Ondel-ondel di Jalan Tak akan Ditindak, Kepala Dinas Kebudayaan: Ini Menyangkut Hajat Hidup Orang

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak Pembawa Ondel-ondel di Jagakarsa pada Jumat (8/3/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak akan menindak ondel-ondel yang seakan mengamen di jalanan.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, saat dihubungi, Jumat (14/2/2020).

Dinas Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta, lanjutnya, hanya ingin memperbaiki harkat dan martabat kesenian Betawi.

"Kalau ditindak, ini menyangkut hajat hidup orang. Tapi kami juga harus memperbaiki harkat martabat dan perekonomian mereka," kata Iwan.

"Kami juga sudah memanggil beberapa sanggar dan pengrajin, itu sudah mulai," tambahnya.

Iwan pun merasa senang lantaran banyak masyarakat yang mendukung rencananya tersebut.

"Ternyata dari beberapa masyarakat juga mau membantu bikin festival ondel-ondel ini," ucapnya.

Dengan begitu, dia berharap agar masyarakat dapat menghormati kesenian Betawi melalui pagelaean seni tersebut.

Masyarakat (terkhusus warga Jakarta), kata Iwan, sebaiknya memahami budaya dan sejarah ondel-ondel.

"Harapannya agar masyarakat bisa tahu sekaligus pembelajaran dan pembinaan, bukan penindakan. Tapi pemahaman mereka tentang ondel-ondel," jelasnya.

"Kami ingin sekali mendidik masyarakat, (bukan menindak). Bukan melakukan apalagi ditangkap atau penjara, tidak ada itu," tutup Iwan.

Solusi Pemprov DKI

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, menyatakan ingin mengangkat pamor ondel-ondel.

Caranya, kata dia, yaitu membikin panggung atau pagelaran kesenian Betawi pada Juni mendatang.

"Pagelaran dari kami, bulan Juni kalau tidak salah. Karena kan harus mendata dulu," kata Iwan, saat dihubungi, Jumat (14/2/2020).

Hal ini dilakukan lantaran selaras dengan arahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.

"Kami akan mempersiapkan itu sesuai arahan pak Gubernur dan Sekda (Sekretaris Daerah) akan memfasilitasi," kata Iwan.

"Misalnya ada pagelaran ondel-ondel, lenong, festival, itu akan disebar ke beberapa wilayah," Iwan menambahkan.

Iwan mengatakan, pihaknya juga akan memfasilitasi para pengrajin dan sanggar kesenian Betawi.

Acara pagelaran seni Betawi ini nantinya dibikin panggung dengan musik khas Betawi secara utuh.

Belakangan ini Ibu Kota Jakarta kerap diramaikan dengan ondel-ondel di pinggir jalan.

Kepala Dinas Kebudayan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, mengatakan prihatin dengan ondel-ondel yang berada di jalan.

"Ondel-ondel di jalanan itu, prihatin bos," kata Iwan, saat dihubungi, Jumat (14/2/2020).

Prihatin

Sebab, menurutnya, boneka ini sangat sakral bagi masyarakat Betawi.

"Secara tidak sadar, itu merendahkan martabat orang Betawi," ucap Iwan, sapaannya.

Dia mengatakan, ondel-ondel sebagai representasi budaya Betawi yang begitu melekat.

Pada Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 Tahun 2015 tentang kelestarian kebudayaan Betawi telah dijelaskan.

"Ondel-ondel memang perlu dilestarikan, tapi bukan berarti harus ke jalan," ujar Iwan.

"Mungkin beberapa dari mereka (ondel-ondel di jalan) ada yang memaksa, memegang sepiker, dan sebagainya," lanjut Iwan.

Ini Solusi Dinas Kebudayaan Pemprov DKI dalam Mengangkat Pamor Ondel-ondel

Janda Muda Tepergok Berbuat Mesum dengan Berondongnya di Bumi Perkemahan

Muncul Petisi Dukungan Kepada Guru Pelaku Kekerasan di SMA Negeri 12 Kota Bekasi

Dia menyatakan, para pemilik sanggar ondel-ondel sebaiknya memahami bahwa hal tersebut tak diperkenankan.

"Itu bukan maksud merevisi Perda tersebut. Tapi masuknya ke ranah ketertiban umum dan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial)," ucapnya.

"Jadi, kalau mereka yang main di jalan, itu yang salah," lanjutnya.

Karenanya, Iwan berkata bakal memberikan sosialiasi kepada seluruh pemilik sanggar kesenian Betawi, terkhusus ondel-model.

Tujuannya, boneka seni Betawi ini tak lagi menapaki kakinya di jalanan Ibu Kota Jakarta.

"Kami akan memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat dan membina para seniman Betawi," ucap Iwan.

"Itulah yang ingin kami intensifkan di tahun ini. Masalahnya, kalau dari kami, bukan kepada orang yang mengamennya itu. Tapi para pengrajin dan sanggar yang memproduksi ondel-ondel," sambungnya.

Berita Terkini