Cerita Kriminal

Sembuh Covid-19 Lihat Peternakan Bebek, Terungkap Detik-detik Aiptu Josmer Ditembak Keponakan

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upacara pemakaman Aiptu Josmer Samsuardi Manurung di Dusun II, Desa Sei Belutu, Kecamatan Sei Bamban, Serdangbedagai, Sumatera Utara, Jumat (20/8/2021). Terungkap, Aiptu Josmer Samsuardi Manurung sempat terpapar Covid-19 sebelum ditembak keponakannya pada Rabu (18/8/2021).

TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap, Aiptu Josmer Samsuardi Manurung sempat terpapar Covid-19 sebelum ditembak keponakannya pada Rabu (18/8/2021).

Aiptu Josmer Samsuardi Manurung ditembak di peternakan bebek miliknya di tanah garapan eks HGU PTPN II Jalan Tengah, Gang Rotan, Dusun XI, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.

Pelakunya merupakan keponakannya bernama Yones Siondihon Naibaho.

Kapolsek Tanjungmorawa AKP Sawangin Manurung mengungkapkan korban baru saja tiba di lokasi peternakan bebek pada malam kejadian.

Sebab, dua minggu sebelumnya Aiptu Josmer tidak mendatangi peternakan miliknya karena terpapar Covid-19.

Setelah menjalani isolasi mandiri, Aiptu Josmer mendatangi peternakan untuk mengecek kondisi bebek yang berjumlah sekira 700 ekor.

Baca juga: Cerita Supriadi Nyaris Direnggut Maut setelah Lihat Aiptu Josmer Terbujur di Rumah Peternakan Bebek

Sampai di peternakan, ternyata banyak indukan bebek yang mati.

Hasil telur menurun drastis, dan korban mengalami kerugian tidak sedikit.

Kondisi itu membuat korban memarahi Yones.

Kaca rumah Supriadi, warga Jalan Tengah, Gang Rotan, Dusun XI, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, dirusak Yones, pelaku pembunuhan anggota polisi pada Rabu (19/8/2021) malam. (Tribun Medan/Indra Gunawan)

Yones pun sakit hati karena dimarahi oleh korban.

Yones yang sakit hati dimarahi kemudian merebut senjata api milik Josmer.

Pengakuan Pelaku

Kasat Reskrim Polres Deliserdang, Kompol Muhammad Firdaus mengatakan terakhir pelaku melakukan penembakan terhadap korban dari belakang bukan dari depan sesuai keterangannya yang pertama saat awal ditangkap.

"Jadi pelaku ini ngaku keterangan dia yang pertama itu salah. Saya tanya juga sama dia dari depan atau dari belakang sebenarnya, kok jawabannya berubah-ubah dan dijawabnya dari belakang sebenarnya. Dia ngakunya saat pertama itu masih dalam keadaan ketakutan," kata Firdaus.

Aiptu Josmer disebut telah datang ke lokasi sudah sejak dari Rabu, (18/8/2021) sore.

Saat datang ke lokasi usaha peternakan bebeknya di area tanah garapan Eks PTPN II Desa Bangun Sari Baru Kecamatan Tanjung Morawa hasil telur bebek berkurang.

Selain itu bebek juga diakui pelaku banyak yang bermatian.

"Pagar seng juga dilihat korban tumbang jadi karena hal itu korban ini marah sama pelaku. Biasalah dibilang korban sama pelaku, dibilang kerja nggak becus, masih mau kerja di sini lagi atau nggak, tidak ada maki-makian,"ucap Firdaus.

Karena kesal dimarahi pelaku pun merasa sakit hati saat itu.

Sejak sore sampai malam pelaku masih menyimpan rasa sakit hatinya karena dimarahi.

"Jadi korban ini datang ke lokasi rumah itu bawa pistolnya. Pistol itu diletakkan di lemari dan pelaku ini sempat melihat saat diletakkan di situ. Ketika korban sedang mengasih makan bebek-bebeknya disitu pelaku mengambil pistol dari lemari," imbuh Firdaus.

Banyak waktu luang bagi pelaku menguasai pistol korban.

Firdaus menyebut korban saat itu juga sempat keluar dari area peternakan bebeknya.

"Setelah diambil dari lemari disimpan lagi dibawah kasurnya. Baru pada malam itu ketika korban sudah masuk ke dalam rumah ditembakkannya dari belakang. Tembus itu pelurunya kekening korban," ucap Firdaus.

Mengenai pengakuan matinya bebek, Firdaus menyebut pihaknya masih terus mendalami soal ini. Ada dugaan dari pihaknya kalau bebek bukan mati melainkan dijual.

"Bisa kita menduga itu dijual sementara ini karena sampai sekarang belum bisa ditunjukkan pelaku dimana bebek yang mati itu ditanam. Kalau memang adakan sudah pasti masih ada sisa tulangnya tapi ini belum kita temukan,"tegas Firdaus.

Firdaus menyebut pelaku telah mengaku telah menyesal. Meski demikian penyidik kini sudah menjerat pelaku dengan pasal 338 Jo pasal 340 KUHP dengan ancaman minimal 15 tahun dan maksimal hukuman mati.

Baca juga: Perkara Bebek Mati di Balik Aksi Sakit Hati Yones Tembak Polisi yang Sedang Bersihkan Pistol

Istri Aiptu Josmer Hamil 6 Bulan

Aiptu Josmer Samsuardi Manurung meninggalkan istri yang sedang hamil enam bulan.

Menurut warga yang ada di Jalan Kebun Sayur, Dusun XII, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjungmorawa, istri korban bernama Erni Siregar.

Sosok Aiptu Josmer dan istrinya dikenal sebagai pribadi yang ramah.

"Mereka selama ini baik sekali sama tetangga," kata para ibu-ibu di sekitar rumah korban.

Baca juga: Bukan Tindak Pidana, Polisi Hentikan Penyelidikan Mural Mirip Presiden Jokowi 404: Not Found

Setelah mengetahui Josmer meninggal dunia, warga dan tetangga sangat menyayangkan hal itu.

Mereka juga heran, kenaa Yones yang merupakan keponakan korban tega menembak Josmer hingga meninggal dunia.

Pemakaman Aiptu Josmer

Jenazah Aiptu Josmer Samsuardi Manurung sempat dibawa ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan untuk diautopsi.

Setelah diautopsi, jenazah korban kemudian dibawa ke kampung halamannya di Dusun VIII, Desa Sei Belutu, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).

Camat Sei Bamban, Richard Humisar Parulian Nainggolan mengatakan, rumah orangtua korban persis berada di depan kantor Desa Sei Belutu.

"Rumah keluarga besarnya di depan kantor Desa Sei Belutu," kata Richard.

Yones Siondihon Naibaho, penembak kepala anggota Polda Sumut Aiptu Josmer Samsuardi Manurung ditahan di sel Polsek Tanjungmorawa, Kamis (19/8/2021). (HO / Tribun Medan)

Sementara itu, informasi terakhir diperoleh bahwa jenazah korban diantarkan dari RS Bhayangkara Tingkat II Medan oleh sejumlah anggota Polda Sumut.

Turut hadir dalam pengawalan jenazah Kasubdit II Dit Res Narkoba Polda Sumut AKBP Baktiar Marpaung.

Baca juga: Truk Tanah yang Ditumbuhi Pohon Pisang Diduga Pakai Pelat Nomor Bodong, Polisi Kesulitan Melacak

Tangis Keluarga

Suara tangisan dari rumah duka Aiptu Josmer Samsuardi Manurung pecah saat peti jenazah almarhum hendak ditutup untuk dikebumikan.

Tampak istri almarhum Erni Siregar (40), kedua anak almarhum, dan sanak saudara keluarga menangis histeris.

Saat peti jenazah hendak diangkat ke mobil ambulan, anak almarhum dari kejauhan semakin kuat menangis.

Baca juga: Aksi Yones Rebut Pistol Tembak Anggota Polisi, Pelaku Minta Tolong Warga Buang Jasad Korban

"Aku mau lihat wajah papa," ujar anak kedua almarhum bernama Margaretha Manurung (3), Jumat (20/8/2021).

Sontak perkataannya pun membuat sejumlah pelayat makin terharu dan menangis.

Begitu juga dengan anak pertama almarhum bernama Indah Selly Bervaria Manurung (5), ia tak tahan melihat saat peti jenazah ayahnya ditutup.

Pemakaman almarhum Aiptu Josmer Samsuardi sendiri dilakukan dengan upacara kepolisian dari Polda Sumatera Utara, dan dipimpin langsung oleh Dir Res Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Wisnu Adji.

Aiptu Josmer Samsuardi Manurung (42) dimakamkan di perkuburan keluarga yang terletak di Dusun II, Desa Sei Belutu, Kecamatan Sei Bamban, Serdangbedagai, Sumatera Utara, Jumat (20/8/2021).

Upacara berjalan dengan hikmat. Tampak beberapa warga sekitar pemakaman antuasias menyaksikan upacara pemakaman anggota Polri tersebut.

Letusan senjata api menandai bahwa jenazah almarhum dimasukkan ke dalam liang lahat.

Upacara pemakaman dilaksanakan sebagai penghormatan atas jasa, pengabdian dan pengorbanan almarhum kepada Bangsa dan Negara melalui Dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

“Kami keluarga besar Polda Sumut menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum, semoga diterima segala amal ibadahnya oleh Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” ujar Wisnu.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan topik Anggota Polisi Ditembak

Berita Terkini