Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya tidak dimiliki sejumlah warga yang tinggal di sekitar kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono, RW 08 Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bukannya membuang sampah pada tempatnya di TPS kawasan RW 07, mereka memilih untuk memangkas waktu dengan membuang di kolong tol tersebut.
Kelakuan warga yang membuang sampah sembarangan ini sering menimbulkan aksi kucing-kucingan dengan pengurus RW setempat.
Ketua RW 08 Papanggo, Ujang Abdul Mutolib mengatakan, pengawasan oleh pengurus RW sebenarnya sudah dilakukan di sekitar kolong tol.
Hanya saja, warga yang bebal masih saja mencuri kesempatan untuk melemparkan plastik berisi sampah ke kolong tol tersebut.
"Warga juga pinter kucing-kucingan sama pengurus. Ketika pengurus nggak ada dia buang dua karung, dua karung. Itu bukan satu, lebih dari satu," kata Ujang di lokasi, Senin (15/3/2021).
Menurut Ujang, jumlah warga yang buang sampah sembarangan di kolong tol juga sangat banyak setiap harinya.
Baca juga: Anang Hermansyah Pinta Azriel Segera Nyusul Aurel, Begini Bucinnya Putra KD pada Sarah Menzel
Baca juga: Wanita Ini Sewa 10 Pria untuk Robohkan Rumah Mantan Suaminya, Karena Masalah Harta Gono-Gini
Baca juga: BREAKING NEWS - Massa Aksi Geruduk Markas Demokrat di Menteng, Blokade Jalan: Kami Ingin Bertemu AHY
Seorang warga bisa membuang lebih dari satu plastik sampah.
Tak ayal, penumpukan sampah kembali terjadi di kolong tol tersebut meski sempat ada pembersihan besar-besaran pada 2018 lalu.
"Jadi ya sampahnya numpuk lagi di sini. Susah juga ya warga juga nggak ada kesadarannya," kata Ujang.
Hampir bersih, kini sampah menumpuk lagi
Permasalahan sampah di kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono, wilayah RW 08 Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, tak kunjung selesai.
Hingga kini, tumpukan sampah masih menghampar di kolong tol tersebut.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com pada Senin (15/3/2021) siang, gundukan di kolong tol tersebut didominasi oleh sampah rumah tangga.
Plastik kresek beragam warna, bungkus makanan ringan, botol minuman kosong, hingga bekas perabotan memenuhi hampir seluruh sudut kolong tol.
Di tengah suasana gelap kolong tol, bau menyengat dari tumpukan sampah tersebut tak bisa dihindari.
Namun, kondisi kolong tol yang memprihatinkan itu sama sekali tidak dihiraukan warga yang tinggal di sana.
Pada beberapa bagian di sisi kolong tol, terdapat gubuk-gubuk alias rumah bedeng yang ditinggali warga.
Mereka tak terlihat risih dengan sampah yang menumpuk ini.
Baca juga: BREAKING NEWS - Massa Aksi Geruduk Markas Demokrat di Menteng, Blokade Jalan: Kami Ingin Bertemu AHY
Anak-anak kecil warga setempat bahkan menjadikan tumpukan sampah ini area bermain mereka.
Kondisi kolong tol yang penuh sampah sebenarnya sudah pernah menjadi sorotan beberapa tahun silam.
April 2018 lalu, TribunJakarta.com sempat meliput di tempat yang sama. Kala itu, kondisi kolong tol memang terlihat lebih parah.
Tumpukan sampah jauh lebih banyak daripada kondisi yang terjadi sekarang ini.
Pemerintah setempat sempat berupaya membersihkan sampah pada saat itu.
Pembersihan dilakukan dengan cara pengerukan dan pengangkutan sampah dengan gerobak motor, satu-satunya kendaraan yang bisa mengakses jalanan masuk ke kolong tol.
Setelah berhari-hari pembersihan, sampah di kolong tol berangsur-angsur terangkut.
Total 1.644 ton sampah dibersihkan setelah penanganan selama 28 hari.
Kendati hampir bersih, kurangnya pengawasan dari pengelola dinilai menjadi penyebab utama kembali menumpuknya sampah di kolong tol tersebut.
Hal itu dikatakan Ujang Abdul Mutolib, yang saat ini menjabat sebagai Ketua RW 08 Kelurahan Papanggo.
"Iya, tahun 2018 itu sudah pembersihan besar-besaran. Saat itu sudah mendekati bersih, tapi sekarang kembali lagi seperti dulu," kata Ujang saat ditemui di lokasi, Senin (15/3/2021).
Menurut Ujang, pembersihan besar-besaran tiga tahun lalu tak serta merta membuat permasalahan sampah selesai begitu saja.
Pascapembersihan besar-besaran, pengawasan serta pembatasan akses warga untuk membuang sampah ke kolong tol tak diperketat.
Imbasnya, warga di sekitar lokasi yang tak punya kesadaran membuang sampah pada tempatnya bolak balik memilih area kolong tol sebagai tempat sampah mereka.
Meskipun petugas PPSU Kelurahan Papanggo sudah berkali-kali melakukan pembersihan, warga masih saja nekat membuang sampah ke kolong tol itu.
Baca juga: Yuk Ikut Kuis Kartu Prakerja Berhadiah Total Rp 10 Juta, Ini Pertanyaan Hingga Cara Mengikutinya
"Memang kolong tol ini sering sekali kelurahan mengirim PPSU. Tapi kan karena banyak warga yang membuang sampah di situ, ya kalah juga PPSU-nya," kata Ujang.
Dijelaskan Ujang, pengurus RW setempat juga tak henti-henti menegur apabila ada warga yang kedapatan membuang sampah.
Namun, tak sedikit warga yang mengabaikan teguran tersebut dengan alasan jauhnya TPS terdekat yang letaknya di RW 07 Papanggo.
"Warga juga pinter kucing-kucingan sama pengurus. Ketika pengurus nggak ada dia buang dua karung, dua karung. Itu bukan satu, lebih dari satu," kata Ujang.
Menanggapi permasalahan sampah kolong tol yang menahun ini, Ujang pun berharap ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan pengelola jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).
"Harapan saya harus dibicarakan juga antara kelurahan dan pengguna daripada jalan tol ini atau penguasanya perusahaan CMNP ini kerja sama dengan lurah, dibersihkan kembali, ada yang mengawasi," tutup Ujang