Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, SAWAH BESAR - Warga kelurahan Kartini Jakarta Pusat sempat dihebohkan dengan rumah Maria (50 tahun) yang memiliki lantai bersuhu panas.
Rumah Maria tepat berada di Jalan Fajar Raya, RT 07 RW 09, kelurahan Kartini, kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Suhu lantai rumahnya mencapai 48 derajat celsius sehingga dapat memasak telur hingga matang.
Demikian dikatakan adik Ketua RT 07, Wawan, kepada TribunJakarta.com, Jumat (31/1/2020).
Rumah Wawan tepat berada di sebelah tempat tinggal Maria.
Wawan menjelaskan, petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat hampir membongkar lantai rumah Maria.
Sebab, menurut Wawan, lantai rumah Maria dikhawatirkan memiliki suhu panas yang berasal dari kabel-kabel listrik.
"Karena sebelumnya ada petugas PLN datang ke rumah Maria, Selasa (28/1/2020)," ujar Wawan.
"Dari sana, ada dugaan bisa membuat daya kejut listrik. Karena takut, jadi Dinas Gulkarmat ini mau membongkar lantai rumahnya biar aman. Tapi tidak jadi," sambungnya.
Alasan pembongkaran tak jadi dilakukan karena suhu panas di lantai rumah Maria mulai turun.
"Untungnya suhu panas di lantai rumah Maria sudah turun pas dicek petugas Dinas Gulkarmat. Karena itu tidak jadi dibongkar," ucap Wawan.
Tetangga dekat Maria, Dewi, mengatakan telah menyaksikan fenomena unik tersebut di rumah Maria. Pun mengetahui kronologinya.
Dewi menjelaskan, suhu 48 derajat celsius yang terdapat di lantai rumah Maria berawal pada Senin (27/1/2020) malam.
Saat itu, Dewi mengatakan, Maria merasa suhu di sekitarnya panas dan berbeda dari biasanya.
"Mami Maria cerita ke saya, pas Senin malam, dia lagi mengepel lantai, tiba-tiba kakinya menginjak lantai yang panas banget," Dewi menceritakan.
"Akhirnya dia cari tahu dan lihat ada keramik yang sedikit mengeluarkan asap di lantai rumahnya," lanjut Dewi.
Setelah itu, Maria mencoba memasak telur di atas lantai tersebut hingga matang selama dua jam.
"Nah dia kaget itu bisa masak telur sampai matang di atas lantai, bagaimana bisa kayak begitu coba," ucap Dewi.
Maria pun melaporkan hal ini kepada Ketua RT yang rumahnya tepat berada di samping atau tetangganya.
"Dari pak RT terus laporan ke pak RW. Nah ramai dah sampai ke kelurahan Kartini," kata Dewi.
"Tadi malam pak Camat habis ke rumah Mami Maria, mengecek rumahnya, saya lihat. Ramai dah warga," lanjut Dewi.
Sementara itu, Wawan mengatakan suhu panas di rumah Maria ternyata berdampak juga pada rumahnya.
"Kalau di rumah Maria kan suhunya 48 derajat. Nah, kalau rumah saya kena juga, lantainya kata orang Dinas Pemadam Kebakaran, suhunya 32 derajat celsius," beber Wawan.
Lebih lanjut, Wawan menyatakan lantai keramik yang berada di rumah Maria memiliki suhu panas kira-kira sepanjang 60 sentimeter.
"Lantai panas yang di rumah Maria itu sekira tiga lantai ukuran kecil. Kira-kira ukurannya enam puluh sentimeter," kata Wawan.
Kendati begitu, Wawan menyatakan suhu panas di rumah Maria dan rumahnya normal kembali.
"Kalau sekarang, tadi pagi saya ke rumah Maria untuk mengecek, lantainya sudah dingin. Sudah normal lagi, rumah saya juga," kata Wawan.
"Mungkin karena faktor alam. Ini baru terjadi selama puluhan tahun saya tinggal di sini," tutup Wawan kepada TribunJakarta.com. (*)