Ayah Meninggal Saat Jasad Ibu Dimandikan, Begini Nasib Pilu 6 Anaknya: Isak Tangis Kakek Peluk Cucu

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Rr Dewi Kartika H
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah Meninggal Saat Jasad Ibu Dimandikan, Begini Nasib Pilu 6 Anaknya: Isak Tangis Kakek Peluk Cucu

TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib pilu dialami keenam anak di Balikpapan setelah ibunda dan ayahnya meninggal di hari yang sama.

Siti Haryanti, warga Kelurahan Sepinggan Raya, Kecamatan Balikpapan Selatan meninggal dunia pada pukul 10.00 wita pada Minggu (23/2/2020) karena tensi darah yang tak stabil setelah melahirkan anak keenamnya sebulan lalu.

Beberapa jam setelah istrinya meninggal, sang suami dibawa ke rumah sakit karena tensinya yang tinggi.

Meski demikian, suami Siti Haryanti dinyatakan meninggal dunia.

TONTON JUGA:

Kejadian pilu ini diungkap ibu kandung Siti Haryanti, Wa Ode Rusdiana kepada awak media.

"Sebelumnya anak saya itu kan tensinya naik waktu periksa di puskesmas, mulai dari situ sudah tidak normal. Anak saya itu meninggalnya hari Minggu kemarin," ujar Wa Ode Rusdiana (52).

Mulan Jameela Umbar Momen Maia Estianty & Ahmad Dhani, Nostalgia Lagu Lelaki Buaya Darat

Ketika suami dilarikan ke rumah sakit, jasad sang istri tengah dimandikan.

"Tidak lama kemudian setelah anak saya meninggal itu, suaminya juga langsung naik tensi dan dilarikan ke rumah sakit."

"Dan tidak lama langsung muncul kabar kalau dia sudah meninggal juga sementara anak saya ini masih dimandikan di rumah," tutur Rusdiana.

Siti Haryanti dan suaminya kini meninggalkan enam anak yang masih kecil yaitu Ali mardani (10), Alika Aira Mardani (8), Alifa Alfira Mardani (6), Aldo Lila Mardani (4), Dira Naura Mardani (2) dan Safayanti Bulan Mardani 1 bln 7 hari.

Dari keenam anak Siti Haryanti itu diketahui anak sulunng mereka masih duduk di kelas VI SD.

Ramalan Zodiak Cinta Kamis 27 Februari 2020, Aries Turunkan Egomu, Libra Pertahankan Pasanganmu!

Dalam sehari, enam bocah itu menjadi yatim dan piatu.

Saat ini mereka diasuh oleh kakek dan nenek dari pihak ibu, Mustafa (53) dan Wa Ode Rusdiana.

Ditinggalkan ayah dan ibu selamanya, tampak wajah keenam bocah itu tak terlihat murung.

Mereka tampak polos bak kebingungan karena melihat banyak orang yang datang silih berganti dan membawa oleh-oleh untuk mereka.

Keenam bocah itu saat ini tengah tinggal di rumah kakeknya yang berukuran kurang lebih 8 x 5 dan terhimpit ditengah bangunan rumah warga lainnya.

Raffi Ahmad Tunjukkan Uang di Dompetnya Usai Keliling 25 Negara, Gisel Nyeletuk: Sombong Banget!

Sementara para bocah tersebut terlihat mengenakan pakaian sangat sederhana dan terus mempepeti kakek dan neneknya.

Wajah sedih justru tampak dari raut muka Mustafa (53) dan Wa Ode Rusdiana (52), yang merupakan kakek nenek dari para bocah malang ini.

Air mata keduanya terus mengalir saat menceritakan kisah anak kesayangannya itu sebelum meninggal dunia.

Kondisi para cucunya menjadi hal yang paling menyedihkan bagi nenek dan kakek para bocah itu.

"Tidak sakit, dia kan belum lama melahirkan anaknya yang paling kecil ini yang baru berusia 1 bulan 7 hari ini.

Dari situ dia juga sering periksa di puskesmas katanya tensinya itu tidak stabil. Tapi pas hari Minggu kemarin itu dia mengeluh katanya pusing," kata Wa Ode Rusdiana.

Pengakuan Raffi Ahmad Menangis Lihat Nagita & Rafathar Begini Saat Keliling Dunia: Allah Baik Banget

Sementara itu, Mustafa ayah kandung almarhumah Siti Hardyanti juga menceritakan dirinya sempat berupaya melakukan pertolongan kepada putrinya dengan cara berlari menghubungi pihak puskesmas untuk melihat kondisi putrinya.

"Kemarin itu saya sempat lari-lari ke puskesmas itu minta mobil ambulan untuk mengantar putri saya ke rumah sakit."

"Tapi dari sekian puskesmas malah tanya saya usianya berapa dan marah-marah di sana. Anak saya ini sudah sekarat jangan tanya usia lagi segera kita tolong bawa anak saya ke rumah sakit," jelasnya sambil menangis.

Tak banyak hal yang diceritakan oleh kakek dan nenek para bocah tersebut.

Mereka hanya terus menangis seraya memeluk para cucunya itu.

3 Tahun Diperkosa Ayah Kandung hingga Ratusan Kali, Begini Pengakuan Pilu Gadis 12 Tahun di Jambi

Sementara warga yang berdatangan terlihat tak sedikit diantaranya memberikan dukungan moril dan memberikan bantuan berupa sembako, uang santunan maupun pakaian dan pampers untuk kebutuhan para bocah tersebut. (tribunjakarta/tribunkaltim)

Berita Terkini