TRIBUNJAKARTA.COM - Tak semua perusahaan di Jakarta menerapkan aturan work from home (WHF) saat wabah virus corona.
Meskipun, kebijakan pemerintah untuk membatasi kegiatan di luar rumah dan bekerja dari rumah.
Masih ada sejumlah perusahan yang belum menerapkan kebijakan pemerintah itu sehingga karyawan tetap harus berkantor.
Oleh karena itu, Kantor Staf Presiden melalui akun instagram resminya mengunggah tips pergaulan di tempat kerja agar bebas Covid-19.
"Gak perlu bingung kalau tetap harus masuk kantor. Yang penting, Jaga kesehatan diri sendiri, Jaga kesehatan orang lain," tulis akun instagram seperti dilihat TribunJakarta.com pada Selasa (17/3/2020).
Tips tersebut antara lain:
1. Santai di meja masing-masing. Bila perlu berkomunikasi melalui aplikasi pesan singkat.
2. Jaga jarak dengan rekan kantor yakni 1 meter
3. Kurangi pergi ke luar kota
4. Bawa bekal makanan dari rumah
5. Pergi ke kantor lebih awal agar tak berdesak-desakan.
6. Tidak perlu mengadalan gathering.
Kekhawatiran Karyawan
Salah satu karyawan sebuah perusahaan swasta di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, bernama Khoiriyah (25) mengaku resah setiap berangkat ke kantor di tengah penyebaran virus corona ini.
Khoiriyah selalu berangkat ke kantor menggunakan layanan transportasi moda raya terpadu (MRT).
Baginya, berangkat ke kantor merupakan kewajiban walaupun dia khawatir terinfeksi virus corona dari orang-orang yang juga turut naik transportasi umum MRT.
"Sudah pasti takut, resah, khawatir. Aku kalau naik MRT kan enggak pernah tahu siapa yang pernah kontak langsung dengan pasien (terinfeksi virus) corona atau pernah ke luar negeri. Tapi, kantor juga tidak memberikan (kebijakan) kerja di rumah," kata Khoiriyah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/3/2020).
"Makanya aku pakai masker terus, walaupun enggak menghilangkan rasa takut sepenuhnya, setidaknya bisa mengantisipasi (terinfeksi virus corona)," lanjutnya.
Khoiriyah juga selalu membawa hand sanitizer di tasnya untuk menjaga kebersihan tangannya.
Ketika dia merasa telah menyentuh benda-benda yang diduga terpapar virus corona, seperti kursi MRT atau tombol lift, maka dia akan membersihkan tangannya menggunakan hand sanitizer. Menurut Khoiriyah, kondisi penumpang dalam gerbong MRT yang dia tumpangi hari ini tak membeludak seperti kemarin.
Tak ada antrean juga untuk masuk ke dalam stasiun.
"Lega sih karena hari ini enggak antre. Kemarin kan sempat penuh tuh (penumpang MRT), jadi sampai antre ke luar stasiun. Kondisinya juga dekat banget (antar-penumpang yang antre), aku pun khawatir, makanya langsung pesan ojek online aja," ungkap Khoiriyah.
"Hari ini, penumpang lebih sepi dari kemarin, jadi kemungkinan kontak langsung juga sedikit," sambungnya.
Karyawan lainnya yang masih kerja di kantor adalah Dessy.
Dia terpaksa harus mengubah kebiasaannya yang selalu berangkat ke kantor menggunakan layanan bus transjakarta.
Sejak pemberlakuan kebijakan pembatasan kegiatan di luar rumah, Dessy memilih menggunakan jasa ojek online untuk berangkat ke kantor di daerah Kramat Jaya, Jakarta Pusat.
• Terminal Kampung Rambutan Belum Punya Thermogun Alat Pengukur SUhu Tubuh Penumpang
• Jadwal Pemberangkatan Normal, Pembatasan Penumpang MRT Jakarta Tetap Dilakukan
• Cegah Penyebaran Virus Corona, 50 Sidang Lebih di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Ditunda 2 Pekan
• Tak Ada Lagi Antrean Penumpang, Jadwal MRT Jakarta Kembali Normal Hari Ini
Sementara itu, rumahnya berada di daerah Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
"Hari ini ke kantor naik ojek online karena khawatir berdesakan dengan penumpang lain kalau naik transjakarta," ungkap Dessy.
Dessy juga terbiasa membawa alat pelindung diri, seperti masker, tisu, dan hand sanitizer dalam tasnya.
Dia juga membawa helm sendiri untuk menghindari terinfeksi virus corona.
"Pasti khawatir, cuma yang bisa dilakukan sekarang adalah tetap waspada dalam artian diri sendiri lebih ekstra menjaga kebersihan seperti membawa tisu basah dan hand sanitizer. Aku juga lebih sering cuci tangan dan self-distance (dengan karyawan) di kantor," lanjutnya.
Bahkan, Dessy memutuskan untuk pulang lebih larut daripada hari biasanya guna menghindari adanya kontak langsung dengan banyak orang yang juga pulang dari kantor.
"Kalau pulang kantor lebih pilih malam karena lebih sepi," ungkap Dessy.
Adapun hingga Senin sore, pemerintah memastikan jumlah pasien yang terkonfirmasi mengidap virus corona atau Covid-19 bertambah sebanyak 17 orang.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam keterangan pers kepada wartawan di Jakarta.
"Ada penambahan jumlah pasien sebanyak 17 orang (positif tertular virus corona) sehingga saat ini ada 134 pasien yang tertular," ujar Achmad Yurianto. (Instagram KSP/Kompas.com)