Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Sekira 50-70 massa simpatisan Rizieq Shihab, hendak berunjuk rasa di depan Kantor Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (15/12/2020).
Massa yang identik dengan pakaian serba putih itu berjalan sekira 100 meter setelah memarkir kendaraannya.
Beberapa orang terlihat mengibarkan bendera bergambar Rizieq Shihab.
Beberapa lainnya membawa bendera Tauhid.
Lantunan salawat dikumandangkan mengiringi massa berjalan ke arah Mapolres Tangsel.
Massa pun disekat 300 meter dari pagar Mapolres Tangsel.
Barisan polisi bersenjata lengkap yang dipimpin Wakapolres Tangsel, Kompol Stephanus Luckyto, menghadang massa.
Baca juga: Iba dengan 2 Pelaku Pemukulan, Ini Alasan Lurah Cipete Utara Tak Cabut Laporan Polisi
Sebanyak 400 personel gabungan dari polisi, TNI dan Satpol PP, mengamankan unjuk rasa itu.
Aparat kepolisian terlihat dipersenjatai lengkap. Bahkan mobil water canon sudah terparkir di balik barikade aparat.
Iswandi, pimpinan massa, mengakui bahwa mereka merupakan perwakilan umat muslim di Tangsel.
"Assalamualaikum Pak Polisi," ujar Iswandi.
Baca juga: Respons Lurah Cipete Utara 2 Pelaku Pemukulnya Ditangkap: Kasihan Tapi, Jadi Pelajaran Buat Kita
Aparat pun menjawab salam seraya menyambut para simpatisan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu.
Iswandi menyampaikan sejumlah tuntutan terkait penangkapan Rizieq Shihab dan meminta pengusutan tuntas kasus tewasnya enam laskar FPI.
"Kami umat Islam se-Tangsel menginginkan adanya Habib Rizieq dibebaskan," ujar Iswandi.
Beberapa saat tuntutan disampaikan, Wakapolres langsung meminta massa membubarkan diri.
"Aspirasi sudah kami terima. Kami minta untuk membubarkan diri," ujar Wakapolres, Kompol Luckyto.
Baca juga: Turuti Perintah Menko Luhut, Wagub DKI Janji Perketat Aturan WFH di Jakarta
Kepada awak media, Luckyuto menjelaskan terkait banyaknya jumlah personel yang disiagakan.
"Kembali lagi, kita tidak pernah underestimate dalam menyikapi kegiatan masyarakat. Lebih baik siap tidak digunakan, dari pada tidak siap saat dibutuhkan," ujarnya.