TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU- Kini, kasus narkoba juga turut menghiasi perkara penyerangan yang dilakukan anak buah John Kei terhadap Nus Kei di Green Lake City, beberapa hari lalu.
Polisi telah melakukan tes urine terhadap John Kei dan 29 anak buahnya positif narkoba.
Berdasarkan keterangan polisi, dua orang dari 30 orang yang menjalani tes urine dinyatakan posisiif narkoba. Selain itu, John Kei membantah memerintahkan anak buahnya menyerang kediaman Nus Kei.
Simak selengkapnya:
1. Bantah John Kei Suruh Anak Buah Serang Nus Kei
Kuasa hukum John Kei, Anton Sudanta membantah jika kliennya memerintahkan anak buahnya menyerang Nus Kei.
"Tentu itu kami membantah, karena nggak ada bukti sama sekali," kata Anton kepada wartawan.
Meski begitu, Anton mengatakan pihaknya menghormati jalannya proses penyidikan.
"Ini masih dalam penyidikan. Jadi biarkanlah diuji dulu oleh penyidik. Kita lihat nanti seperti apa perkembangannya," ujar dia.
Menurut Anton, polisi harus mengedepankan asas praduga tak bersalah selama proses penyidikan.
"Ada asas praduga tak bersalah, tidak boleh kita langsung menyalahkan seseorang sebelum ada kekuatan hukum yang tetap. Jadi, biarkanlah diuji dulu oleh penyidik, kita lihat nanti seperti apa perkembangannya," ungkap Anton.
2. Pesan Nus Kei Sebelum Diserang: Tolong John Kita Ketemu Berdua, Jangan Bawa Anggota
Nus Kei sempat mengirimkan pesan kepada John Kei terkait permintaan bertemu hanya berdua.
Dalam pesan whatsapp yang dikirim Nus Kei, dia meminta agar John Kei tidak membawa anak buah.
Pertemuan berdua itu guna menyelesaikan masalah terkait pembagian uang hasil penjualan tanah secara kekeluargaan.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
"Kita dapat dari barang bukti yang ada di WhatsApp. Sempat Nus Kei sampaikan di situ, 'Tolong John kita ketemu aja berdua. Jangan membawa kita punya anggota, ini urusan pribadi kita berdua'. Tetapi (pesan Nus Kei) tak ditanggapi John Kei," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020).
3. John Kei merasa dikhianati
Kepada polisi, John Kei mengaku kecewa terhadap pamannya atau Nus Kei karena merasa dikhianati.
Namun, John Kei belum menjelaskan secara detail pengkhianatan seperti apa yang dilakukan pamannya.
"Dia akui merasa dikhianati oleh Nus Kei, salah satunya masalah uang atau tanah ini. Masih ada beberapa lain yang belum diungkapkan John Kei. Cuma dia sampaikan setiap ditanyakan itu. 'Saya dikhianati oleh Nus Kei'," ungkap Yusri.
4. Dua orang positif narkoba
Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan urine terhadap John Kei dan 29 anak buahnya yang ditangkap terkait kasus penyerangan di Tangerang dan Jakarta Barat.
Hasilnya, jelas Yusri, dua dari 30 tersangka dinyatakan positif menggunakan narkoba.
"Terakhir semua kita cek urine dan sementara masih lanjut 30 orang ini. Baru dua orang dinyatakan positif narkoba, kita masih tunggu hasil urine lainnya," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020).
Dari dua orang tersebut, Yusri memastikan bukan John Kei yang dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.
4. Nus Kei ingin berdamai
Nus Kei mengaku ingin berdamai dengan John Kei, orang yang diduga hendak melakukan pembunuhan berencana terhadap dirinya.
Alasannya adalah karena John Kei dan Nus Kei masih memiliki ikatan keluarga. Dalam hal ini, Nus Kei merupakan paman dari John Kei.
"Ya kalau memang dipertemukan kenapa tidak, kami ini keluarga. Kalau ditarik lurus itu masih satu keturunan. Kalau bisa, kita berkumpul hidup damai," kata Nus Kei di Klaster Australia, Green Lake City, Tangerang, Selasa (23/6/2020).
Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memastikan proses hukum tetap berjalan.
"Ini pidana murni ya, silahkan saja di pengadilan tapi proses tetap berjalan karena ini Pasal 340, pembunuhan yang direncanakan," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Kasus penyerangan dan penganiyaan ini dilatarbelakangi masalah pribadi antara John Kei dan Nus Kei.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyebut keduanya masih memiliki ikatan keluarga.
"Antara John Kei dan Nus Kei dilandasi permasalahan pribadi terkait adanya ketidakpuasan pembagian uang hasil penjualan tanah," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat merilis kasus ini, Senin (22/6/2020).
Permasalahan tersebut tidak menemui penyelesaian hingga akhirnya terjadi aksi saling ancam.
"Dengan dilandasi tidak adanya penyelesaian, mereka saling mengancam melalui HP," ujar Nana.
Ia mengatakan, anak buah John Kei lebih dulu melakukan penganiayaan di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, sekitar pukul 11.30 WIB.
"Kelompok John Kei berjumlah lima sampai tujuh melakukan penganiayaan terhadap kelompok Nus Kei," kata Nana.
Akibat penganiayaan tersebut, jelas Nana, satu orang meninggal dunia usai dibacok. Sedangkan, seorang anak buah Nus Kei lainnya mengalami putus jari tangan.
• Sakit Mag Kambuh di Saat Tak Terduga? Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan
• Soal Tanah John Kei Pernah Ajak Bertemu, Nus Kei Ungkap Permintaan Kepada Keponakan
• Rumah Terpasang Garis Polisi, Nus Kei Singgung Hartanya yang Dirusak Anak Buah John Kei
"Korban ER meninggal dunia. Satu orang lain putus jari tangan, jari tangan putus berinisial AR," ujar dia.
Tak berselang lama setelah penganiayaan di Cengkareng, kelompok John Kei menuju perumahan Green Lake City di Cluster Australia.
Nana menuturkan, lokasi yang dituju kelompok John Kei merupakan kediaman Nus Kei.
Akan tetapi, saat itu Nus Kei sedang tidak berada di kediamannya. Hanya ada istri dan anak Nus Kei. (Tribun Jakarta/Kompas.com)