Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng angkat bicara soal pasien diambil paksa pihak keluarga pada Rabu sore.
Bambang Suheri, Direktur Utama RSUD Cengkareng, menjelaskan berdasarkan hasil swab test yang baru keluar hari ini, pasien berinisial M (53) positif Covid-19.
"Tanggal 21 Oktober (hari ini) keluar hasi swab positif," kata Bambang saat dikonfirmasi wartawan TribunJakarta.com pada Rabu (21/10/2020).
Kendati dinyatakan positif Covid-19, M telah keluar dari RSUD Cengkareng pada Rabu sore.
Ia dijemput paksa oleh pihak keluarga yang membawa puluhan anggota Ormas.
Baca juga: Berisik Sambil Bugil di Kebun Kopi Bakda Magrib, Mayat Kakek Juwarto Ditemukan 5 Hari Kemudian
Pantauan TribunJakarta.com, ambulans yang membawa M keluar dari RSUD Cengkareng pukul 17.00 WIB.
Pengambilan M dikawal anggota ormas.
Pihak RSUD Cengkareng telah menjelaskan kondisi pasien.
Namun, pihak keluarga tetap bersikeras ingin membawa pulang pasien tersebut.
Baca juga: Kemesraan Taqy Malik dan Sherel Thalib Tiap Waktu, Anak Ustaz Arifin Ilham : Duda yang Dulu Menangis
Baca juga: Akhir Kisah Hidup Bocah Pemberani Bela Ibu Korban Rudapaksa, Pilih Kado Mainan daripada Ponsel
Baca juga: Kumpulan Lengkap Kata-kata Mutiara Ucapan Hari Santri Nasional 2020
Kondisi pun sempat memanas lantaran pihak keluarga mengancam akan memaksa masuk ruang perawatan apabila M tak diperbolehkan pulang.
Di halaman RSUD Cengkareng memang sempat terjadi cekcok saat anggota ormas membuka paksa gerbang masuk menuju tempat perawatan pasien Covid-19.
Jalan terbaik demi keamanan dan ketertiban, ada mediasi pihak rumah sakit dan keluarga pasien.
Baca juga: 2 Staf Desa di Jasinga Bogor Langsung Dipecat Gegara Pakai Sabu
Disaksikan oleh aparat kepolisian dari Polsek Cengkareng.
Akhirnya pihak RSUD memperbolehkan M menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Untuk pertanggunganjawaban RSUD kami minta yang bersangkutan untuk menandatangani surat PAPS, pulang paksa atas permintaan sendiri."
"Kami akan informasikan ke puskesmas tempat beliau tinggal untuk dipantau," jelas Bambang.
Versi Keluarga Pasien
Mewakili keluarga, Rozak menjelaskan alasannya mengerahkan teman-temannya di ormas menggeruduk RSUD Cengkareng.
Dia geram dengan RSUD Cengkareng yang menggabungkan keluarganya, M (53), di ruang penanganan pasien Covid-19.
Padahal, kata dia, hasil rapid test dinyatakan non reaktif dan hasil swab test belum juga keluar.
Menurutnya, penempatan M di ruang perawatan pasien Covid-19 bisa mengganggu kondisi psikologisnya.
Dia meminta pihak rumah sakit untuk memulangkan M agar anggota keluarganya bisa jalani isolasi mandiri di rumah, sambil menunggu hasil swab test.
Baca juga: Pengakuan Driver Ojol Viral Antar Pesanan untuk Penyanyi Rossa, Diajak Nyanyi hingga Foto Bareng
"Nanti kalau dia positif Covid-19, kita siap antar lagi. Masalahnya kalau di sini kan kejiwaan dia terganggu."
"Mau komunikasi aja cuma bisa pakai video call, makanya kita minta keluar," kata Rozak di RSUD Cengkareng.
Penyakit Paru-paru
Rozak menuturkan, Muhammad awalnya dilarikan ke Rumah Sakit Tugu Koja karena penyakit infeksi paru-paru.
Pada Sabtu (17/10/2020) dini hari WIB, pihak rumah sakit meminta keluarga menandatangani surat rujukan agar pasien dipindahkan ke RSUD Cengkareng.
"Jam 2 malam rumah sakit minta keluarga tanda tangan rujukan, kita dikasih waktu cuma sampai setengah jam
"Akhirnya dalam keadaan terpaksa, kita tanda tangan karena kalau enggak tanda tangan itu akan dilepaskan tabung oksigennya," kata dia.
Setelah pihak keluarga menandatangani surat rujukan, akhirnya Muhammad dibawa ke RSUD Cengkareng.
"Pas di Tugu Koja itu udah di swab test, terus pas sampai di sini di-swab test juga tapi hasilnya belum keluar."
"Abang saya ini udah ditaruh di perawatan Covid. Padahal dari rapid testnya aja udah negatif," kata Rozak.
Baca juga: 104 Anggota DPRD DKI Bersama SKPD Pemprov Jakarta Gelar Raker di Puncak Bogor
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, ada puluhan anggota ormas yang menggeruduk RSUD Cengkareng.
Mereka mendampingi keluarga salah satu pasien yang meminta untuk dipulangkan.
Bahkan, sempat terjadi cekcok saat anggota ormas membuka paksa gerbang masuk ke tempat perawatan pasien Covid-19.
Pihak Polsek Cengkareng pun turun tangan untuk meredam emosi di lokasi.
Emosi para anggota ormas baru mereda setelah perwakilan keluarga pasien memastikan bahwa pasien bisa dibawa pulang.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Hutagaol, membenarkan ada kesepakatan pihak RSUD Cengkareng dan keluarga terkait pemulangan pasien.
"Dari hasil mediasi, pasien akan djbawa ke rumah berdasarkan surat pernyataan," katanya.
Pasien akhirnya bisa dipulangkan dari RSUD Cengkareng sekira Pukul 17.00 WIB, dikawal anggota ormas.