Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Berawal dari keisingan, Litha Kusuma Wardhani (23) dapat menghasilkan jutaan rupiah tiap bulannya.
Litha, sapaanya merupakan anak ke-3 dari empat bersaudara.
Meskipun usianya terbilang muda, rupanya Litha sudah memiliki penghasilan sendiri sejak usia 20 tahun.
Tak tanggung-tanggung, dalam sebulan penghasilannya sudah bernilai jutaan rupiah.
Hal ini lantaran Litha memiliki sebuah usaha yang dinamainya Bocil Inc.
Bocil inc merupakan sebuah konsultan ide kreatif yang bergerak dibidang party planner, gift custom dan media edukasi anak.
Litha mengatakan saat perintisan awal, ia tak pernah berpikir bahwa bocil akan menjadi sebuah bisnis bahkan berkembang sampai sejauh ini.
Hal ini dikarenakan, ia hanya iseng saja memisahkan hasil karyanya dengan kehidupan pribadinya di media sosial.
"Singkat cerita pas aku kuliah semester 4 di Tekonologi Pendidikan, UNJ di tahun 2016 itu aku iseng dan kepengin punya IG hasil karya aku sendiri. Karena kan kebetulan aku kuliah memang suka bikin produk yang memang aku banget. Di situ belum ada kepikiran buat bisnis atau apa ya karena niat awalnya memang seperti itu," katanya di Jakarta Timur, Selasa (3/12/2019).
Akhirnya ia pun membuat akun IG bernama @dreamy_cila dengan filosofi mimpinya litha.
"Nah sayangnya waktu itu yang follow cuma 3 orang aja karena banyak temen yang enggak tahu kalau itu punya aku dan jadi engga folback. Terus akhirnya aku dapat saran dari sahabat aku namanya Kiran untuk pakai Bocil Inc aja," sambungnya.
Selanjutnya, saran dari sahabatnya itu pun ia setujui karena memang banyak orang yang mengenal dan memanggil Litha dengan sebutan bocil.
Dijelaskan Litha, julukan ini sebenarnya sudah ada sedari ia kecil akibat suaranya yang cempreng, tingkah lakunya seperti anak-anak dan badannya yang kurus kecil.
Sedangkan inc dibelakang nama bocil ia ambil dari singkatan incorporation atau kepemilikan pribadi.
"Jadi secara singkat aku buatlah akun IG @bocil_inc dengan filosofi berkarya dengan tingkah anak-anak. Anak-anak itu kan lebih ke yang enggak takut apapun tapi punya tujuan mimpi," ungkapnya.
Akhirnya, setelah menggunakan nama tersebut followers Litha.
"Saat itu belum masuk bisnis karena aku cuma masukin hasil karya aku aja. Sampai akhirnya aku mau ikut lomba ke Sumbawa yang mengharuskan memposting cerita pribadi. Akhirnya ceritaku, aku kemas dalam bentuk hasil karya seperti scrapbook yang aku posting. Namun sayangnya justru gagal dan beralih jadi bisnis," katanya.
Ya, akibat kegagalan lomba itu, Bocil Inc justru menjadi lahan bisnis untuk Litha.
Pasalnya ketika dirinya tak terpilih, justru orderan melalui Direct Mesaage (DM) mulai berdatangan.
Para pengguna media sosial yang tak lain rekannya itu justru memintanya untuk dibuatkan scrapbook dan hal lainnya sesuai dengan postingan Litha.
"Waktu itu masih scrapbook dan exploding box, kemudian berkembang menjadi bouquest artificial flower dan bouquest boneka. Jadi Bocil Inc ini suatu kegagalanku ikut lomba tapi awal keberhasilan bisnis yang justru aku impikan," ucapnya riang.
Bocil Inc pun resmi menjadi suatu bisnis menjelang akhir tahun 2016 lalu.
Gunakan Hasil Daur Ulang
Pada awalnya, hasil produk di Bocil Inc seperti scrapbook merupakan hasil handmade dengan bahan daur ulang.
Bahan-bahan tersebut merupakan sisa kertas dari percetakan milik Ayah Litha.
Sehingga bisa dikatakan Bocil Inc mengawali karirnya dari gudang percetakan studio 80 milik Ayahnya.
Namun, sejak Kiran, sahabatnya menyarankan Litha untuk menjadi party planner, Bocil Inc juga melayani jasa party planner.
"Produk Bocil Inc yang dipesan itu kan dari bahan daur ulang percetakan Papaku. Karena aku mengelola sampah dan daur ulang, di bulan Oktober 2016 diundang oleh Green Peace. Kebetulan mengisi stand di Senayan, aku buat stand anak. Nah dari situ orang-orang banyak tahu bahwa Bocil juga melayani party planner," ungkapnya.
Sebulan berlalu, tepat di bukan November 2016, Litha mengatakan pemesanan party planner pertama pun masuk.
Dengan budget Rp 850 ribu, ia membuat konsep party sesuai kemauan dan keinginan pemesan.
"Di situ aku minta DP dulu 50% yang aku putar lagi kan. Ya dari situ sih untungnya tipis banget ya. Karena aku lebih ke marketingnya dulu. Jadi mengenalkan kepada orang-orang dulu apa itu Bocil Inc," lanjutnya.
• Pasca-Ledakan di Monas, Polisi Sebut Tak Ada Peningkatan Keamanan
• Respons Menhan Prabowo Subianto Terkait Ledakan Granat Asap di Monas
Usahanya pun mulai berkembang seiring perjalanan waktu. Hingga akhirnya tepat di bulan April 2017, Litha memutuskan bekerjasama dengan sang kekasih, Aryo Seto Priambodo (23).
"Kan mulai banyak dikenal orang, di situ Mas Aryo pintar desain dan aku ke plannernya. Nah kita berpikir kenapa enggak kerjasama aja, kan kita sudah klop. Akhirnya ketika ada yang pakai jasa kita, usai diskusi konsep langsung dibuat desainnya sebelum diaplikasikan langsung," jelasnya.
Pada awal kerjasama, baik Litha maupun Aryo sudah berkomitmen untuk bekerja secara profesional.
Itupun berlaku ketika hubungan keduanya kandas di tengah jalan. Keduanya sudah sepakat untuk bersikap biasa dan membedakan antara bisnis dan kehidupan pribadi.
"Sejauh ini sih alhamdulillah masih sama Mas Aryo dan syukur alhamdulillah Bocil Inc masih berjalan dan mulai banyak dikenal orang. Jadi kita juga sudah punya tim untuk part time aja, jadi dekor ketika event aja," katanya.
Melalui usaha Bocil Inc, omset yang didapat Litha berkisar Rp 10-20 juta perbulannya.
"Kalau bersihnya ke kita sih minimal Rp 5 juta perorang ya. Sebab kan bayar tim itu perevent aja. Jadi satu orangnya kita bayar langsung Rp 200-400 ribu. Jadi penghasilan bersihnya memang tak menentu apalagi di tahun perintisan pertama untungnya diinventariskan untuk pembelian barang. Ya tapi untuk sekarang minimal Rp 5 juta pasti dapat," tandasnya.