Antisipasi Virus Corona di Bekasi

Simulasi Belajar Tatap Muka di Kota Bekasi, Pemkot Harus Libatkan Kemendikbud dan Pemprov Jabar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana simulasi belajar tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi, Senin (3/8/2020). Pemkot Bekasi diminta libatkan Kemendikbud dan Pemprov Jabar.

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Ketua DPRD Kota Bekasi Chairoman Joewono Putro meminta Pemerintah Kota Bekasi melibatkan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam kegiatan simulasi belajar tatap muka.

"Harus dapat rekomendasi dari Kemendikbud, kemudian harus ada persetujuan dari satgas provinsi, dalam hal ini Gubenur Jabar, kalau semuanya terpenuhi yang pasti sudah ada pertimbangannya," kata Chairoman, Sabtu (14/11/2020).

Dia mengaku, DPRD sampai sejauh ini belum mendapat laporan langsung perihal rencana simulasi belajar tatap muka yang akan digelar Dinas Pendidikan Kota Bekasi Desember 2020 mendatang.

"Belum dapat kabar, belum dapat surat, lisan juga belum, baik dari Komisi IV, Sekda atau wali kota, belum dapat," terangnya.

Chairoman tidak ingin simulasi kedua nantinya malah mendapat pro-kontra seperti yang pernah dilakukan pada simulasi belajar tatap muka Agustus 2020 lalu.

"Saya yakin pak wali nanti akan konsultasi ke pak gubernur, sehingga tidak seperti kemarin, membuka role model menyebabkan pro kontra akhirnya kemendikbud ngirim surat," terangnya.

Siswa SDN Pekayon Jaya VI Bekasi melakukan simulasi belajar tatap muka, Senin, (3/8/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

DPRD dalam pembahasan terakhir terkait pendidikan menyarankan agar, Pemkot Bekasi menyiapkan sebanyak-banyak sarana wifi gratis di beberapa titik area publik.

"Karena kalau kita lihat pelaksanaan daring PJJ (pembelajaran jarak jauh), itu sudah berjalan baik, sekalipun memang tidak ideal karena banyak yang dibatasi karena keterbatasan kuota internet," ucapnya.

"Yang kami dorong waktu itu adalah penyediaan sebanyak mungkin ruang wifi gratis di area publik yang terkontrol agar pemanfaatan sesuai, batasi akses penggunaan Internetnya," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Disdik Kota Bekasi berencana menggelar kembali simulasi belajar tatap muka untuk kedua kalinya pada Desember 2020 mendatang.

Dalam simulasi nantinya, siswa dimungkinkan dapat melakukan pembelajaran tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Kita sedang buat pengajuan ke Kementerian (Pendidikan), mekanisme lagi digodok simulasi pembelajaran dalam rangka penilaian akhir semester, kan Desember tuh," kata kepala Disdik Kota Bekasi Inayatullah.

Pemkot Bekasi sebelumnya juga sempat membuat gebrakan, dengan membuat program sumulasi belajar tatap muka.

Program itu sempat dijalankan selama tiga hari pada 3 - 5 Agustua 2020 lalu, di enam sekolah percontohan atau yang selanjutnya disebut role model.

Tetapi program itu terpaksa dihentikan, desakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terakit pembelajaran jarak jauh (PJJ) harus tetap dijalankan.

Baca juga: HUT ke-75 Korps Brimob Polri, Ini Pesan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jendral Pol Idham Azis

Baca juga: Damkar Jakarta Timur Data Permukiman Warga yang Rawan Banjir

Program simulasi belajar tatap muka kedua ini lanjut pria yang akrab disapa Inay, sekaligus sebagai sarana penilaian belajar akhir semester ganjil dan diharapkan dapat berjalan efektif mulai Januari 2020.

"Nanti mulai efektif Januari masuk semester kedua, kalau yang bulan Desember hanya sebatas simulasi saja dalam rangka penilaian akhir semester (satu/ganjil)," tandasnya.

Berita Terkini