Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Jelang lebaran, takbiran keliling, menabuh bedug berramai-ramai, sudah menjadi tradisi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Tangerang Selatan (Tangsel).
Takbiran, seolah menjadi genderang kemenangan setelah satu bulan menjalani puasa.
Anak-anak hingga orang dewasa begitu antusias untuk memekikkan takbir sambil keliling kampung.
Bahkan ada yang melakukannya dengan cara unik, seperti dengan membawa minuatur masjid, ataupun ketupat, simbol yang karib dengan lebaran.
Namun tahun 2020 ini berbeda, pandemi virus corona atau Covid-19 membuat interaksi masyarakat harus diminimalisasi.
Kegiatan yang berkerumun harus dihindari demi memutus penularan virus ganas itu.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tangsel, Abdul Rojak, mengimbau agar warga tidak takbiran keliling.
• Ragunan Kembali Gelar Wisata Virtual, Kini Menampilkan Keluarga Siamang
• Beda dengan Kota Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi Larang Salat Idulfitri Berjamaah
Rojak mengingatkan agar takbir dilaksanakan di masjid dan di rumah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Takbiran di rumah, di masjid dan di lingkungan kita saja tidak usah takbir keliling," ujar Rojak saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (21/5/2020).
Selain takbir keliling, Rojak juga memberikan imbauan yang sama dengan Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany terkait salat Idulfitri (id) dan silaturahmi.
"Imbauannya Salat Idulfitri di rumah saja. Silaturrahmi boleh tapi tetep ikut aturan protokol kesehatan," imbaunya.