Antisipasi Virus Corona di Tangerang

Warga Serang Mencak-mencak Saat Diberhentikan Agar Tes Covid-19 di Tangerang: Saya Sehat!

Penulis: Ega Alfreda
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mulmayni seorang warga Serang, Banten yang marah-marah saat diberhentikan oleh petugas di Kota Tangerang untuk melakukan swab Antigen pada Rabu (19/5/2021) malam.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Seorang warga Serang marah-marah saat diberhentikan polisi di Pos Penyekatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Awalnya, warga yang bernama Mulmayni mengendarai kendaraan roda empat melintasi Kota Tangerang melalui kawasan Jatiuwung dari arah Serang, Banten.

Dirinya diberhentikan petugas karena berpelat nomor A dan membawa satu keluarganya ke Kota Tangerang saat masa pengetatan mudik dari tanggal 18 sampai 24 Mei 2021.

Mulmayni diberhentikan pada Rabu (19/5/2021) sekira pukul 22.00 WIB.

Saat pertama kali diberhentikan petugas, ia langsung bertanya maksud dan tujuannya diberhentikan.

"Kok saya diberhentikan sih, Pak? Kan dari pemerintah itu larangan mudik sampai tanggal 17 Mei doang, sekarang kan tanggal 19 sudah lewat dua hari dong, Pak," ujar Mulmayni dalam nada tinggi.

Polisi pun tetap meminta Mulmayni turun dari kendaraan berikut sekeluarganya yang duduk di kursi belakang.

Mereka pun langsung mendaftarkan diri mengikuti swab Antigen secara gratis sebelum memasuki wilayah Kota Tangerang.

Awalnya Mulmayni beserta keluarga hanya berniat mampir ke Kota Tangerang berlibur.

Lantaran, dirinya tidak bisa mudik karena larangan mudik pada 6 sampai 17 Mei 2021 kemarin.

"Saya enggak bisa mudik kan sesuai larangan, ini juga ngapain saya diberhentiin. Kan saya sehat. Kalau saya sakit ngapain enggak mungkin saya keluar kan, lah saya sehat," kata Mulmayni.

Ia pun merasa sangat terganggu dengan adanya swab Antigen yang tiba-tiba saja memberhentikan pengendara di jalan.

"Jujur terganggu lah, orang saya sama sekeluarga sehat ngapain masih diginiin (Swab Antigen)," sambung dia lagi.

Sebagai informasi, Polres Metro Tangerang Kota sudah melakukan swab Antigen gratis secara acak kepada pemudik yang kembali ke Kota Tangerang dari kampung halamannya.

Terdata setidaknya ada 150 sampai 180 pemudik yang diberhentikan dan dilakukan Swab Antigen di posko penyekatan di Jatiuwung dan MH Thamrin.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima saat meninjay Posko Swab Antigen di RW09, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (18/5/2021). (Tribun Jakarta/Ega Alfreda)

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengungkapkan kalau kegiatan di atas sudah dilaksanakan selama enam hari.

"Kegiatan swab Antigen ini sudah dilaksanakan enam hari, setiap hari ada 150 sampai 180 dikalikan enam hari saja," jelas Deonijiu di Posko Penyekatan Jatiuwung, Rabu (19/5/2021) malam.

Bila ditarik kesimpulan dari jumlah terendah yaitu 150, dikalikan enam hari maka setidaknya ada 900 pemudik yang dilakukan tes Covid-19.

Dari enam hari tersebut, telah ditemukan enam pemudik yang ketahuan reaktif Covid-19 dan langsung ditangani Dinas Kesehatan.

Baca juga: 88 Persen Warga Kota Tangerang yang Jadi Prioritas Sudah Divaksin Covid-19

"Ini sudah enam orang ditemukan di Pos Penyekatan di Jatiuwung ini sudah terkonfirmasi reaktif," sambung Deonijiu.

Sebelumnya, Polres Metro Tangerang Kota juga sempat memutarbalikan satu bus ke asalnya di Lebak, Banten.

Bukan tanpa alasan, sebab tiga dari belasan penumpang di bus tersebut terbukti reaktif Covid-19.

Baca juga: Terciduk Bawa Penumpang Reaktif Covid-19, Satu Bus di Tangerang Disuruh Putar Balik ke Lebak

Pengungkapan tersebut terjadi saat petugas menyekat bus tersebut di Posko Penyekatan Jatiuwung dan melakukan swab Antigen kepada seluruh penumpang dan sopir.

"Tiga orang itu pergi menggunakan bus dan berasal dari Lebak, satu bus itu ada 13 orang kemudian ada tiga orang reaktif Covid-19," kata Deonijiu.

Baca juga: Lebih dari 900 Pemudik yang Kembali ke Kota Tangerang Sudah Ikuti Swab Antigen

Tanpa pikir panjang, petugas yang berjaga langsung mengirim kembali bus tersebut ke Lebak dan diserahkan ke Dinas Kesehatan setempat.

"Satu bus itu akan kita kembalikan ke daerahnya di Lebak. Kami komunikasikan dengan Polres Lebak untuk diambil tindakan medis," tutupnya.

Berita Terkini