TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Editor Metro TV, Yodi Prabowo, ditemukan tak bernyawa di pinggir Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) pagi.
Jasad Yodi Prabowo ditemukan oleh tiga bocah yang tengah bermain layang-layang di sekitar tempat itu. Kondisi korban dalam keadaan telungkup.
Korban ditemukan mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu dan masih mengenakan helm.
Sepeda motor milik pria kelahiran Pekalongan 26 tahun lalu itu juga terparkir di warung bensin di sisi Jalan Ulujami Raya.
Polisi menduga kuat Yodi Prabowo adalah korban pembunuhan.
TONTON JUGA:
Hal ini didasarkan temuan bekas luka di bagian leher dan dada kiri korban.
Bahkan, pisau dapur didapati di lokasi penemuan mayat Editor Metro TV itu semakin menguatkan dugaan tersebut.
• Idap Kanker Ovarium, Feby Febiola Cerita Proses Kemoterapi di Tengah Covid-19 & Rahasia Tetap Tegar
Dari hasil olah TKP, anjing pelacak mengendus pisau tersebut berasal dari sebuah warung yang tak jauh dari lokasi itu.
Berdasarkan penyelidikan sementara, polisi memperkirakan peristiwa kematian Yodi terjadi di atas pukul 00.00 WIB malam.
FOLLOW JUGA:
"Diperkirakan kejadian itu sekitar pukul 12 malam sampai dengan pukul 2 pagi hari. Itu berdasarkan dari hasil keterangan saksi, mulai dia (korban) dari berangkat kantor," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).
Yusri mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan temuan sepeda motor korban oleh warga setempat pada pukul 02.00 WIB.
Lokasi motor ditemukan tidak jauh dari tempat korban tergeletak.
• Akui Nomor Diblokir Richard Kyle, Erick Ungkap Masalah Asmara Jessica Iskandar: Adik Minta Tolong
"Karena berdasarkan keterangan saksi yang memindahkan sepeda motor yang dia temukan di pinggir jalan dekat TKP tersebut sekitar pukul 2 pagi," ucapnya.
Pria Berkacamata Muncul di Sekitar TKP
Pria misterius berkacamata (D) sempat muncul di sekitaran lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo.
Orang yang pertama kali melihat keberadaan D di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan adalah pemilik warung kopi bernama S.
S bercerita melihat dua pria dengan gerak-gerik mencurigakan melintas di depan warungnya di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan.
Salah satu pria misterius yang dilihat S bereperawakan tinggi, kurus, dan menggunakan kacamata.
Pria itu berjalan melewati warung S pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.
• Bakal Dinikahi Atta Halilintar, Begini Sikap Aurel Hadapi Gosip yang Beredar & Rencana Berhijab
Dua hari kemudian atau Jumat (10/7/2020) jasad Yodi Prabowo ditemukan oleh anak-anak yang sedang bermain layang-layang.
Berikutnya, pada Senin (13/7/2020) sore, S diajak polisi ke sebuah restoran di kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Rupanya di restoran tersebut sudah menunggu kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri Rohmah.
Di salah satu meja makan di restoran itu, S duduk berhadapan dengan Suci Fitri yang didampingi DV.
Di sela-sela obrolan dengan polisi, S diperlihatkan sebuah video berdurasi sekitar 10 detik.
Seingatnya, di dalam video tersebut tampak pria berkacamata yang pernah melintas di warungnya.
• Pengeluaran Meledak demi Lamar Aurel, Atta Halilintar Ternyata Punya Prinsip Hidup Tak Sembarangan
"Pokoknya sopirnya yang pakai kacamata itu. Kan saya disuruh lihat sama polisi. Coba kamu lihat, benar bukan? Kalau dilihat dari ininya sih (tunjuk pipi), kayaknya iya. Dia kan buang muka kan," kata S.
Video tersebut, jelas S, direkam di dalam mobil dengan latar suasana siang hari.
Pria berinisial D bertindak sebagai sopir. Di sebelahnya terlihat seorang pria lain mengenakan jaket merah.
Pria 60 tahun itu sebenarnya sempat menegur D saat melintas di depan warungnya.
Namun, D menjawab seadanya sambil memegang handphone dan meletakkan di telinga kirinya.
"Karena saya tahu dia orang asing, makanya saya tanya mau ke mana? Dia cuma bilang ke atas. Dia sambil terima telepon pakai tangan kiri," tutur S.
• 8 Teka-teki Editor Metro TV Meninggal, Begini Rekaman CCTV di Jalan yang Kemungkinan Yodi Lewati
Selain D, ada satu pria lagi yang melintas di depan warung S di malam terbunuhnya Yodi Prabowo.
Pria tersebut muncul sekitar 20 menit setelah D menapaki Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan.
Kalau yang kedua ini nggak terlalu kelihatan mukanya, soalnya dia tutupin pakai jaket kupluk warna hijau," kata S.
D Diduga Kenal Suci
Seminggu sebelum jenazah Yodi Prabowo ditemukan, Suci Fitri Rohmah menceritakan sempat pergi bersama pria berinisial D.
D yang berperawakan kurus itu diduga sempat melintas di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 02.00.
D diduga sempat menjemput pacar Yodi Prabowo itu di sebuah restoran kemudian pulang bareng.
Orang yang pertama kali melihat keberadaan D di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan adalah pemilik warung kopi bernama S.
"Suci kenal kok sama dia (D). Orang pulang bareng kok," kata DV kepada TribunJakarta.com, Rabu (22/7/2020).
• Mampir Beli Sate di Kemang, Kaca Fortuner Habib Udin Dipecah, Uang Rp 550 Juta Bangun Pesantren Raib
DV merupakan warga setempat yang sempat mendampingi Suci ketika diajak ikut olah TKP.
Sebelum olah TKP pada Senin (13/7/2020) menjelang Magrib, sorenya DV sempat ikut untuk ke restoran di mana Suci sudah terlebih dulu hadir di sana.
Pengakuan pernah jalan dengan D, disampaikan Suci kepada polisi saat makan di restoran di kawasan Bintaro, Pesanggrahan.
Ketika itu Suci mengatakan pernah dijemput di salah satu restoran oleh D.
"Seminggu sebelum kejadian tuh mereka pernah pulang bareng. Sucinya itu dijemput di restoran," ungkap DV.
"(Suci bilang) sama saya, terus sama pihak kepolisian juga dia ngomong kayak gitu," tambahnya.
Sikap D saat Diperiksa Polisi
Pria berinisial D yang muncul di Jalan Inspeksi Kali Pesanggarahan di malam diduga tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo kerap tarik napas saat diperiksa polisi.
Berdasarkan keterangan saksi berinisial E, pemeriksaan D berlangsung di Polres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Selasa (14/7/2020).
"Seingat saya jam setengah 12 malam dia mulai diperiksa," kata E saat ditemui di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (22/7/2020).
Malam itu, E dan saksi lainnya berinisial S juga hadir ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Keduanya dijemput polisi di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan sekira pukul 22.00 WIB.
Kehadiran keduanya untuk memastikan apakah D adalah pria yang melintas malam itu.
• Berikut Keutamaan Puasa Dzulhijjah Jelang Idul Adha 2020, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Artinya
Mereka diarahkan menuju Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan di lantai tiga. E dan S masuk ke salah satu ruangan.
"Ternyata di ruangan itu ada ruangan lagi, tapi disekat kaca (dua arah). Nah kita masuk di salah satunya," tutur E.
E dan S duduk di ruangan itu, didampingi seorang anggota polisi.
Tak berselang lama, polisi lainnya datang bersama seorang pria dengan perawakan kurus, tinggi, dan berkacamata yang ternyata D.
"Lampu di ruangan saya digelapin. Yang ruangan satu lagi terang. Tapi kedap suara dua-duanya," ujar saksi E.
FOLLOW JUGA:
"Ya model-model kayak intel Amerika dah," tambah E berseloroh.
Pemeriksaan D berlangsung selama 30 menit hingga satu jam.
Selain dicecar sejumlah pertanyaan, D juga diminta memeragakan cara berjalannya.
"Terus dia disuruh peragakan telepon sambil jalan," kata E.
Awalnya, jelas dia, D menelepon menggunakan tangan kanan.
• Terungkap Waktu Kematian Editor Metro TV di Tengah Malam, Identitas Pembunuh Diketahui Saksi
Namun, saksi E segera memberitahu polisi yang mendampinginya bahwa yang ia lihat pada malam itu D menelepon dengan tangan kiri.
"Nah pas dia pakai tangan kiri, saya yakin penuh dia yang saya lihat. Dari cara jalannya juga," ucap E.
"Saya juga merasa kayaknya memang benar dia orangnya," timpal saksi S.
Kedua saksi tersebut juga memperhatikan gerak-gerik D saat pemeriksaan.
Pembawaan D tampak tenang, namun ia beberapa kali menarik napas dalam-dalam.
"Pada saat ditanya-tanya, ya kelihatan sih dia tarik napas beberapa kali. Orangnya selon (santai) modelnya," ujar E.
Tanggapan Polisi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjawab diplomatis saat disinggung soal itu.
"Itu sudah masuk ranah penyidikan, enggak boleh," ungkap Yusri di Polda Metro Jaya.
Dari hasil identifikasi awal, polisi menemukan luka di dada kiri korban akibat senjata tajam.
Sehari berselang, jenazah Yodi Prabowo diautopsi. Hasilnya, ditemukan luka lain di bagian leher, yang juga diakibatkan karena senjata tajam.
Bersasarkan hasil autopsi itu, polisi menduga Yodi Prabowo merupakan korban pembunuhan.
Sebanyak 34 saksi sudah dimintai keterangan. Mulai dari teman-teman terdekat, rekan sekantor, hingga warga sekitar di lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
Kepolisian juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap misteri kematian editor Metro TV itu. (tribunjakarta/nia/annas)