Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN - Masker kain saat ini menjadi dagangan yang paling banyak ditemui di sepanjang jalan.
Hal itu tak terlepas dari kewajiban bagi siapa pun yang berada di luar rumah untuk mengenakan masker selama pandemi corona.
Karenanya, pedagang masker musiman kian menjamur sekarang ini.
Para pedagang masker itu ada yang menggunakan besi khas pedagang kaki lima, maupun menggunakan sepeda motor dan mobil mereka.
Satu diantara pedagang masker yakni Anang (30) yang berjualan di Jalan Kyai Tapa, Grogol, Jakarta Barat.
"Karena dagang yang lain sekarang pada enggak laku, yang laku ya masker ini, makanya banting setir dagang masker," kata Anang yang sebelumnya berdagang asongan, Senin (20/4/2020).
Anang mendapatkan masker tersebut dari seorang rekannya yang menjadi distributor masker sejak pandemi corona.
Sama dengan pedagang masker pada umumnya, ia menjual masker kain seharga Rp 10.000.
Selain itu, ia juga menjual buff dan sarung tangan bagi pengendara motor.
"Kalau sarung tangan sama buff ini tambahan aja biar sekalian banyak dagangannya," kata Anang.
Anang mengatakan, berbeda dengan awal pandemi corona pada pertengahan Maret lalu, saat ini omzet masker yang dijualnya mulai menurun.
Kendati enggan menyebutkan detail omzet yang diterima, ia mengatakan penurunannya sekitar 30 persen.
"Saya dagang dari pas awal anak sekolah diliburin, nah itu masker lumayan orang pada nyari karena mungkin panik dan belum banyak yang jualan," ucap Anang.
"Tapi kalau sekarang yang dagangnya udah kebanyakan dan orangnya udah sepi, banyak yang pada pulang kampung," lanjutnya.
Anang mengatakan akan tetap berjualan masker setidaknya sampai setelah lebaran nanti.
Sebab, ia bingung bila harus berganti dagangan lain di situasi seperti saat ini.
"Yang mendingan ya dagang ini sekarang. Dagang yang lain enggak ada yang beli, orang buat makan aja pada susah," ucapnya.