Dijebak hingga Hampir Jadi PSK, Fitri Kini Memulung Nafkahi Suami yang Lumpuh & Anak Down Sydrome

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Siti Nawiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fitri, pemulung sekitaran Jakarta yang merantau akibat ditipu, Selasa (17/12/2019)

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang wanita asal Kalimantan Tengah bernama Fitriyani (44) menceritakan perjuangan hidupnya saat merantau ke Jakarta.

Fitriyani menjelaskan kedatangannya ke Jakarta akibat terbuai ucapan manis, rekannya bernama Yuni.

"Tinggal di Jakarta enak. Kerja enak dan gaji besar," ucap Fitri menirukan ucapan Yuni pada saat itu.

TONTON JUGA

Saat tiba di Jakarta, Fitriyani takjub melihat pemandangan ibu kota.

"Awalnya enggak ada kecurigaan apapun. Di situ tanpa biaya apapun saya sampai ke Jakarta dan lihat gedung tinggi."

"Sebab di kampung saya tinggal di pedalaman," katanya saat ditemui disekitaran Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (17/12/2019).

Namun tak disangka rupanya Yuni memiliki niat buruk kepada Fitriyani.

Ia diajak ke daerah Tanah Abang sekira pukul 01.00 WIB.

"Saya mikir ngapain tengah malam keluar, bukannya tidur. Namanya polos saya enggak tahu akan di bawa kemana."

Nikita Mirzani Tanya Jumlah Saudara Pria di Keluarganya, Lucinta Luna Keceplosan Sebut Cowok Tulen

TONTON JUGA

"Sampai tibalah di tempat yang dekat dengan rel kereta," sambungnya.

Setelah diusut, Fitriyani baru menyadari jika tempat tersebut merupakan lokasi prostitusi.

"Pas tahu tempat apa, saya sadar bahwa saya akan dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK)," katanya.

Tak cuma diajak ke lokasi prostitusi, Yuni bahkan memaksa Fitriyani untuk melayani lelaki hidung belang.

Lakukan Ini saat Buat Kue Bareng Sarwendah, Betrand Peto Ditegur Ruben Onsu: Kakak Awas!

Enggan tubuhnya disentuh, Fitriyani langsung melawan.

"Di situ saya baru melawan, saya ucap berani kau sentuh badan saya, habislah kau," katanya.

Bukannya takut, lelaki tersebut justru malah mengajukan pertanyaan balik.

BREAKING NEWS - Hujan Sedari Siang, Ini Sejumlah Titik Banjir yang Sebabkan Kemacetan di Jakarta

"Awak orang apa?" ucap lelaki itu.

"Saya orang Dayak," sahut Fitriyani dengan cepat.

"Dayak apa?" balas lelaki tersebut dengan suara lantang tak mau kalah.

"Saya dari Sampit," tegas Fitriyani.

Usai percakapan sengit, suasana menjadi hening seketika.

Suami Dikaitkan Penyelundupan Harley, Iis Dahlia Merasa Dirugikan: Laki Gua Pilot, Bukan Sopir Ojol!

Sampai lelaki yang tak pernah diketahui namanya itu menanyakan soal tragedi kemanusiaan dua suku di sana.

"Setelah itu dia pergi tanpa permisi dan saya pun ikut pergi dengan santai," ungkapnya.

Tanpa mengeluh, akhirnya Fitri memutuskan berjalan kaki ke kawasan Kampung Sumur, Jakarta Timur.

Setibanya di sana ia tak sengaja bertemu dengan pemulung yang menggunakan gerobak.

Vanessa Angel Diisukan Jadi Istri Pengusaha, Ibu Sambung Beberkan 2 Fakta: Semoga Bukan Settingan

"Di situlah awal cerita saya menjadi pemulung. Saya diajak tinggal di lapak tapi dengan syarat harus bekerja setiap hari," katanya.

Dalam seminggu, penghasilan Fitri berkisar Rp 300 ribu dan terkadang bisa lebih dari itu ketika rezekinya sedang baik.

Celetukan Thalia Putri Onsu Ditinggal Betrand Peto, Ruben Onsu Heran: Baru Beberapa Menit

Tak menaruh dendam

Sekalipun pernah mengalami nasib buruk dan hampir menjadi PSK, Fitriyani mengaku tak menaruh dendam pada Yuni.

Bahkan bila suatu saat ia bertemu kembali dengan sosok Yuni, Fitriyani mengaku ingin mendoakannya.

Sebab, akibat tipuan darinya, Fitriyani berhasi menjadi orang yang kuat dan menemukan jodohnya.

Tangan Anak Dipanggang Istri, AM Malah Kesal Saat Tetangga Ngadu: Anak-anak Saya, Jangan Ikut Campur

Fitri, pemulung sekitaran Jakarta yang merantau akibat ditipu, Selasa (17/12/2019) (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Ya, dibalik kisah pilunya, tepat di tahun 2016 lalu, Fitriyani bertemu dengan Jali (45) yang juga berprofesi yang sama.

"Kalau ketemu Yuni saya mau bilang terima kasih sama dia. Intinya saya sudah memaafkan dirinya dan berkat dia saya menikah lagi padahal kan saya dulunya janda yang ditinggal meninggal oleh suami saya," tandasnya

Tak ada yang tahu apa rencana Tuhan meskipun sedetik kemudian.

Kata-kata tersebut juga dirasakan oleh Fitriyani (44).

Mantan Direktur Asal Korsel Gantung Diri di Depok, Ketua RT Ungkap Keseharian Tak Biasa Korban

Fitri, pemulung sekitaran Jakarta yang merantau akibat ditipu, Selasa (17/12/2019) (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Nafkahi Suami yang Lumpuh dan Anak Down Sydrome

Pada pertengahan tahun lalu, suaminya keduanya, Jali (45) tiba-tiba saja mengalami kelumpuhan.

Tangan dan kaki suaminya tak bisa digerakan.

Oleh sebab itu, kini Fitriyani menjadi tulang punggung keluarganya.

"Dulu kami berdua kerja mulung begini sehari bisa dapat Rp 100 ribu. Tapi semenjak saya sendiri Rp 300 ribu aja itu pendapatan seminggu," ucapnya kepada TribunJakarta.com, Selasa (17/12/2019).

Tanpa tahu apa yang terjadi, Fitriyani menjelaskan jika suaminya tiba-tiba saja mengalami kelumpuhan dan enggak untuk berobat.

Kendati demikian, Fitriyani menerima semuanya dengan lapang dada.

Sebab ia tahu sekali jika dulunya sang suami merupakan pekerja keras.

"Dia itu memang orang yang bisa dikatakan gila kerja. Pagi sampai malam dia bekerja cari botol atau kardus bekas. Makanya saya tak tega hati jika meninggalkannya," sambungnya.

Sebelum menikah dengan Jali, Fitriyani sudah lebih dulu menikah dengan Toyat.

Toyat dan Fitriyani merupakan suku Dayak Sampit yang menikah pada tahun 1990.

Dari pernikahannya dengan Toyat, Fitriyani dikaruniai seorang anak bernama Rifal yang kini berusia 26 tahun.

"Ketika dia lahir kondisinya memang berbeda. Kalau dibilang itu dia menderita down syndrome," katanya.

Dengan keikhlasan hati dan menerima takdir, Fitriyani menerima kondisi anak sematawayangnya itu.

"Meskipun kami orang primitif tapi mereka mengerti perihal kondisi anak saya. Jadi tak pernah ada yang menyebut itu suatu kutukan atau apapun," katanya.

Usai satu ujian dan cobaan diterimanya dengan lapang dada, Fitriyani kembali mendapat cobaan.

Tak berselang lama, Toyat meninggal dunia dan ia pun menjalani harinya dengan menafkahi anaknya sendiri.

Masih tinggal di kampung, Fitriyani tak terlalu merasa sulit.

Sebab sumber kehidupannya saat itu selalu berasal dari alam.

Sehingga ketika ia sedang berburu, anaknya ia titipkan pada orang tuanya.

Namun, usai diiming-imingi hidup di Jakarta enak, Fitriyani tak lagi tinggal bersama anaknya.

Rifal kini tinggal bersama keluarga Fitriyani di Kalimantan Tengah.

"Ketika ada uang tentu dikirimkan. Tapi komunikasi yang penting tetap lancar. Karena di sana antri barang-barang elektronik, makanya saya sering bertukar surat saja," katanya.

Berita Terkini