TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Jumlah korban penipuan wedding organizer bodong Pandamanda milik Anwar Said (32) terus bertambah setiap harinya.
Terbaru, Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah mengatakan sampai hari ini jumlah korban mencapai 70 orang.
Mereka adalah calon pengantin dan sudah terdata di posko aduan.
"Jumlah calon korban atau klien yang sudah mendaftar di Pandamanda, sampai sekarang di posko 70 lebih orang," ucap Azis di kantornya, Selasa (11/2/2020).
Azis menambahkan, pada Sabtu (8/2/2020) beberapa hari yang lalu jumlah calon korban masih di angka 60 orang.
"Tempo hari itu masih 60 orang. Sekarang sudah 70 pasangan ya, dan itu diluar dari vendor," katanya.
Puluhan calon korban ini sudah menyerahkan uang muka untuk biaya pernikahan Anwar Said, yang sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Penyidik sudah menggeledah kediaman dan kantor WO Pandamanda untuk mencari dokumen pembukuan, guna mencocokkan dengan kerugian yang dialami tiap korban.
"Rumah pelaku sudah kami geledah ya, kemarin itu untuk mencari dokumen dan pembukuan keuangan," ucap dia.
Tempo hari, Azis menjelaskan uang yang telah disetorkan para calon pengantin digunakan Anwar Said untuk keperluan lain.
“Bukan untuk keperluan pernikahan,” beber Azis Andriansyah.
WO Pandamanda mulai goyah pada 2018 ketika Anwar Said membeli sebuah rumah seharga Rp 1,2 miliar menggunakan uang milik kliennya.
Anwar Said baru membayar uang muka sebesar Rp 300 juta untuk rumah seharga Rp 1,2 miliar di Jalan Daya Guna, Pancoran Mas, Kota Depok.
Sementara sisanya dicicil.
Pantauan TribunJakarta.com, rumah tersebut dua lantai dengan teras yang cukup luas tapi sudah dipasangi garis polisi.
Sejumlah barang-barang seperti sofa, pot tanaman, sepatu, dan beberapa kursi kayu lengkap dengan mejanya masih tertata rapih dibagian depan rumah berwarna putih tersebut.
Pihak kepolisian kini telah menyita sejumlah aset yang dimiliki bos WO bodong Pandamanda tersebut.
Tak menutup kemungkinan polisi menyita rumah milik Anwar Said tersebut.
Selain rumah senilai Rp 1,2 miliar itu, polisi juga telah menyita sejumlah kendaraan dari kasus penipuan WO bodong Pandamanda.
“Mungkin rumah akan kami sita," ucap Azis pada Sabtu (8/2/2020).
"Kami telah menyita beberapa aset di antaranya mobil pikap, Mitsubishi Mirage yang digunakan tersangka dan satu unit sepeda motor," imbuh dia.
Pada tahap awal pihaknya telah menyita sejumlah dokumen WO Pandamanda yang saat ini telah dijadikan barang bukti.
“Awal seperti berkas dokumen sudah dari kami sita mulai dari kertas perjanjian, nota pembayaran, dan dokumen yang lainnya ya,” bebernya.
Geledah rumah Bos Pandamanda
Polisi menggeledah rumah Anwar Said (32), bos wedding organizer (WO) Pandamanda di Jalan Daya Guna, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (10/2/2020) malam.
Penggeledahan ini guna menelusuri harta kekayaan bos WO Pandamanda yang diduga diraup dari hasil menipu puluhan korbannya.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah menjelaskan, pihaknya mencari dokumen serta pembukuan keuangan WO Pandamanda.
"Upaya kami menggeledah kembali rumah tersangka untuk mencari dokumen dan pembukuan keuangan," tutur Azis di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Selasa (11/2/2020).
Pihaknya berhasil menemukan sejumlah dokumen pembukuan keuangan WO Pandamanda yang diduga berkaitan dengan kasus penipuan tersebut.
"Sekarang sudah ada beberapa pembukuan keuangan yang sudah kami teliti."
"Tapi saya kira masih ada pembukuan lain yang nanti akan muncul berapa kerugian para klien atau keuntungan Pandamanda," tambahnya.
Terakhir, Azis berujar bahwa pihaknya belum bisa menjelaskan secara gamblang berapa uang yang ada di pembukuan tersebut.
"Belum ya karena harus kami teliti dulu."
"Terkait rekening milik tersangka juga belum bisa dibuka, harus seizin yang bersangkutan dan Bank Indonesia."
"Oleh karena itu kami minta yang bersangkutan (Anwar) proaktif. Paspornya juga kita cek," ujarnya.
Kezaliman bos Pandamanda dibongkar
Pemandu acara resepsi pernikahan Isnaini (25), Febriansyah (27) membeberkan kezaliman wedding organizer Pandamanda di acara Apa Kabar Indonesia, Sabtu (8/2/2020).
Mendengar penjelasan Febriansyah, pembawa acara tersebut langsung menarik napas panjang, ia mengaku sangat terkejut.
"Saya terkejut mendengarnya dari ceritanya," ucap pembawa acara Apa Kabar Indonesia, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One.
Mulanya Febriansyah menjelaskan ia sampai di tempat pernikahan, Isnaini di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Kalibata, Jakarta Selatan, pukul 17.00 WIB.
Resepsi pernikahan Isnaini dan pasangannya direncanakan digelar pukul 19.00 WIB.
"Begitu saya sampai yang ada dipikiran saya itu semua clear area, pelaminan sudah jadi, makanan sudah jadi," kata Febriansyah.
Sebelum masuk ke dalam gedung, Febriansyah mengaku melihat calon pengantin pria tengah duduk termenung di pintu depan.
Ia bercerita kepada Febriansyah bawah acara akad nikah berlangsung kacau.
"Nah pas saya sampai pintu depan pengantin cowoknya sudah begini (duduk bersandar re)," ucap Febriansyah.
"Diam, bengong, saya dengan polosnya 'gimana mas acaranya akad?',"
"Makanan aja enggak dateng, orang dari Pandamanda aja satu orang enggak ada,"
"Sampai akad aja enggak ada pelaminan segala macam," imbuhnya.
Febriansyah akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam gedung.
Betapa terkejutnya Febriansyah, catering dan dekor yang dijanjikan Pandamanda tak memunculkan batang hidungnya.
Padahal acara akan dimulai dua jam lagi.
"Begitu saya lihat ke dalam kosong melompong enggak ada apa-apa," ucap Febriansyah.
"Itu jam 5an,"
"Orang baru ngepel, bunga-bunga baru ditusuk-tusukin," imbuhnya.
Febriansyah lantas berusaha menghubungi pemiliki Pandamanda, Anwar Said.
Namun Anwar Said memilih untuk lari dari tanggung jawab dan mematikan ponselnya.
"Saya hububgin di Anwar, hpnya aktif saya chat centrang biru, terus hpnya mati," kata Febriansyah.
Febriansyah kemudian menyuruh keluarga untuk menutup pintu gedung, agar dekor dan karpet merah dirapikan terlebih dahulu.
Setelah dekor ala kadarnya selesai, pintu gedung dibuka dan ribuan tamu langsung masuk ke dalam.
Febriansyah mengatakan pada pukul 19.30 WIB ada kabar bahwa katering akan datang, ia mengaku sempat merasa lega.
Namun nyatanya yang datang hanyalah alat makannya saja.
"Setengah 8 alat makan masuk, ada angin segar lah ya," ucap Febriansyah.
"Baru dipasang taplak ala kadarnya aja,"
"Cuma alat makanya aja," imbuhnya.
• Ngaku Dirasuki Arwah, Fieta Cari Jasad Keluarganya yang Dibuang di TPA Cipayung
• Pasutri Sewakan Gadis Belia Rp200 Ribu Dua Jam, Korban Dibawa Pria Hidung Belang Pakai Motor & Mobil
• Larangan Ondel-ondel Digunakan Untuk Ngamen di Jalan, Sekda DKI Jakarta: Harus Elegan
• Piala Gubernur Jatim 2020, Persija Jakarta Dapat Dukungan Jakmania, Osvaldo Haay Nonton dari Tribun
• Ditangkap Dugaan Narkoba, Lucinta Luna Pernah Berurusan dengan Polisi Gegara Injak Foto Temannya
Febriansyah berusaha menguatkan pengantin dan keluarga.
"Tenang kita harus tetap tersenyum, saat kirap pengantin kita harus tersenyum seolah enggak ada apa-apa," ucap Febriansyah.
Febriansyah menjelaskan katering yang dijanjikan Pandamanda benar-benar tak menyediakan makanan apa-apa.
Hanya air putih yang tersaji untuk tamu undangan resepsi kala itu.
"Enggak ada sedikitpun hanya air putih," kata Febriansyah.
Selesai kirap pengantin dan berdoa, Febriansyah akhirnya mengumumkan apa yang terjadi kepada tamu undangan.
Ia mengatakan pihak Pandamanda telah melakukan wanprestasi.
Mewakili keluarga pengantin, Febriansyah mengucapkan permohonan maaf kepada ratusan tamu yang datang.
Ia menjelaskan kala itu, para tamu yang semula ribut langsung hening.
"Tadi yang suasananya ribut langsung hening seketika," ucap Febriansyah.
Febriansyah mengaku selama berkarir sebagai MC, dia tak pernah menemui kasus separah ini.
"Selama saya jadi MC ini yang paling parah," kata Febriansyah.
Mendengar cerita Febriansyah, dua orang pembawa acara Apa Kabar Indonesia terdiam.
Satu dari dua pembawa acara tersebut bahkan terdengar menarik napas panjang.
"Saya terkejut mendengar dari ceritanya," katanya.
"Semoga ini bisa jadi pelajaran," imbuhnya. (TribunJakarta.com)