Antisipasi Virus Corona di DKI

Wujudkan Herd Immunity, Pemprov DKI Jakarta Siapkan 9 Strategi Kebut Program Vaksinasi Covid-19

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau sentra vaksinasi di Gedung Akademi Bela Negara (ABN), Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (9/9/2021) siang.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan, terus menggenjot program vaksinasi Covid-19 demi mewujudkan kekebalan massal atau herd immunity.

Beragam upaya pun dilakukan guna memastikan seluruh warga ibu kota mendapatkan vaksin Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyebut, ada sembilan strategi yang dijalankan pihaknya untuk mempercepat program vaksinasi.

Pertama, Dinkes DKI Jakarta membuka sentra vaksinasi dan mobil vaksin keliling guna memudahkan masyarakat mendapatkan akses vaksinasi Covid-19.

“Kami juga membuka sistem pendaftaran secara online terpadu melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI),” ucapnya, Sabtu (2/10/9/2021).

Kemudian, Dinkes DKI juga berkoordinasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membuka dan memfasilitasi masyarakat yang berada di wilayahnya.

Baca juga: Wali Kota Jakarta Timur Siap Laksanakan Instruksi Anies, Banjir Ditarget Surut Tak Lebih dari 6 Jam

Tak hanya itu, koordinasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pun dilakukan untuk membuka sentra-sentra vaksin yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

Kolaborasi dengan Lembaga Kementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga pihak swasta untuk mengadakan serbuan vaksinasi pun terus dilaksanakan.

Vaksinasi berbasis komunitas (RT/RW, rusun/apartemen), tempat kerja atau institusi pendidikan, dan berbasis tempat umum (terminal, bandara, stasiun) juga terus digencarkan Pemprov DKI Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, saat diwawancarai awak media, di GBK, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (26/6/2021). (TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat)

“Evaluasi rutin kami lakukan kepada para camat setiap minggunya yang dipimpin oleh Biro Tata Pemerintahan (Tapem) DKI,” ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta juga menambah tim vaksinator non tenaga kesehatan melalui kolaborasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk memberdayakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari dinas selain Dinas Kesehatan.

Vaksinator perbantuan tenaga kesehatan pun ditambah melalui kolaborasi dengan organisasi profesional.

“Kami juga memberikan akses semudah dan sejelas mungkin dalam melihat cakupan dan capaian vaksinasi di Jakarta sebagai bahan monitoring dan evaluasi di wilayah masing-masing,” tuturnya.

Sejauh ini, strategi yang dijalankan cukup berhasil dan capaian vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta sudah cukup tinggi.

Dinas Kesehatan mencatat, hingga 1 Oktober 2021, total 10,4 juta orang sudah mengikuti vaksinasi dosis pertama di DKI Jakarta.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 7,7 orang diantaranya bahkan sudah mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19.

Walau demikian, hal ini tak membuat Pemprov DKI Jakarta puas, target vaksinasi Covid-19 pun terus ditingkatkan.

Awalnya, Pemprov DKI mendapat pekerjaan rumah dari Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan vaksinasi Covid-19 kepada 7,5 juta warga hingga akhir Agustus 2021.

Pemprov DKI ternyata berhasil menuntaskan pekerjaan rumah itu lebih cepat dari target yang diberikan.

Target 7,5 juta warga mendapat vaksin Covid-19 itu selesai pada akhir Juli 2021 lalu.

Meski sudah terlampaui, ternyata masih banyak warga ibu kota yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Untuk itu, Pemprov DKI menaikkan target vaksinasi menjadi 11 juta.

Target itu pun kini hampir tercapai dan hanya kurang 600 ribu lagi.

Walau demikian, dalam beberapa kesempatan sebelumnya Widyastuti menyebut, masih ada 2,5 juta warga ibu kota yang belum divaksin.

Ia menyebut, mayoritas masyarakat yang belum divaksin lantaran masih khawatir dengan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Ia pun meminta masyarakat tak khawatir lantaran kini jenis vaksin yang digunakan bisa dipilih oleh masyarakat.

“Kami membuka informasi di JAKI soal jenis vaksin yang digunakan pada setiap sentra vaksinasi,” kata dia.

Untuk saat ini, ada beberapa jenis vaksin yang tersedia, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), efikasi Moderna berada di kisaran 94,1 persen dan Pfizer mencapai 95 persen.

Sedangkan nilai efikasi untuk AstraZeneca berada di angka 63 persen.

“Sampai saat ini belum ada KIPI serius untuk Pfizer berdasarkan situs keamanan vaksin,” ucapnya.

Berita Terkini