244-WRW berboncengan dengan temannya yang belum diketahui identitasnya dari arah berlawanan. WM diduga hilang kendali sehingga menabrak Faqih.

Berita Terkini