TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib malang menimpa seorang bocah berusia 6 tahun berisial AP.
Mata bocah malang itu dilukai orangtuanya yang kemudian dibantu kakek, nenek, dan paman.
Akibatnya, AP kini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Bahkan dalam waktu dekat, AP akan mejalani operasi di mata sebelah kanannya.
Peristiwa tragis ini terjadi di Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (1/9/2021) sekira pukul 2 siang.
Baca juga: Teriakan Bocah 6 Tahun Matanya Dikorbankan Orangtua, Pelaku Ngaku Lihat Sesuatu Pulang dari Kuburan
Beruntungnya, kerabat AP, Bayu sigap menolong korban setelah mendengar teriakannya.
Dijelaskan Kasatreskrim Polres Gowa AKP Bobby Rachman, kondisi AP kini mulai membaik.
"Kemarin sore saya dengan Bapak Kapolres menjenguk korban tersebut di RS Syekh Yusuf,"
"Untuk keadaan korban secara keseluruhan sehat, ada luka di bagian kanan mata dan akan dilakukan tindakan operasi," tuturnya dikutip TribunJakarta.com dari tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi TvOne, Minggu (5/9/2021).
Dijelaskan Bobby, saat ini kasus tersebut sedang ditangani kepolisian.
Pelaku kini sudah diamankan yakni orangtua korban, kakek, neneknya, dan paman.
Masih kata Bobby, ibu korban berhalusinasi melihat sesuatu di mata anaknya.
Hal itu menyebabkan ibu korban melakukan aksi nekat dengan melukai mata AP sebelah kanannya.
"Para pelaku berhalusinasi bahwa ada sesuatu yang merasuki korban,"
"Karena pelaku diduga mengikuti ilmu hitam berupa pesugihan," jelas Bobby.
Baca juga: Orangtua dan Nenek di Gowa Tega Korbankan Mata Bocah 6 Tahun untuk Sebuah Ritual
AP merupakan anak terakhir dari dua bersaudara.
Sehari sebelum peristiwa miris menimpa AP, rupanya sang kakak baru meninggal dunia.
Saat ini, polisi juga sedang mendalami terkait penyebab kematian kakak kandung AP.
"Untuk kakak korban sudah meninggal sehari sesudah kejadian, tim penyidik sedang memeriksa saksi-saksi apakah ada kekerasan terhadap kakaknya juga atau tidak," sambung Bobby.
Lebih lanjut, Bobby menjelaskan keseharian ayah korban merupakan seorang petani.
Sementara itu korban merupakan ibu rumah tangga.
"Proses hukum tetap berjalan, tidak ada alasan karena kekerasan pada anak ini sangat memprihatinkan,"
"Kami dari Polres Gowa dan penyidik tetap melakukan proses hukum terhadap pelaku," tutur Bobby.
Para pelaku dijerat dengan pasal 80 ayat 2 UU No.35 2014 tentang perlindungan anak.
"Ancaman hukuman 5 tahun penjara," sambungnya.
Baca juga: Emosinya Pria Baru Tamat SMA Sering Disuruh-suruh Pacar, Berakhir Habisi Korban yang Hamil 8 Bulan
Detik-detik penyelamatan korban
Diceritakan Bayu, mulanya ia sedang duduk-duduk di depan rumah korban bersama petugas Bhabinkantibmas Malino sepulang dari makam.
Kemudian, Bayu mendengar suara teriakan di rumah korban sepulang dari makam.
Sumber teriakan itu tak lain berasal dari bocah malang tersebut.
Bayu akhirnya masuk ke rumah dan melihat mata korban dalam kondisi terluka di sebelah kanan.
Sementara, orangtua korban memegangi bagian kepala.
Kakek dan nenek korban turut membantu memegangi kaki si bocah.
Diduga mereka sedang melakukan sebuah ritual gaib dengan mengorbankan mata bocah itu.
"Kami langsung ambil ini anak untuk dievakuasi," ucap Bayu dikutip Kompas.com, Jumat (3/9/2021).
Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, Bayu bercerita orangtua korban sempat pergi ke kuburan.
Baca juga: Tukang Pijat Sesama Jenis Bunuh Kliennya di Bekasi, Ternyata Kesal Korban Tak Jujur Positif Covid
Sepulang dari kuburan, Bayu menyebut orangtua korban mengaku melihat sesuatu di mata anaknya.
"Yang ini pas kami dari kuburan orangtuanya kan masih belum sadar katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil,"
"Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," kata Bayu.
Selain itu Bayu menuturkan, ibu korban mengaku sering mendengar bisikan gaib.
Tak hanya itu saja, kata Bayu, orangtua korban juga melakukan ritual di malam tertentu.
"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," sambungnya.
Bayu melanjutkan, ia menduga orangtua korban sedang mendalami ilmu hitam.
"Mungkin orangtua anak ini diluar kesadaran non medis. Jadi orangtuanya seperti memiliki ilmu hitam apa begitu," ujarnya seperti dikutip dari Tribun Timur.
Kini, bocah malang itu telah dibawa ke RSUD Syekh Yusuf Gowa untuk menjalani perawatan.
(TribunJakarta/TribunTimur/Kompas)