Virus Corona di Indonesia

Ingin Social Distancing Meski Rumah Sempit? Dokter Sarankan 3 Langkah Ini

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona

TRIBUNJAKARTA.COM - Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan social distancing atau phsycal distancing.

Hal itu dilakukan guna mencegah meluasnya penyebaran virus corona atau covid-19.

Social distancing ini telah beberapa waktu terakhir dilakukan terutama di wilayah terjangkit seperti Jakarta, Bogor, dan Depok.

Dalam arti bahasa indonesia, social distancing berarti pembatasan sosial.

Pembatasan sosial dilakukan dengan meminta masyarakat mengurangi interaksi dengan orang lain atau menjaga jarak fisik.

Agar terlaksana dengan baik, pemerintah juga telah mengimbau masyarakat di Indonesia untuk bekerja, belajar, dan berada di rumah.

Ini Penyebab Puluhan Ikan Irfan Hakim Mati Masal, Sang Karyawan: Saya Minta Beribu-ribu Maaf

Namun, bagaimana caranya melakukan social distancing dengan anggota keluarga lain di rumah?

Terlebih jika suatu keluarga menempati rumah yang tak terlalu besar atau sempit.

Follow juga:

Hal ini dijawab oleh dr. Yahya, Sp.P di acara Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, Jumat (2/3/2020).

"Gini pak kamikan bingung, tadi kata pak dokter di rumah gak boleh kumpul-kumpul, kamar harus masing-masing. Seandainya rumah kami kecilkan ketemu semua dengan anak-anak dan cucu, itu gimana ya dok?" tanya serang penelpon bernama Ros asal Jambi dikutip dari YouTube Talk Show TV One.

Masih Syok Puluhan Ikannya Mati Masal, Irfan Hakim Menangis: Jangan Terlalu Banggain Dunia

Menurut dr. Yahya jika mempunyai tempat tinggal kecil lebih baik sirkulasi udaranya dijaga.

"Jendelanya dibuka, supaya sirkulasi udara. Karena semakin lembab virus semakin senang,"

Selain itu yang kedua, dr. Yahya mengimbau agar penghuni rajin bersih-bersih rumah dan selalu menjaga kebersihan.

Baim Wong & Denny Cagur Niat Beli Mini Cooper Raffi Rp 1 M, Andre Taulany: Keuntungan Kita Sumbangin

Tak sekedar membersihkan rumah, dr. Yahya menyarankan memakai cairan desinfektan.

"Bebersih rumah pakai cairan desinfektan, bukan disemprot, dipel aja di lantai, dinding-dinding,"

Ketiga, dr. Yahya mengimbau untuk tak lupa berjemur di luar di bawah terik matahari.

Jam yang tepat untuk berjemur yakni mulai jam 07.00-11.00 siang.

Prihatin dengan Musibah yang Menimpa Irfan Hakim, Baim Wong Ngaku Sempat Diberi Ini saat Berkunjung

"Maksimal setengah jam, hitam lebih baik daripada putih tapi sakit,"

"Item sehatkan lebih baik," canda dr. Yahya.

"Jadi itu jawabannya bu untuk mensiasati rumah yang sempit.

TONTON SELENGKAPNYA DI SINI:

Cerita dokter di Lampung tangani pasien corona, tak ingat berapa kali cuci tangan dalam sejam

Kesembuhan para pasien positif corona merupakan kerja keras para garda terdepan yakni tenaga medis.

Dengan segala perjuangannya, para tenaga medis mengemban tugas mulia.

Pengalaman merawat pasien covid 19 itu dibagikan oleh dr Achmad Gozali melalui akun Instagram pribadinya @aigozali06 pada Jumat (20/3/2020).

Unggahan foto dokter Gozali yang mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap itu disukai 20 ribu orang dan dikomentari 900 kali per Kamis (26/3/2020).

Puluhan Ikan Seharga Ratusan Jutanya Mati Masal, Irfan Hakim Berduka: Nyesek Karena Keteledoran

Dalam unggahan itu, dokter spesialis paru-paru dan pernapasan di Lampung ini menulis adalah kebohongan jika tidak ada rasa takut diantara para staf medis, terlebih telah ada kasus positif di Lampung.

“Betul ga usah panik tapi bohong aja kalau ga ada rasa takut terutama di kami para staf medis. Gw sebagai salah satu garda terdepan yang ngehadepin Covid-19 (dengan udah ada kasus positif di Lampung),” tulis Gozali dalam unggahannya.

Dokter yang juga praktek di Klinik Khusus Paru-paru dan Pernapasan, Medina di Jalan Khairil Anwar, Bandar Lampung ini menulis setidaknya ada empat hal yang dia takutkan sejak menangani pasien Covid-19.

Setiap pagi, Gozali merasakan ketakutan membayangkan pasien apa yang bakal dia temui saat praktek, bagaimana jika dia tertular, bagaimana jika dia menjadi carrier (pembawa) virus.

Lihat Garasi Rumah Mewah Anang Ashanty, Sule Hitung Jumlah Mobilnya: Sultan Nih, Ngalahin Raffi!

Terlebih kini dokter tersebut tengah menantikan kehadiran anak pertama bersama sang istri.

Ia takut menjadi carrier virus dan menularkan istrinya yang tengah hamil.

“Bagaimana jika saya tidak ketularan, tapi saya jadi karier (pembawa) padahal istri sedang hamil di rumah dan kami sedang menantikan anak kami lahir di tengah pandemi ini," kata Gozali saat dihubungi melalui pesan di Instagram, Rabu (25/3/2020).

"Sampai kapan ini semua berakhir, dan masih banyak lagi.”

Dagangan Lansia Penjual Kopi Ini Sepi Imbas Covid-19, Keinginan Sederhananya Diwujudkan Karni Ilyas

Gozali mengaku sudah tak terhitung lagi berapa kali ia mencuci tangan dalam jangka waktu satu jam. Apalagi dalam sehari.

Ia menyebut telah merasakan apa yang dirasakan para tenaga medis di Wuhan yang dilihatnya melalui gambar.

"Sama seperti waktu gw liat video2 staf medis di Wuhan overwhelmed sama keadaan ini, gw pikir gw udah cukup tau perasaan takut mereka. Sampai gw ngerasain sendiri.”

Cerita dokter di Lampung. (Instagram @aigozali06)

Dokter Gozali mengatakan, unggahan itu bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, namun untuk meminta bantuan agar masyarakat awas dan peduli.

"Yakni dengan cara mendoakan kami para staf medis, jangan pernah sentuh muka sebelum cuci tangan dan tidak usah keluar rumah jika tidak ada hal penting sekali," pungkasnya.

"Selama kalian melakukan itu semua beserta himbauan lain seperti self distancing dll, insya allah akan baik-baik saja,"

"Kalian ga perlu merasakan yang kami rasakan tapi tolong bantu kami, hanya kepada Allah kita memohon perlindungan,"

(TribunJakarta/Kompas)

Berita Terkini