Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir menyebut, para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang disiapkan untuk mengawasi protokol kesehatan di pasar tradisional tak akan mendapat insentif.
"Enggak ada (insentif tambahan), itu kan tugas kita sebagai abdi negara," ucapnya, Senin (6/7/2020).
Dengan demikian, ribuan ASN tersebut hanya akan menerima gaji dan tunjangan yang selama ini mereka terima.
"Kami sudah berikan gaji dan tunjangan perbaikan penghasilan," ujarnya saat dikonfirmasi.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun mengibaratkan para ASN sama seperti TNI dan Polri yang harus siap saat dibutuhkan oleh negara.
• 23 Pasar di Jakarta Utara Bakal Dijaga Ratusan ASN DKI Mulai Hari Ini, Berikut Daftar Lokasinya
"Sebagai ASN intinya samanseperti TNI dan Polri, ketika misalnya negara dalam keadaan seperti ini, kita harus siap," kaya Chaidir.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menerjunkan 5.000 ASN untuk memantau pelaksanaan protokol kesehatan di pasar tradisional.
Sebab, pasar tradisional seolah menjadi lokasi baru atau pusat penyebaran Covid-19 selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.
Hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah pedagang yang terpapar Covid-19 di DKI Jakarta.
• Awasi Protokol Kesehatan di Pasar, ASN DKI Harus Pastikan Pengunjung Pakai Masker
Pada akhir Juni 2020 lalu, Perumda Pasar Jaya sendiri mencatat, sebanyak 142 pedagang pasar tradisional dilaporkan positif terpapar Covid-19.
"Swab test sudah kami lakukan di 68 pasar melibatkan 6.624 pedagang dengan hasil positif 142," ucap Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin, Selasa (30/6/2020).
Ribuan ASN itu nantinya bakal disebar di 153 lasar tradisional yang ada di lima kota administrasi.