Pegawai PO Bus Terlibat Cekcok Berdarah

Belum Ada Tersangka Bentrok 2 PO Terminal Kampung Rambutan, Begini Penjelasan Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Keributan

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Unit Reskrim Polsek Ciracas belum menetapkan tersangka dalam kasus bentrok dua pegawai Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Kampung Rambutan.

Dikonfirmasi kelanjutan bentrokan pada Minggu (2/2/2020) sekira 23.00 WIB yang membuat satu pegawai PO luka dan satu orang lainnya luka bacok

Kanit Reskrim Polsek Ciracas Iptu Mangiring Silaen mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus yang dipicu masalah penumpang.

"Sekarang ini lagi kita dalami, lakukan upaya lidik atas kasus tersebut," kata Silaen saat dikonfirmasi di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/2/2020).

Namun dia tak membeberkan apakah pria berinisial CA yang diduga jadi pelaku penganiayaan sudah diamankan atau belum.

Pun apakah CA merupakan pegawai PO atau anggota Ormas yang terlibat dalam bentrok di area Terminal Kampung Rambutan lalu.

"Masih pemeriksaan saksi-saksi, sudah ada dua yang diperiksa. Masih lidik pelaku," ujarnya.

Kapolsek Ciracas Kompol Rudy Haryanto menuturkan bentrok dua pegawai PO ALS dan Setia Negara berawal dari masalah penumpang.

PO ALS mendapat delapan penumpang tujuan Pekalongan, namun saat tiba di loket tak terjadi kesepakatan harga tiket.

PO Setia Negara akhirnya mengambil delapan penumpang dengan kesepakatan ongkos Rp 100 ribu per orang.

Merasa andil menggaet penumpang, pegawai PO ALS meminta komisi Rp 10 ribu per orang kepada PO Setia Negara.

"Tapi tidak diberikan oleh PO Setia Negara sehingga terjadi perkelahian antara PO ALS dan PO Setia Negara," tutur Rudy.

Bentrok yang awalnya hanya antara pegawai PO meluas karena masing-masing pihak tergabung dalam Ormas.

Satu pegawai PO Setia Negara mengalami luka terbuka di bagian pelipis karena dihantam bangku lipat pegawai ALS.

Sementara Rahmat Hidayat (25) yang bukan pegawai PO tapi terlibat bentrok mewakili PO Setia Negara luka bacok pada tengkuk dan luka terbuka di perut.

Satu Orang Luka Bacok

Ilustrasi penusukan (Shutterstock)

Bentrok antara pegawai dua Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas terjadi pada Minggu (9/2/2020) sekira pukul 23.00 WIB.

Kapolsek Ciracas Kompol Rudy Haryanto mengatakan dua PO yang terlibat yakni PO ALS dengan Setia Negara berselisih karena masalah penumpang.

"Awalnya pihak PO ALS dapat delapan penumpang tujuan Pekalongan. Tapi sesampainya di loket ALS tidak ada kesepakatan harga," kata Rudy di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/2/2020).

Lantaran harga tak cocok, delapan calon penumpang 'diambil' PO Setia Negara dengan kesepakatan ongkos Rp 100 ribu per orang.

Merasa punya andil menggaet penumpang, pegawai PO ALS meminta komisi Rp 10 ribu per orang kepada pihak PO Setia Negara.

"Tapi tidak diberikan oleh PO Setia Negara sehingga terjadi perkelahian antara PO ALS dan PO Setia Negara," ujarnya.

Rudy menuturkan perkelahian berujung pada keterlibatan dua organisasi masyarakat (Ormas) yang diikuti pegawai PO.

Bentrok yang terjadi di area Terminal Kampung Rambutan dan mengganggu aktivitas pelayanan penumpang juga mengakibatkan korban luka.

"Pegawai PO Setia Negara atas nama Joel D. Saputra (22) luka di pelipis bagian kanan yang dikarenakan dipukul menggunakan bangku lipat oleh karyawan PO ALS," tuturnya.

Selidiki Dugaan Penggunaan Narkoba Jenis Lain, Lucinta Luna Dibawa ke BNN Lido

TKA Asal China Ditemukan Membusuk di Lokasi Proyek Apartemen, Polisi Bantah Dugaan Virus Corona

Joel sempat dibawa ke RS Pasar Rebo guna mendapat penanganan medis dan visum untuk keperluan penyelidikan perkara.

Sementara Rahmat Hidayat (25) yang bukan pegawai PO tapi terlibat bentrok mewakili PO Setia Negara luka bacok pada tengkuk dan luka terbuka di perut.

"Untuk korban dari pihak PO Setia Negara. Korban Membantu kawannya yang dikeroyok sehingga menjadi sasaran pemukulan dari pelaku," lanjut Rudy.

Dari hasil penyelidikan sementara Unit Reskrim Polsek Ciracas, pelaku penganiayaan diduga seorang pria berinisial CA.

Namun Rudy tak membeberkan apakah CA merupakan pegawai PO atau anggota Ormas yang terlibat dalam perkelahian.

"Dua orang saksi sudah kita periksa, CCTV di Terminal Kampung Rambutan juga sudah diamankan. Sekarang dalam proses penyedikan," sambung dia.

Berita Terkini