Kisah Brotoseno, Relawan Asal Solo: Pernah Dampingi Ibu Lahiran di Mobil dan Bayi Hilang Saat Gempa

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan dari Baitul Mal Solo, Brotoseno, di Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu (5/1/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Seorang relawan dari Baitul Mal Aku Peduli, Brotoseno telah lama malang melintang terjun membantu para korban bencana di sejumlah wilayah Indonesia.

Brotoseno memiliki pengalaman yang melekat di benaknya kala membantu mereka di lokasi pengungsian.

Di Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ia bercerita pernah mendampingi seorang ibu yang hendak melahirkan saat pascagempa yang sempat mengguncang Lombok Utara 2018 silam.

Brotoseno bernostalgia. Kala itu, ia bersama sejumlah relawan memberikan bantuan berupa sembako di sebuah kampung di Lombok Utara.

Ketika hendak kembali, mobil ambulans mereka dicegat oleh warga yang meminta tolong untuk mengantarkan wanita hamil.

Pasalnya, di kampung itu tak ada rumah sakit.

Jarak dari kampung ke kota Gangga, salah satu kecamatan di Lombok Utara memakan waktu dua jam.

Selama di perjalanan, wanita itu merintih kesakitan.

"Selama di perjalanan saya sampai merinding," ungkapnya kepada Wartawan TribunJakarta.com pada Minggu (5/1/2020).

Namun, lanjut Brotoseno, para relawan tak menyadari bahwa wanita itu melahirkan di dalam mobil ambulans.

Wanita itu melahirkan sewaktu ambulans masih di perjalanan.

"Begitu sampai dokter yang menghampiri mobil kami, enggak sampai satu menit bayi itu keluar," bebernya.

Suami dari wanita itu diminta pulang untuk mengambil berkas-berkas yang ada di rumah.

Dua hari berselang, Brotoseno dan rekan-rekannya menyambangi wanita itu untuk memberikan perlengkapan bayi dan sembako.

"Kita kasih sembako karena kan dia juga korban gempa," tambahnya.

Bayi Hilang saat Gempa Palu

Brotoseno juga pernah mendampingi seorang ayah yang mencari bayinya yang hilang selepas musibah tsunami di Kota Palu 2018 silam.

Bayi yang masih berada di Rumah Sakit Ibu Anak Nasanapura, Petobo, Palu, seketika hilang setelah tsunami terjadi.

Pasalnya, keadaan sebagian rumah sakit itu hancur dilanda tsunami. Pihak rumah sakit pun berhamburan keluar.

Ayah bayi itu, Arfan, mencari-cari terus keberadaan bayi perempuannya.

Brotoseno melanjutkan berita kehilangan itu disampaikan juga melalui radio.

Dua Jam Evakuasi, Baru Satu Lantai di Gedung Ambruk Berhasil Dirobohkan

Rawan Banjir, Renovasi Puskesmas Bidara Cina III Sudah Diajukan Sejak 10 Tahun Lalu

Selama berhari-hari, akhirnya bayi perempuan itu ditemukan.

"Orang yang menemukan bayi ini akhirnya menghubungi Arfan. Setelah dicocokkan dengan tanda hitam pada kaki bayi, anak itu berikan kembali," bebernya.

Orang yang menemukannya itu merupakan perawat rumah sakit tersebut.

Ia menyelamatkan bayi itu ke Parigi Moutong, salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah dari ancaman tsunami yang melanda bangunan rumah sakit itu.

Bayi itu baru kembali ke pangkuan orangtuanya setelah melakukan pencarian selama 10 hari.

Berita Terkini