Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Rosmanita (47) mencari sang ayah yang meninggalkan rumah sejak Jumat (22/1/2021).
Tak lelah mencari, Rosmanita bahkan menempuh perjalanan hingga ke Pos Polisi Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kehilangan seseorang yang kita cintai memanglah sesuatu yang membuat dada terasa sesak.
Entah sebentar atau selamanya, kehilangan sesorang yang dicintai tetaplah tak menyenangkan.
Rosma misalnya. Dengan tergesa, ia mendatangi Pospol Pondok Kopi sambil menggengam selembar kertas berisikan informasi orang hilang, yang tak lain ialah ayah kandungnya, M Nazir (73).
Rosma mengatakan, Nazir telah meninggalkan rumah di Rawa Bambu RT 6 RW 2, Kranji, Bekasi sejak lima hari lalu.
Mulanya, Nazir keluar rumah sekira pukul 06.00 WIB.
Tanpa curiga, istrinya dan anak-anaknya mengira Nazir hanya pergi ke pos rel.
Rosma mengungkapkan bila sang ayah memang kerap menjaga akses jalan warga yang berada dekat rel kereta.
"Belakang rumah saya kan ada rel. Disangka Ibu saya itu jaga rel, karena setiap hari di situ. Tapi kok sampai pukul 18.00 WIB tidak pulang pulang," jelasnya di lokasi, Selasa (26/1/2021).
Kemudian pihak keluarganya segera menghubungi ke nomor ponsel Nazir.
Sayangnya ponsel tersebut justru ada di rumah dan tak dibawa oleh Nazir.
"Ibu saya telepon handphonenya ketinggalan di rumah," lanjutnya.
Menjelang malam, sejumlah anggota keluarga mulai mencari keberadaan Nazir.
Rosma menuturkan menyusuri jalan yang mungkin dilalui ayahnya dengan berjalan kaki.
Mulai dari tetangganya, ia tanyai satu persatu dan akhirnya beberapa diantaranya mengaku sempat melihat Nazir.
"Lalu pukul 06.00 WIB ada yang melihat di depan Masjid All Barkah daerah Cakung sampai pukul 15.00 WIB. Kemudian ditegor sama teman, yang (tukang) tambal ban di situ juga, tapi diam aja. Setelah itu nyebrang ke ke Kayu Tinggi," ungkapnya lesu.
Setelah 1x24 jam tak jua ditemukan, pihak keluarga melaporkan hal tersebut ke sejumlah pihak, termasuk ke pihak kepolisian.
"Saya sudah ngajuin laporan ke Pospol Pondok Kopi, Polsek Bekasi Kota. Lalu ke PPSU di Cakung Timur. Kemudian dibantu sebarkan brosur orang hilang ini," jelasnya.
• AC Milan Ditantang Inter Milan Dalam Duel Perempat Final Coppa Italia Malam Ini
• 50 Jenazah Korban Sriwijaya Air Telah Diserahkan ke Pihak Keluarga
• Maling Motor Adiknya Tertangkap, Komika Rigen Apresiasi Kinerja Polisi
Pikun
Meski begitu, Rosma menuturkan ini bukan kali pertama ayahnya hilang.
Beberapa kali, keluarganya sempat kehilangan sang ayah.
Lantaran sudah pikun, ayahnya suka pergi tanpa memberi tahu apapun ke pihak keluarga.
"Memang suka pergi. Jadi pernah ngambek. Karena pikun, jadi suka marah. Iya memang sudah sering, kalau orang pikun suka galak yang suka marah, keluar rumah sendiri," ujar Rosma.
Namun selama ini bila berpergian, Nazir selalu membawa ponselnya.
Sehingga bila tak tahu arah pulang, ia akan memberikan telepon tersebut ke warga sekitaran ketika keluarganya menghubungi.
"Tapi biasanya bawa HP. Kalau ini enggak bawa HP. Jadi biasanya kalau saya telepon dia kasih HP-nya ke orang, lalu saya jemput. Itu terakhir sebelum tahun baru. Tapi pas Jumat hilang lagi," jelasnya
"Bapak meninggalkan rumah dengan pakaian (kaos) abu-abu, celana kotak-kotak dan pakai topi," paparnya.
Rosma mengimbau kepada masyarakat yang melihat atau menemukan untuk segera memberitahunya di nomor WhatsApp 08389752726.
"Terakhir kata yang lihat di sekitaran Pondok Kopi. Semoga bapak segera ketemu. Jadi kalau ada yang melihat bisa mengabari saya," tandasnya.