TRIBUNJAKARTA.COM - Resa Aditya Nugraha bersyukur dengan kesempatan berlatih bersama tim utama Persija Jakarta.
Pesepak bola usia 17 tahun itu menyebut hal ini sebagai pengalaman berharga.
“Saya sangat senang bisa mendapatkan kesempatan ini, bisa berlatih bersama para pemain yang selama ini hanya saya lihat di televisi. Saya tidak boleh menyia-nyiakannya,” ujar Resa dikutip dari Persija.id, Kamis (12/8/2021).
Resa memulai karier sepak bola pada 2010 saat bergabung dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) Karangmalang Football Club (KFC) Sragen, Jawa Tengah.
Baca juga: Pemain Muda Rangga Wildiansyah Sebut Tak Ada Senioritas di Persija Jakarta: Adaptasi Lebih Mudah
Penampilan apik di SSB KFC kemudian membawanya ke tim nasional U-15 yang berlaga di Piala AFF di Chonburi, Thailand, pada 2019.
Tim Garuda menduduki peringkat ketiga di akhir turnamen dan Resa menjadi pemain terbaik kejuaraan.
Setahun setelahnya, ia kembali mendapat panggilan tim nasional untuk berlaga di Piala Asia U-16 di Bahrain.
Saat itu, Resa Cs mencapai babak 16 besar –satu-satunya wakil ASEAN yang lolos.
Terkait rangkaian catatan di tim nasional kelompok umur itu, Resa enggan berpuas diri.
Dirinya mengaku siap bekerja lebih keras demi terus mendapat kepercayaan tim pelatih Persija Jakarta.
“Saya harus terus disiplinan dan serius dalam berlatih. Hal itu juga yang selalu ditekankan pelatih Bima Sakti di timnas,” pungkasnya.
Tak ada senioritas
Pemain muda Rangga Wildiansyah terkesan dengan sambutan hangat para pemain tim utama Persija Jakarta.
Dilansir dari Persija.id. respons positif itu pun membuat Rangga tidak merasa kikuk kala menjalani latihan dan mampu beradaptasi dengan baik.
“Saya senang karena para senior menunjukkan keakraban dengan saya serta pemain muda lain, sehingga adaptasi menjadi lebih mudah,” kata Rangga, Rabu (11/8/2021).
Baca juga: Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2021: Kick-off 27 Agustus 2021, Persija Jakarta Vs PSS Sleman Jadi Pembuka
Para pemain senior memang tidak menunjukkan jarak terhadap Rangga Cs.
Dalam salah satu latihan sebelum libur PPKM, misalnya, bek kawakan Maman Abdurrahman sempat berkelakar dengan menjuliki Rangga sebagai Antonio Benarrivo.
Benarrivo merupakan eks-pemain Parma dan tim nasional Italia.
Sekilas keduanya memang terlihat mirip.
Rangga memiliki rambut panjang seperti Benarrivo.
Posisi mereka pun serupa, bek sayap.
Terkait candaan Maman itu, Rangga hanya tertawa.
Pasalnya, ia tidak pernah mengenal Benarrivo.
Saat Benarrivo memutuskan gantung sepatu pada 2004, Rangga memang baru berusia dua tahun.
“Mungkin karena usia terlalu jauh dengan Benarrivo,” kata Rangga, sembari terkekeh.
“Tapi saya senang karena itu menunjukkan pemain senior bisa bercanda dengan kami yang notabene masih muda.”
Lebih lanjut, Rangga berharap bisa terus mengembangkan diri bersama tim utama serta membantu Macan Kemayoran meraih prestasi di masa mendatang.
“Semoga keakraban ini membawa kebaikan bagi tim, lewat trofi juara,” pungkasnya.