Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Rozak menjelaskan alasannya mengerahkan teman-teman di ormas untuk menggeruduk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat.
Dia geram dengan RSUD Cengkareng yang menggabungkan keluarganya, Muhammad (53), di ruang penanganan pasien Covid-19.
Padahal, hasil rapid test dinyatakan non reaktif dan hasil swab test belum juga keluar.
Menurutnya, ditempatkannya Muhammad di ruang perawatan pasien Covid-19 bisa mengganggu kondisi psikologisnya.
Dia meminta untuk memulangkan Muhammad agar keluarganya itu isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil swab test.
Baca juga: Johny G Plate Didesak Diberhentikan Karena Ucapan Ini, Fadli Zon: Saya Kira Beliau Salah Bicara
"Nanti kalau dia positif Covid-19, kita siap antar lagi," kata Rozak di RSUD Cengkareng, Rabu (21/10/2020).
"Masalahnya kalau di sini kan kejiwaan dia terganggu."
"Mau komunikasi aja cuma bisa pakai video call, makanya kita minta keluar,"
Penyakit Paru-paru
Baca juga: Akhir Kisah Hidup Bocah Pemberani Bela Ibu Korban Rudapaksa, Pilih Kado Mainan daripada Ponsel
Baca juga: Kumpulan Lengkap Kata-kata Mutiara Ucapan Hari Santri Nasional 2020
Baca juga: Manga One Piece Chapter 993: Kaido Mengamuk, Lengan Okiku Hilang Satu, Simak Jadwal dan Spoilernya
Rozak menuturkan, Muhammad awalnya dilarikan ke Rumah Sakit Tugu Koja karena penyakit infeksi paru-paru.
Pada Sabtu (17/10/2020) dini hari WIB, pihak rumah sakit meminta keluarga menandatangani surat rujukan agar pasien dipindahkan ke RSUD Cengkareng.
"Jam 2 malam rumah sakit minta keluarga tanda tangan rujukan, kita dikasih waktu cuma sampai setengah jam."
"Akhirnya dalam keadaan terpaksa, kita tanda tangan karena kalau enggak tanda tangan itu akan dilepaskan tabung oksigennya," kata dia.
Setelah pihak keluarga menandatangani surat rujukan, akhirnya Muhammad dibawa ke RSUD Cengkareng.
"Pas di Tugu Koja itu udah di swab test, terus pas sampai di sini di-swab test juga tapi hasilnya belum keluar."
"Abang saya ini udah ditaruh di perawatan Covid. Padahal dari rapid testnya aja udah negatif," kata Rozak.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, ada puluhan anggota ormas yang menggeruduk RSUD Cengkareng.
Mereka mendampingi keluarga salah satu pasien yang meminta untuk dipulangkan.
Bahkan, sempat terjadi cekcok saat anggota ormas membuka paksa gerbang masuk ke tempat perawatan pasien Covid-19.
Pihak Polsek Cengkareng pun turun tangan untuk meredam emosi di lokasi.
Emosi para anggota ormas baru mereda setelah perwakilan keluarga pasien memastikan bahwa pasien bisa dibawa pulang.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Hutagaol, membenarkan ada kesepakatan pihak RSUD Cengkareng dan keluarga terkait pemulangan pasien.
"Dari hasil mediasi, pasien akan djbawa ke rumah berdasarkan surat pernyataan," katanya.
Pasien akhirnya bisa dipulangkan dari RSUD Cengkareng sekira Pukul 17.00 WIB, dikawal anggota ormas.