Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memastikan Serda Nurhadi tak ada kaitan dengan debt collector yang mencoba merebut kendaraan secara paksa.
Seperti diketahui, baru-baru ini viral video debt collector yang mencoba merebut paksa kendaraan roda empat di gerbang tol Koja Barat, Jakarta Utara pada Kamis (6/5/2021) lalu.
Kala itu, seorang anggota TNI Serda Nurhadi diketahui yang mengendarai mobil tersebut.
Ia dikepung para debt collector saat mengantar orang sakit di gerbang tol Koja Barat.
Terkait hal tersebut, Mayjen TNI Dudung pastikan Serda Nurhadi tak ada kaitannya dengan pemilik kendaraan dan debt collector.
Serda Nurhadi hanya bersifat membantu dan menolong pemilik kendaraan lantaran sedang membawa orang sakit.
"Saudara Nurhadi melihat di dalam mobil ada anak-anak menangis dan ada orang tua yang kesakitan. Memang tujuannya adalah ke rumah sakit. Melihat seperti itu maka Serda Nurhadi mencoba mengambil alih kendaraan untuk menyingkirkan agar kemacetan itu tidak terjadi dan kemudian akan mengarahkan ke rumah sakit," katanya di Makodam Jaya, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Pangdam Jaya Sayangkan Debt Collector Tak Menghormati Anggota TNI
Baca juga: BREAKING NEWS Tampang Debt Collector Kepung dan Bentak Serda Nurhadi saat Hendak Bawa Warga
Baca juga: Polres Jakut Ringkus Komplotan Debt Collector yang Kepung Anggota TNI saat Antar Orang Sakit
"Setelah kita cek ternyata tidak ada kaitannya sama sekali, karena Serda Nurhadi betul-betul hanya ingin membantu untuk tidak terjadi kemacetan, yang kedua untuk membantu agar masyarakat tidak kesulitan," lanjutnya.
Pihaknya turut memastikan tak ada kekerasan yang diterima oleh Serda Nurhadi.
Namun keributan hanya terjadi antara debt collector dengan pemilik kendaraan.
Adapun Serda Nurhadi dihadirkan dalam konfrensi pers hari ini di Makodam Jayakarta.
"Ketika Serda Nurhadi akan pindah ke belakang terjadilah perselisihan, perebutan kunci dari saudara Naras dengan para debt collector. Saudara Nurhadi tidak melakukan apa-apa dan para debt collector juga tidak melakukan kekerasan kepada Serda Nurhadi. Terjadi cek cok itu antara pemilik mobil dengan debt collector," tandasnya.
Debt collector tak hormati Anggota TNI
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman telah berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran untuk menghentikan aksi premanisme di ibu kota.
Langkah itu diambil Pangdam Jaya usai viral video Anggota Babinsa Ramil Semper Timur II/05 Komando Distrik Militer (Kodim) 0502/Jakarta Utara Serda Nurhadi yang dihadang dan dikepung sejumlah debt collector (penagih utang).
Dudung mengatakan Kapolda Metro Jaya telah sepakat untuk menghentikan aksi premanisme di wilayah hukum jajarannya.
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada kegiatan-kegiatan yang merugikan masyarakat, tindakan-tindakan yang memberikan rasa cemas, rasa ketakutan di DKI Jakarta.
Dengan demikian, kata dia, masyarakat melaksanakan kegiatan-kegiatannya dengan baik tanpa ada rasa ketakutan.
"Saya sudah koordinasi dengan Kapolda, bahwa perilaku-perilaku debt collector ini akan kita hentikan. Tidak ada karena kekuasaan tertentu memanfaatkan pihak-pihak tertentu sehingga menggunakan premanisme, termasuk premanisme yang lain. Seperti geng motor dan sebagainya. Rencana kita akan tumpas," kata Dudung saat konferensi pers di Makodam Jaya Jakarta pada Senin (10/5/2021).
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak segan melaporkan permasalahannya kepada TNI dan Polri termasuk terkait premanisme.
Dengan demikian, kata Dudung, TNI dan Polri akan segera datang untuk membantu permasalahan masyarakat tersebut.
"Jangan pernah takut kepada kelompok-kelompok premanisme yang ada di DKI ini. Saya akan hadir dengan Kapolda untuk membantu dari kesulitan-kesulitan tersebut," kata Dudung.
Dudung menyayangkan aksi sejumlah debt collector yang menghadang Babinsa Ramil Semper Timur II/05 Komando Distrik Militer (Kodim) 0502/Jakarta Utara Serda Nurhadi yang saat itu sedang membantu masyarakat yng kesulitan.
"Sangat disayangkan para debt collector tidak menghormati, menghargai, ada petugas di situ, anggota TNI yang mencoba membawa kendaraannya untuk dibawa ke rumah sakit. Tidak ada maksud lain, hanya untuk menolong masyarakat," kata Dudung.