Tak Di Desa Saat Erupsi Gunung Semeru, Warga Lumajang: Rumah Ditutupi Abu Vulkanik, Uang Terbakar

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kesaksian warga melihat Gunung Semeru meletus sejak Jumat Sore dan kembali meletus dengan guguran lava pijar disertai gemuruh pada Sabtu (4/12/2021) sore. Saat awan panas dari erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021) terjadi, Hari sedang tak berada di rumah.

TRIBUNJAKARTA.COM, LUMAJANG - Saat awan panas dari erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021) terjadi, Hari sedang tak berada di rumah.

Hari saat itu tengah mendatangi sebuah acara di wilayah Kecamatan Pronojiwo yang juga masih berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Sehari kemudian, saat Hari mendatangi rumahnya di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. tempat tinggalnya itu sudah mengalami kerusakan parah akibat tertutupi abu vulkanik.

Dia berusaha mengais harta benda yang mungkin masih bisa diselamatkan.

Yang pertama membuatnya sedikit tenang yakni mobil Mitsubishi Xpander miliknya yang diparkir di garasi rumah masih ada meski kondisinya rusak.

Baca juga: Korban Erupsi Semeru Ini Ogah Tinggalkan Ibu yang Tak Kuat Jalan, Keduanya Pelukan saat Ajal Datang

Mobilnya itu tertimoa puing-puing rumahnya.

Akibatnya, bodi mobilnya penyok serta Kaca depan dan spion pecah.

"Kalau ditotal, kerugian saya mencapai ratusan juta," kata Hari dilansir dari Tribun Jatim.

Jembatan Gladak Perak Lumajang ambruk diterjang lahar Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021) (SURYAMALANG.COM/Tangkap layar - ISTIMEWA)

Rencananya, mobil itu akan dievakuasi ke rumah saudaranya.

"Baru kemudian diperbaiki," paparnya.

Mengais Sisa Uang

Selain mobil, Hari sempat mengais uang yang masih bisa diselamtakan di rumahnya yang diselimuti abu vulkanik.

"Saya mengais uang di tumpukan abu vulkanik.

Yang berhasil diamankan Rp 50 juta. Sisanya rusak terbakar," terangnya.

Baca juga: Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru: Perjuangan Selamatkan Ternak Saat Rumah Sudah Tak Berbentuk

Hari bisa selamat dari ganasnya awan panas guguran Gunung Semeru karena sedang tidak ada di rumah.

Pada waktu yang sama, Hari kebetulan mendatangi acara di wilayah Pronojiwo.

Sedangkan anak dan istrinya bisa menyelamatkan diri dengan berlari sebelum Gunung Semeru memuntahkan awan panas.

Update Korban Erupsi Gunung Semeru

Sejumlah warga saat mengerumuni lokasi jembatan Gladak Perak yang terputus akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru. (TRIBUNJATIM.com/ Kukuh Kurniawan)

Berikut update jumlah korban akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan terkait data terbaru terkait erupsi Gunung Semeru per Minggu Sore.

Korban meninggal bertambah satu orang dari sebelumnya dilaporkan sebanyak 13 orang.

Berikut update terbaru data korban erupsi Gunung Semeru:

- Korban meninggal 14 jiwa

- Korban luka berat 35 orang

- Korban luka ringan 21 orang

- Warga terdampak awan panas guguran dan debu vulkanik sebanyak 5.205 jiwa

- Masyarakat terdampak awan panas guguran terdapat di dua kecamatan, sedangkan masyarakat terdampak debu vulkanik di delapan kecamatan.

- 1.300 orang sudah berada di pengungsian

Baca juga: Kelakuan Warga +62 Di Erupsi Gunung Semeru: Jembatan Ambruk Justru jadi Tontonan dan Lokasi Selfie

Abdul mengungkapkan, 35 orang yang terluka berat kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit yang berbeda.

Pertama, terdapat delapan orang yang dirawat di RS Dokter Haryoto Lumajang, 16 orang di RSUD Pasirian, tiga orang di RS Bhayangkara Lumajang, dan delapan orang di Puskesmas Penanggal.

Beberapa korban alami luka bakar

Terdapat beberapa korban yang mengalami luka bakar di tubuhnya, akibat terkena lahar panas.

Para korban yakni sejumlah penambang pasir di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Kesaksian warga melihat Gunung Semeru meletus sejak Jumat Sore dan kembali meletus dengan guguran lava pijar disertai gemuruh pada Sabtu (4/12/2021) sore. (Kolase SURYA.co.id/Tony Hermawan/Internet)

Seusai Gunung Semeru erupsi, lahar panas pun menuju ke areal pertambangan, hingga membuat mereka terlambat menyelamatkan diri.

"Sementara belum terdeteksi ada berapa jumlah warga sini yang terluka. Tetapi ada tiga warga dengan kulit terkena lahar panas. Mereka sopir dari luar desa," ujar Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin.

Dikutip dari TribunJatim.com, Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menjadi salah satu desa yang terdampak paling parah.

Sebab, abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru menutupi hampir semua dusun yang hanya berjarak sekitar dua kilometer dari jalur lahar panas.

"Sekarang warga ngungsi di balai desa, sedangkan yang kena luka bakar langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.

Selain itu, dikabarkan pula di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dikabarkan banyak warga terisolasi.

Sebab, abu vulkanik telah hampir memadati dusun tersebut.


Sebagian artikel ini disarikan dari Tribunnews.com dengan judul UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru: 14 Orang Meninggal, 35 Luka Berat, Ribuan Terdampak Awan Panas,

Berita Terkini