Antisipasi Virus Corona di DKI

20 Orang Positif Covid-19, Pemkot Jakarta Timur Berencana Ambil Alih Pengelolaan Pasar Klender

Penulis: Bima Putra
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (25/5/2020)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Koordinasi jajaran Pemprov DKI Jakarta dalam menangani kasus positif Covid-19 di Pasar Perumnas Klender tampaknya tak berjalan mulus.

Tak hanya mengancam bakal melaporkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menyatakan ingin mengambil alih pengelolaan.

Dia menilai protokol kesehatan yang dijalankan Perumda Pasar Jaya selaku pengelola belum efektif sehingga muncul 20 kasus positif Covid-19 terkait aktivitas pasar.

"Kita, Camat, Lurah jadi kepala pasar saja deh, sama Wali Kota, kalau caranya begini kita ambil alih saja (pengelolaan Pasar Perumnas Klender)," kata Anwar di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (9/6/2020).

Meski Perumda Pasar Jaya merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta, Anwar mempertanyakan pengelolaan.

Menurutnya bila pedagang dan masyarakat kurang memiliki kesadaran akan bahaya Covid-19, pengelola pasar yang harus bertindak.

"Protokol kesehatan harus disiapkan mulai cucian tangan, hand sanitizer, disinfektan penyemprotan, termasuk memakai masker," ujarnya.

Anwar menuturkan perlu peran dan kesadaran semua pihak dalam mencegah penularan Covid-19 meluas, khususnya di Jakarta Timur.

Status kota paling padat penduduk di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan mudahnya penularan Covid-19 membuat protokol kesehatan penting.

"Bukan masalah wilayah bebas (zona hijau), tapi transisi dari PSBB jadi new normal, ada transisi. Jika tidak dilaksanakan dengan baik kemungkinan PSBB diketatin lagi seperti dua bulan yang lalu," tuturnya.

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar ancam lapor ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengancam bakal melaporkan pengelola Pasar Perumnas Klender ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pasalnya meski kasus positif Covid-19 terkait aktivitas Pasar Perumnas Klender mencapai 20 dan disarankan tutup sementara, pasar masih berkativitas.

Terlebih dari hasil peninjaun jajarannya protokol kesehatan masih belum sepenuhnya diterapkan di lingkungan Pasar Perumnas Klender.

"Ditutup pun ketika protokol kesehatan enggak dilakukan percuma. Saya sampaikan, kalau memang sangat terpaksa saya lapor Gubernur," kata Anwar di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (9/6/2020).

Sejak mendapat laporan dari Puskesmas Kecamatan Duren Sawit terkait hasil uji spesimen swab, pihaknya sudah berkoordinasi.

Puskesmas Kecamatan Duren Sawit pun sudah menyampaikan rekomendasi ke Perumda Pasar Jaya selaku pengelola pasar terkait penutupan sementara.

Pasalnya meski berada di Jakarta Timur, pengelolaan Pasar Perumnas Klender sepenuhnya berada di bawah Perumda Pasar Jaya, bukan Pemkot.

"Agar kepala Pasar peduli dengan pasarnya, karena yang dekat dengan masyarakat kepala pasarnya, setiap hari berinteraksi. Protokol kesehatan harus disiapkan," ujarnya.

Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar saat menunjukkan puing genteng kelas yang ambruk di Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (21/2/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Anwar menuturkan selain menggelar rapid test dan swab deteksi Covid-19 di Pasar Perumnas Klender, upaya memutus penularan sudah dilakukan.

Jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur sudah melakukan penyemprotan disinfektan.

"Pada saat kejadian, besoknya kita tutup ada penyemprotan oleh Damkar, hari ini kita mau semprot lagi. Kemarin juga saya sudah sidak ke sana," tuturnya.

Pasar Perumnas Klender Belum Berencana Ditutup

Perumda Pasar Jaya belum berencana menutup Pasar Perumnas Klender, Kecamatan Duren Sawit setelah 18 orang di pasar terkonfirmasi Covid-19.

Kepala Pasar Perumnas Klender Awalludin mengatakan belum ada keputusan penutupan sementara guna mencegah penularan Covid-19 meluas.

"Sejauh ini belum ada perintah pimpinan untuk melakukan hal tersebut. Saat ini yang kami lakukan menutup pedagang dengan jenis jualan non pangan dan obat," kata Awalludin saat dikonfirmasi, Kamis (4/6/2020).

Pihaknya menyebut sudah berupaya menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.

Namun upaya tersebut tampaknya tidak berhasil mencegah penularan Covid-19 yang tampak dari hasil penelusuran Puskesmas.

"Untuk pangan dan obat-obatan pun kami batasi waktu bukanya, yaitu hanya sampai pukul 12.00 WIB, sebelumnya sampai pukul 14.00 WIB," ujarnya.

• Syarat Perjalanan Domestik Gunakan Transportasi Umum Sekarang Bisa Pakai Surat Bebas Flu

• Luna Maya Ngaku Pernah Lakukan Hal Konyol Ini di Kasur, Nagita Slavina: Orang Cantik Manusia Juga Ya

• Ketum KNPI Tegaskan Reshuffle Menteri Urusan Presiden

Awalludin menuturkan pihaknya juga telah menyediakan bilik disinfektan yang harus dilewati pengunjung ketika masuk pasar.

Wastafel untuk pedagang dan pembeli mencuci tangan dan imbauan agar mengenakan masker juga sudah disampaikan.

"Penyemprotan pasar dengan disinfektan juga rutin kami lakukan. Masker, bukan hanya kami wajibkan malah kami berikan secara gratis," tuturnya.

Berita Terkini