TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus tewasnya balita tanpa kepala di Samarinda, Yusuf membuat sang ibunda Melisari (30) angkat suara.
Setelah sekitar seminggu lalu anaknya ditemukan tewas tanpa kepala di Samarinda, Melisari kini menuturkan kesaksiannya soal Yusuf.
Balita berinisial AY itu dikabarkan hilang sejak tanggal 22 November 2019 saat dititipkan oleh orangtuanya di salah satu PAUD yang tak jauh dari rumahnya.
TONTON JUGA:
Namun, AY baru berhasil ditemukan pada Minggu (8/12/2019) dengan kondisi sudah meninggal dunia serta organ tubuhnya ada yang hilang.
Temuan mayat balita tanpa kepala itu membuat Melisari ungkap gelagat aneh sang putra saat akan dititipkan di PAUD.
Kesaksian itu diungkap Melisari saat diwawancarai Aiman Kompas Tv dilansir TribunJakarta pada Selasa (17/12).
• Kejanggalan Hilangnya Organ Tubuh Yusuf Balita Tanpa Kepala di Samarinda, Ayah Mengaku Cemas
Melisari menuturkan, sang putra memiliki sifat penakut terhadap air.
"Kalau saat kejadian itu kondisi tak becek setelah hujan, itu mungkin. Tetapi pasti dia jalan juga tak terlalu jauh," ucap Melisari.
Melisari menilai, jarak antara PAUD dan lokasi ditemukannya Yusuf balita tewas tanpa kepala itu cukup jauh.
Tak hanya itu, Melisari juga menyoroti adanya pernyataan saksi soal Yusuf diduga dijemput oleh seseorang dengan menggunakan motor.
Berkaitan dua hal tersebut serta melihat kondisi terakhir sang anak saat ditemukan, Melisari menuturkan tak mungkin anaknya jadi korban penculikan.
• Vanessa Angel Menikah Diduga Demi Konten, Ini Pengakuan Sang Ayah ke Jane Shalimar: Capek Ngeladenin
"Melihat kondisi terakhir anak saya seperti itu tak mungkin (red: penculikan)," beber Melisari.
Kepergian Yusuf yang mendadak dan hilang misterius sebelum ditemukan membuat Melisari mengaku syok.
"Saya syok tetapi saya ikhlas lahir dan batin, cuma mungkin saya berat dengan kondisi berpulangnya dia," aku Melisari.
Menurut Melisari, sebelum kepergian sang anak itu sebenarnya Yusuf telah memberikan tanda-tanda kepadanya.
Melisari merasakan gelagat aneh sang putra ketika akan dititipkan di PAUD.
• Dikabarkan Menikah Diam-diam, Siapa Wali Nikah hingga Sosok Suami Vanessa Angel Sebenarnya?
Simak videonya:
"Biasanya ketika diantarkan bapaknya untuk dititip itu, kalau turun dari motor dia langsung jalan ke tempat penitipan. Pada hari dia mau hilang, dia enggak mau masuk dan sudah merasakan."
"Dia nangis-nangis dan cuma goyang-goyang pagar. Namanya Bapak juga enggak ngerti. Itu terakhir ketemu bapak," jelas Melisari.
• Sebelum Dikabarkan Nikah, Ini Sederet Pria yang Pernah Dekat dengan Vanessa Angel, Ada Cucu Soekarno
Tak hanya itu, Melisari juga sempat memotret sosok sang anak sebelum hilang misterius.
"Saya paling jarang mendapatkan foto dia yang jelas karena biasanya selalu kabur. Ini jelas banget fotonya, mungkin Allah memberikan petunjuk dari sini," papar Melisari.
Temuan Polisi
Polisi menemukan fakta baru kasus penemuan mayat bocah 4 tahun tanpa kepala di salah satu parit di Samarinda.
Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman mengatakan AY diduga terpeleset ke parit dan hanyut dalam air.
Selain itu Arif mengatakan parit depan PAUD di Jalan Wahab Syaharie terhubung dengan parit lokasi penemuan mayat melalui saluran drainase Karang Asam Kecil.
Hal tersebut yang membuat mayatnya lembek dan beberapa bagian tubuh lainnya lepas.
Apalagai saat kejadian, Samarinda sedang diguyur hujan lebat dan sejumlah titik terendam banjir.
Menurut Kombes Arif Budiman, petugas juga menemukan kulit reptil di mayat balita tanpa kepala itu.
Sehingga, dugaan kuat AY dimakan reptil saat hanyut di sungai.
"Di dalam tubuh jasad itu ada kulit reptil. Apakah itu ular, biawak atau apa, nanti kita ungkap lebih lanjut. Tapi, kemungkinan saat hanyut dimakan biawak atau terhantam tembok-tembok," kata Arif saat mengunjungi lokasi penemuan jasad Jalan Antasari II, Teluk Lerong Ilir, Samarinda, Kaltim, Selasa (10/12/2019).
Arif menjelaskan polisi tidak menemukan ada indikasi mutilasi dan tindak pidana kejahatan.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan lebih jauh untuk mengetahui motif kelalaian PAUD atau motif lain.
Kronologi
Penemuan mayat balita tanpa kepala sempat membuat geger warga.
Sosok mayat balita tanpa kepala itu ditemukan dipinggir Sungai sekitaran parit rumah warga.
Saat ditemukan, kondisi mayat korban tanpak cukup memperihatinkan dengan sejumlah bagian tubunya pun tampak sudah mengalami kerusakan.
Diduga, korban meninggal dunia sudah berhari-hari hingga akhirnya jasad korban ditemukan pada Minggu (8/12/2019) kemarin.
Jasad balita tersebut pun langsung dibawa ke rumah sakit oleh petugas untuk menjalani pemeriksaan.
Temuan jasad balita tersebt berawal ketika warga melihat sosok aneh yang tergeletak didekat parit rumahnya.
Rumah warga yang terbuat dari kayu itu memang berada tepat di tepian aliran Sungai.
Warga bernama Ika (35) saat itu melihat sosok mayat tergeletak dipinggiran sungai dekat rumahhnya yang berlokasi di Jalan P Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu.
Ika tak pernah menyangka jika yang ia lihat itu merupakan sosok mayat balita.
"Saat membuka jendela kamar melihat ada sosok benda putih di parit posisinya tepat di bawah jendela kamar tapi saya lanjutkan aktivitas," kata dia seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Kaltim.
PENEMUAN MAYAT- Erki, warga RT 30, Kelurahan Teluk Lerong Ilir menunjukkan lokasi penemuan mayat tanpa kepala di parit aliran sungai Karang Asam Kecil, tepatnya di kolong rumah tetangganya, Jalan Antasari 2 Gang 3, Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019) (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)
Namun, Ika merasa penasaran dengan sosok tergeletak dipinggir sungai tepat dibawah parit rumahnya yang terbuat dari kayu itu.
"Terlihat seperti bentuk kaki dan badan anak kecil tapi saya langsung panggil suami saya kemudian tetangga Pak Erki untuk turun ke parit mengecek dan Ketua RT.
Kemudian memanggil polisi untuk memastikan sosok mayat yang ditemukan karena perasaan saya tidak enak," tuturnya.
Sementara itu, polisi yang menerima laporan langsung mengevakuasi mayat balita tanpa kepala yang ditemukan di parit sekitar aliran sungai tersebut.
Polisi belum bisa memastikan identitas mayat balita tanpa kepala yang ditemukan oleh warga.
Belakangan, balita tersebut diduga berinisial AY (4) putera dari pasangan Bambang Sulistiyo (34) dan Melisari (30) warga Perum Ratindo 7, Jalan P Suryanata, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu.
AY memang sempat dikabarkan hilang di tempat penitipan anak Jannatul Athfal tak jauh dari kediamannya pada Jumat (22/11/2019) lalu.
Awalnya, pihak keluarga belum percaya jika balita tersebut merupakan AY.
Namun, setelah dicocokan dari ciciri terakhir korban keluarga meyakini jika balita tersebut adalah AY.
PENEMUAN MAYAT -Petugas Ruang Jenazah menaruh sosok mayat diduga anak tanpa kepala ditemukan Warga RT RT 30, jalan Antasari 2 Gang 3 Kelurahan Teluk Lerong Ilir Samarinda Ulu di Ruang Jenazah RSUD Abdul Wahab Sjachranie Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019) (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.)
Bahkan, ayah korban sangat yakni jika mayat balita tanpa kepala itu merupakan puteranya yang selama ini hilang.
Meskipun, kondisi tubuh dari bocah malang tersebut sudah sulit dikenali lantaran sudah rusak.
Bahkan, alat kelamin korban pun sudah mengalami kerusakan hingga dibutuhkan pemeriksaan tim medis untuk mengetahui siapa sosok korban sebenarany.
"Istri saya hafal pakaian yang dipakai anak saya. Ia, dia anak kami," ucap Bambang Sulistyo (37), ayah AY pada Minggu (8/12/2019).
Keyakinan jasad balita tanpa kepala itu adalah Yusuf didasari dari bentuk tubuh, serta pakaian yang ditemukan bersama jasad.
Sebab, menurutnya, sang anak terakhir kali memakai kaos berwarna merah bergambar tugu monas, sama dengan kaos yang ditemukan dengan jasad balita tersebut.
"Sudah lapor polisi agar besok bisa dibawa pulang, sekarang ini masih di rumah sakit jasadnya," tuturnya Bambang.
Sementara itu, sekitar pukul 20.45 Wita, jenazah akhirnya dibawa ke rumah duka guna proses pemakaman.
Namun demikian, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan malam ini juga akan langsung melakukan proses pemakaman.
"Malam ini kita makamkan, kita tidak lakukan otopsi karena mayat ini sudah terlalu lama di luar," kata Lukman paman korban.
Sementara itu, sekitar pukul 20.45 Wita, jenazah akhirnya dibawa ke rumah duka guna proses pemakaman.
(TRIBUNJAKARTA/KOMPASTV/TRIBUNKALTIM)