TRIBUNJAKARTA.COM - Orangtua curiga, anaknya yang bernama Hendra Supenda (34) tak kunjung keluar dari kamar mandi, Minggu (16/8/2020).
Padahal sebelumnya, Hendra mengatakan ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Kamar mandi tersebut terdapat di kios laundry usaha milik orangtua Hendra.
Sesaat sebelum sampai kios laundry, Hendra sempat ditolong beberapa warga.
Pasalnya, Hendra tiba-tiba terjatuh setelah beberapa meter keluar dari rumah kontrakannya di Jalan Bangka VIII C, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Rumah Hendra dan kios laundry orangtuanya hanya berjarak sekira 50 meter.
• Sesuatu Mengganjal saat Mundurkan Mobil, Pria Kaget Tak Sengaja Melindas Bayi 11 Bulan Anak ART-nya
Melihat Hendra terjatuh, warga langsung menolongnya dan dibawa ke kios laudry tersebut.
Hingga akhirnya sampai di sana, Hendra meminta izin untuk pergi ke kamar mandi.
Karena tak kunjung keluar dari kamar mandi, keluarga langsung mengecek keadaan Hendra di dalam.
"Akhirnya pintu dibuka. Ternyata kondisinya sudah gak sadar," ucap sepupu Hendra, Rendi (35).
Saat ditemukan, tubuh Hendra dipenuhi darah.
• Kepada Baim Paula, Shandy Aulia Curhat Momen Soal Claire yang Buat Jantungnya Mau Copot: Gua Stres!
Pihak keluarga langsung memanggil dokter dari Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan.
Setelah diperiksa, barulah ketahuan Hendra memiliki luka tusuk di dada.
"Diperiksa, ternyata ada luka (tusuk). Baru setelah itu panggil pihak berwajib," sambung Rendi.
Apa yang terjadi dengan Hendra?
Sebelum berada di kios laundry orangtua, Hendra rupanya mengalami peristiwa sadis di dalam rumah kontrakannya.
Luka tusukan di dada Hendra merupakan ulah istri sirinya, RK (35).
Hendra keluar dari rumah sambil menahan luka di dadanya sebelum akhirnya ditolong warga.
RK membunuh Hendra dengan cara menusuk menggunakan sebilah pisau.
• Sesuatu Bergerak di Tubuhnya saat Tertidur Pulas, Lansia Histeris Ada Ular Semburkan Bisa ke Matanya
"Ada satu luka tusuk di bagian dada yang diduga membuat korban meninggal dunia," ujar Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan Iptu Sigit Ari, Senin (17/8/2020).
Menurut Sigit, RK dan Hendra sempat terlibat cekcok sebelum pelaku membunuh korban.
"Biasa lah masalah rumah tangga,"
"Ini kan baru ya, jadi kita masih perlu dalami masalah persisnya seperti apa," katanya.
Berdasarkan keterangan sementara, Hendra sempat mengancam istrinya dengan pisau.
"Korban (suami) sempat mengancam istrinya dengan pisau dan menganiaya istrinya hingga luka memar," jelas Sigit.
RK pun melakukan perlawanan dan merebut pisau yang dipegang suaminya.
"Saat korban akan memukul istrinya lagi, pelaku menusukkan pisau itu ke dada korban," ujar Sigit.
Saat ini, jenazah Hendra tengah diautopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sementara itu, terduga pelaku pembunuhan telah diamankan Polsek Mampang Prapatan.
• Ultah ke-5, Rafathar Peluk Nagita Slavina & Raffi Karena Diberi Hadiah Spesial Ini: Makasih Mah, Pah
"RK yang diduga pelaku masih kita dalami keterangannya di Polsek," tutur Sigit.
Tinggalkan seorang balita
Atas aksinya, kini RK mendekam di penjara.
Ia meninggalkan seorang anak berusia tiga tahun, buah perkawinan sirinya dengan Hendra.
"Dari pernikahan siri terduga pelaku dan korban dikaruniai satu anak berusia tiga tahun," ujar Sigit.
Bunuh kekasih yang sedang hamil
Peristiwa nahas lainnya terjadi di Kota Mataram.
Terjadi peristiwa tak terduga di rumah seorang pria di Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, NTB.
Pemuda itu berinisial R (22) yang pada, Kamis (23/7/2020) rumahnya didatangi seorang wanita.
Wanita tersebut tak lain adalah kekasih R, LNS (23).
Sekira pukul 17:00 Wita, LNS yang merupakan mahasiswa S2 hukum di salah satu universitas di Mataram ini mengunjungi kediaman kekasihnya.
Di sana, keduanya berbicara panjang lebar hingga timbul perselisihan.
Hal itu dimulai saat, R meminta izin kekasihnya untuk mengizinkannya pergi ke Bali selama dua hari.
Namun saat itu, perempuan yang diketahui sedang hamil ini tak memberi izin hingga terjadilah adu mulut.
• Soroti Raut Wajah Rizki DA saat Bahas Tinggal Berpisah Sama Nadya, Pakar Mikro Ekspresi: Lelah Fisik
LNS bahkan sempat mengancam akan bunuh diri menggunakan sebilah pisau.
Tak hanya itu, LNS juga mengancam akan mengadukan ke orangtua R bahwa dirinya sedang hamil.
Mendengar ancaman tersebut, R berusaha menenangkan kekasihnya.
Sempat mereda, perselisihan kembali timbul saat R dapat telepon dari orangtuanya.
• Wanita Belasan Tahun yang Cabuli Bayi Diduga Kelainan Jiwa, Sempat Konsumsi Sabu Sebelum Beraksi
"Orangtua pelaku menelpon sebanyak tiga kali," ucap Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto saat jumpa pers di Mapolres Kota Mataram, Jumat (14/8/2020).
Di telepon, sang orangtua berpesan agar R pulang ke Janapria, Lombok Tengah.
Namun, izin tetap tak didapatkan R dari LNS.
"Karena tetap tidak diizinkan oleh korban, tersangka menjadi kesal dan capek ketika korban mengancam dengan anak panah," tutur Artanto.
Melihat hal tersebut R emosi. R sempat meminta kekasihnya untuk tidak macam-macam.
Follow juga:
Hingga akhirnya kekesalan R tak bisa dibendung lagi berakhir dengan mencekik kekasihnya sampai tewas sekira pukul 19:30 Wita hari itu juga.
Akibat perbuatannya, R dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan sub pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. (*)
(TribunJakarta/Kompas)