TRIBUNJAKARTA.COM - Muncul pemberitaan yang menyebutkan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
Nurdin Abdullah pun langsung dijemput Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dibawa ke Jakarta.
Gubernus Sulawesi Selatan itu tiba di Gedung KPK Jakarta, Sabtu (27/2/2021) sekira pukul 09.30 WIB.
Nurdin yang tampak mengenakan topi biru, bermasker, dan berjaket warna hitam langsung memasuki Gedung KPK didampingi polisi dan satu orang berpakaian batik.
Tak banyak yang diucapkan Nurdin ketika ditanya langsung oleh beberapa wartawan yang hadir di Gedung KPK.
Ia hanya mengaku sedang tidur saat ditangkap Tim Satgas KPK.
Baca juga: Sosok Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah yang Ditangkap KPK, Pernah Dapat Bintang Tanda Jasa
"Saya lagi tidur, dijemput," ucap Nurdin sebelum masuk lobi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, Nurdin bersama 5 orang dari pihak lainnya.
"Pihak-pihak yang diamankan telah sampai Jakarta, dan sekitar jam 09.45 WIB tiba di Gedung Merah Putih KPK. Ada 6 orang terdiri dari kepala daerah, pejabat di lingkungan Pemprov Sulsel dan pihak swasta," kata Ali.
Lantas seperti apa sosok Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah ini?
Baca juga: Promo JSM Indomaret Sabtu, 27 Februari 2021: Ada Harga Spesial dan Beli 2 Gratis 1
Baca juga: Tak Mau Kalah dari Gibran dan Bobby, Kaesang Pangarep Beli Saham Klub Liga 1 Bali United?
Baca juga: Agen Rahasia Jane Pernah Dibayar Paling Rendah Rp 2 Juta Per Misinya, Paling Besar Sampai Dua Digit
Berikut profil lengkap Nurdin Abdullah beserta kekayaan yang dimilikinya:
1. Kehidupan Pribadi
Dikutip dari laman Sulselprov.go.id, Gubernur Sulsel itu bernama lengkap M. Nurdin Abdulllah.
Ia lahir pada tanggal 7 Februari 1963 di Pare Pare, Sulawesi Selatan.
Pria ini menikah dengan wanita bernama Liestiaty F. Nurdin di tahun 1986.
Pernikahannya dengan Liestiaty ini dikaruniai 3 anak, yakni 2 putra, satu putri.
2. Riwayat Pendidikan
Nurdin lulus SD pada tahun 1976. Sementara jenjang SMP, ia lulus di tahun 1979.
Lalu, ia melanjutkan pendidikannya di SMA 5 Makassar, dan lulus pada tahun 1982.
Gubernur Sulsel ini bahkan memiliki tiga gelar, hasil perkuliahan yang ia tempuh.
Ia pernah mengambil S1 Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin, lulus tahun 1986.
Adapun gelar magister (1991) dan doktor (1994), ia dapat dari menempuh pendidikan di Agriculture Kyushu University Jepang.
Selain itu, ia juga memiliki riwayat pendidikan/ latihan jabatan, yakni Pra Jabatan Tahun 1987 dan LEMHANAS RI Angkatan IV tahun 2010.
3. Riwayat Jabatan
Masih dari sumber yang sama, ternyata Nurdin pernah menjadi Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.
Adapun daftar jabatan lain yang pernah ia emban, antara lain:
- Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia
- President Director of Global Seafood Japan
- Director of Kyusu Medical Co. Ltd. Japan
- Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar
- Bupati Bantaeng, Masa Bakti 2008 - 2013
- Bupati Bantaeng, Masa Bakti 2013 - 2018
- Gubernur Sulawesi Selatan, Masa Bakti 2018-2023
4. Riwayat Organisasi
- Ketua Persatuan Alumni dari Jepang - Sulawesi Selatan
- Ketua Umum Masyarakat Perhutanan Indonesia Reformasi Sulawesi Selatan
- Ketua Umum Persatuan Sarjana Kehutanan Sulawesi Selatan
- Ketua Yayasan Maruki Makassar
- Ketua Badan Majelis Jami'ah Yayasan Perguruan Islam Athirah Bukit Baruga
- Ketua Umum KONI Kabupaten Bantaeng
- Badan Penasehat PGRI Kabupaten Bantaeng
- Ketua Bidang Pertanian APKASI, 2010 - 2015
- Koordinator Wilayah Assosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Provinsi Sulawesi Selatan, 2010 - 2015
- Sekjen Assosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) tahun 2015-sekarang
5. Jumlah Harta Kekayaan Capai Rp 51 Milyar
Dilansir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran negara Tahun 2019 (elkhpn), Nurdin memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 51 Milyar.
Terlihat, adapun bentuk harta yang banyak dimiliki Nurdin, yakni 54 sertifikat tanah dengan luas yang berbeda -beda.
Untuk harta transportasi, terdaftar sebuah mobil Toyota Alphard tahun 2016, yang merupakan hasil sendiri dengan kisaran Ro 300 Juta.
Sementara itu, Nurdin melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp 271.300.000.
Lalu, jumlah kas dan setara kas sekitar Rp 267..411.628.
Adapun, harta lain milik Nurdin sebesar Rp 1,15 Milyar.
Ia juga mempunya hutang sebesar Rp 1.250.000.
Sehingga, total harta kekayaan yang dimiliknya mencapai Rp 51.356.362.656.
(TribunJakarta/Tribunnews/Kompas)