Antisipasi Virus Corona di Bekasi

Sekolah di Bekasi Ditutup 2 Pekan, RT/RW Diimbau Bantu Pengawasan Agar Pelajar Tak Keluyuran

Penulis: Yusuf Bachtiar
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Disdik Kota Bekasi Inayatullah di SMPN 1 Kota Bekasi, Selasa, (17/3/2020) lalu.

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Pemerintah Kota Bekasi telah menutup seluruh sekolah di wilayah setempat guna mengantisipasi penyebaran virus corona.

Penutupan ini belaku selama kurang lebih dua pekan sejak, Senin, (16/3/2020) hingga Selasa, (31/3/2020) mendatang.

Sebagai gantinya, aktivitas belajar mengajar di ruang tatap muka ditiadakan, guru wajib memberikan materi pembelanjaan melalui daring menggunakan sarana internet dan metode pembelajaran jarak jauh lainnya.

Diberlakukannya metode pembelajaran jarak jauh ini digarapkan tetap efektif dan membuat siswa fokus dengan pendidikannya selama masa penitupan sekolah akibat Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, untuk memastikan siswa tetap memgikuti materi pembelajaran jarak jauh, perlu pengawasan dari berbagai pihak.

"Jadi gini, sebenarnya ini tanggung jawab kita semua, guru dan orangtua sudah pasti, tapi masyarakat seperti perangkat RT/RW juga diharapkan ikut mengawasi," kata Inayatullah saat dikonfirnasi, Kamis, (19/3/2020).

Pria yang akrab disapa Inay ini mengungkapkan, pihaknya sudah menyebarkan surat imbauan kepada melalui keluarahan dan kecamatan untuk menggerakkan perangkat RT/RW turut membantu pengawasan.

"RT/RW sudah kita imbau karena selama libur atau kebijakan home learning ini kan semua harus berperan aktif dalam rangka mengantisipasi Covid-19, ini kan tanggung jawab semuanya," ungkap Inay.

Guru di sekolah selama kegiatan belajar mengajar tatap muka ditiadakan setiap hari memantau aktivitas siswa dengan metode daring, siswa juga setiap harinya diberikan tugas-tugas dan dilaporkan pada hari itu juga.

Jika ada kedapatan siswa yang belum mengajarkan tugas dan tidak melaporkan hasil tugasnya, guru akan langsung berkomunikasi dengan orangtua dan kordinator kelas masing-masing.

Adapun ketika ada siswa yang kedapatan main atau bahkan keluyuran ketika jam sekolah masih berlaku, peran orangtua dan masyarakat sekitar sangat diperlukan untuk segera menasihati.

"Saya kembalikan ke orangtua dan masyarakat, yang jelas gini kebijakan kita akan ditegor karena ada laporan," ujarnya.

"Jadi siswa itu selama dia libur dua minggu dia ada progres laporan, dia tanggal berapa dia belajar apa, materimya apa, pas masuk laporan itu akan ditanda tangani orangtua masing-masing," tegasnya.

Berita Terkini