Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Kepala Satpol PP Kota Bekasi Abi Huraira mengatakan, sejumlah kafe atau tempat hiburan yang melanggar protokol kesehatan dinilai ingin mendapatkan untung berlimpah di tengah situasi pandemi Covid-19.
Abi menjelaskan, sejumlah kafe dan tempat hiburan sengaja mengabaikan protokol kesehatan seperti misalnya penerapan batas maksimal kapasitas tempat duduk dan jam operasional sesuai aturan pemerintah.
"Saya lihat mereka ingin mendapatkan sebanyak-banyak pengunjung dan mengabaikan protokol kesehatan," kata Abi, Senin, (28/9/2020).
Dia menambahkan, terdapat empat kafe dan satu warnet yang disegel Satpol PP Kota Bekasi pada Jumat malam, (25/9/2020) lalu di wilayah Perumahan Grand Galaxy City, Bekasi Selatan.
Satu kafe diantaranya ialah Kafe Broker di Jalan Pulo Sirih Barat, Grand Galaxy City, Bekasi Selatan yang sempat viral usai video kerumunan pengunjung berjoget tanpa memepedulikan protokol kesehatan.
"Pertanyaannya kenapa disegel karena melanggar protokol kesehatan, Pemkot Bekasi tidak melarang pengusaha untuk berdagang tapi tolong menjaga jangan sampai bertambah (kasus Covid-19)," ungkap Abi.
Sebelum penyegelan berlangsung, Satpol PP memastikan pihaknya sudah melakukan penyegelan dan himbauan secara turun kepada tempat-tempat usaha.
"Sudah tiap malam kecamatan itu muter gitu, artinya sudah diingatkan (sebelum disegel)," tegas Abi.
Pemilik Kafe Broker Bekasi Giar Sugiarto (29) mengatakan, usahnya beroperasi di tengah situasi pandemi Covid-19 menjalankan arahan sesuai surat edaran Wali Kota Bekasi.
"Kita jalankan protokol kesehatan, kapasitas tempat duduk juga kami kurangi jam buka sampai jam 11 malam," kata Giar, Minggu, (27/9/2020).
Selain itu, setiap pengunjung yang hadir juga diwajibkan menggunakan masker dalam kondisi tertentu kecuali saat makan dan minum.
Fasilitas cuci tangan juga disedikan di depan pintu masuk kafe agar pengunjung tetap menjaga kebersihan sebelum masuk ke area kafe.
"Kapasitas di sini bisa sampai 300 orang, tapi karena pandemi kita kurangi tempat duduknya supaya tetap bisa jaga jarak," ungkap Giar.
Selain itu, Giar juga mengaku heran dengan penyegelan yang dilakukan di kafe miliknya.
Padahal selama ini, hampir setiap hari petugas baik dari kepolisian, Satpol PP dan Pemkot Bekasi mengunjungi tempatnya.
Kunjungan itu tidak lain untuk mengecek penerapan protokol kesehatan yang dijalankan di tempat usahanya.
"Saya jamin kondisinya 50 persen kapasitas (sesuai protokol kesehatan) karena kan tiap malam polisi sama Pol PP rutin dia ngecek ke sini," ungkap Giar.
Harusnya lanjut dia, jika memang kafe-nya tidak sesuai protokol kesehatan sudah sejak awal akan diberikan peringatan atau teguran.
"Kalau dari awal melanggar dari sebelum-sebelum pasti udah dikasi peringatan, karena tiap hari ada aparat ngecek protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak segala macem," terang dia.
Video yang menampilkan pengunjung Kafe Broker berkumpul joget sambil diiringi live musik terjadi pada, Jumat, (25/9/2020) malam.
Giar mengaku kondisi tersebut terjadi di luar kendalinya, padahal setiap hari Kafe Broker menghadirkan pertunjukan musik yang sama.
"Iya (di luar kendali) dari yang biasanya, dan terus terang saya (waktu itu) enggak bisa menyetop begitu aja karena saya anggap ini suatu kebetukan aja, durasinya juga hanya berapa menit saja," tegas dia.