Pilkada Kota Depok

Ditanya Soal KUA PPAS dan APE Dalam Debat, Afifah Lebih Soroti Pembangunan Tak Merata di Kota Depok

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pilkada

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Debat pasangan calon Wali dan Wakil Wali Kota Depok 2020 baru saja berakhir, beragam pertanyaan serta adu argumen terjadi pada debat yang disiarkan secara langsung melalui televisi ini.

Ada hal yang menarik pada pelaksanaan debat tadi, khususnya pada kesempatan Calon Wakil Wali Kota saling melempar pertanyaan dan jawaban.

Moderator Anisha Dasuki, memberikan kesempatan kepada Calon Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, yang maju mendampingi Mohammad Idris memberikan pertanyaan kepada Calon Wakil Wali Kota Depok Afifah Alia, yang maju mendampingi Pradi Supriatna.

“Banyak sekali program terkait masalah keuangan, sebenarnya ngerti gak tentang proses KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara) yang ada di Kota Depok. Yang ke-dua saya ingin bertanya bagaimana ibu sebagai calon Wakil Wali Kota mempertahankan dan meningkatkan APE (Anugerah Parahita Ekapraya),” tanya Imam pada Afifah, Minggu (22/11/2020).

Menanggapi pertanyaan tersebut, Afifah menjawabnya dengan menyoroti pembangunan yang tak merata di Kota Depok, sebagai contoh dengan pembangunan Alun-Alun yang menggunakan APBD Kota Depok.

“Padahal kita cukup menyediakan lahan. Lahan tidak bisa diberikan pemerintah pusat atau pemerintah daerah, tapi APBD bukan digunakan untuk penyediaan lahan, malah digunakan untuk pembangunan,” jawab Afifah.

Baca juga: Soal Cegah Korupsi, Idris Pamer Depok Juara se-Jawa Barat, Afifah Sebut Urusan KTP Masih Bermasalah

Selanjutnya, Afifah juga menyoroti ihwal jumlah sekolah yang ada di Kota Depok yang dirasa sangat jauh dari kata cukup menurutnya.

“Kami akan konsisten setiap tahun untuk mengalokasikan APBD kita untuk penyediaan lahan, karena untuk membangun sebuah sekolah saat ini Depok sangat kekurangan sekolah. Kewajiban untuk pembangunan SMA, pemkot Depok hanya menyediakan lahan,” jelasnya.

“Pemabngunannya kita bisa minta Provinsi. Saat ini Kota Depok memiliki 130 SD Negeri, tapi kita hanya memiliki 16 SMA dan 4 SMK. Ini dirasakan sangat kurang oleh masyarakat. K- depan kami akan menganggarkan anggaran kami untuk penyediaan lahan,” sambungnya lagi.

Baca juga: Awal Debat Pilkada Depok, Pradi Soroti Banjir, Idris Berpantun

Merespon jawaban tersebut, Imam Budi hartono mengungkapkan apa yang dijawab oleh Afifah tidak sesuai dengan apa yang ditanyakannya.

“Mohon maaf bu Afifah apa yang saya tanyakan jauh dari apa yang disampaikan, ini sangat tidak tahu tentang apa itu KUA PPAS, tidak tau apa itu APE. Padahal ini merupakan anugerah bagi kota Depok terhadap kondisi perempuan, padahal dia sebagai calon perempuan, tetapi ternyata tidak mengetahui tentang itu,” paparnya.

“Ke-dua ketika saya tanya tentang KUA PPAS, ternyata jawabannya juga tidak tepat. Karena mekanisnya tidak tahu,  sehingga membuat program akan ngawur. Begitu menurut saya, mudah-mudahan ke depan Depok akan lebih maju, berbudaya dan sejahtera,” pungkasnya.

 
 
 
 

Berita Terkini