Jakarta Terapkan PSBB Transisi

Dukung Mendikbud Nadiem, Politisi PDIP Desak Gubernur Anies Buka Sekolah Secara Bertahap

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politisi PDI Perjuangan Jhonny Simanjuntak mendukung kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim yang kembali mengizinkan sekolah dibuka mulai 2021 mendatang.

Ia pun mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera kembali menerapkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.

Pasalnya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang selama ini diterapkan dinilai kurang efektif.

"Dengan sistem PJJ itu enggak maksimal. Ada faktor siswanya, faktor sekolahnya juga, terus ada juga ada yang enggak punya smartphone atau internet," ucapnya, Selasa (24/11/2020).

Terlebih, DKI Jakarta telah menghentikan di sekolah sejak 16 Maret 2020. 

Ini berarti sudah hampir 8 bulan terakhir para siswa belajar di sekolah.

Menurutnya, waktu delapan bulan yang dihabiskan para siswa belajar di rumah buka waktu yang sebentar.

"Karena situasi sekarang ini kita bisa lihat bahwa banyak anak-anak sudah jenuh di rumah," ujarnya saat dihubungi.

Padahal, di usia yang masih sangat muda, seharusnya para pelajar aktif mengikuti banyak kegiatan di sekolah.

Tak hanya sekadar belajar, tapi juga berolahraga dan bersosialisasi dengan teman sebaya.

"Dalam usia pembentukan kan mereka ingin bergerak, suasana pertemanan sebagai anak sekolah itu yang mereka butuhkan," kata anggota DPRD DKI ini.

Meski demikian, ia meminta Pemprov DKI memperhatikan penerapan protokol kesehatan yang bakal diterapkan di sekolah.

Edukasi soal protokol kesehatan pun harus diberikan kepada para orang tua murid agar mereka tak keberatan anaknya belajar di sekolah.

"Sarana protokol kesehatan, masker disiapkan sekolah, kemudian akat cuci tangan, air mengalir, kemudian hand sanitizer, dan ada juga guru yang mengawasi," tuturnya.

Pembukaan sekolah pun bisa dilakukan secara bertahap, mulai dari tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), kemudian baru Sekolah Dasar (SD).

"Kalau enggak gini kapan kita mau belajar? Era new normal itu kembali hidup seperti awal, tetapi dengan protokol kesehatan," ucapnya.

"Itu baru konsep new normal," tambahnya menjelaskan.

Berita Terkini