TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Pembina Satgas PDI Perjuangan Sumut, Halpian Sembiring Meliala akhirnya meminta maaf kepada bocah SMA berinisial FAL (16).
Halpian meminta maaf atas aksi arogannya di depan minimarket yang kemudian videonya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Halpian tampak emosi kepada bocah SMA Al Azhar, Medan.
Tak hanya emosi, Halpian terlihat menganiaya FAL hingga korbannya tersebut mundur.
Peristiwa tak manusiawi itu terjadi gara-gara Halpian Sembiring diduga tak terima ditegur oleh pelajar yang diketahui sebagai penghafal Al Quran itu.
Baca juga: Sangar Pukul Bocah SMA, Kader PDI Perjuangan Cuma Nunduk hingga Pelankan Suara saat Wajah Diekspos
Saat ini, Halpian sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut.
Saat dihadirkan di depan media, Halpian mengaku emosi setelah mendengar kata-kata tak sopan yang dilontarkan korban.
"Korban bilang, kau pinggirkan mobil mu. Lalu saya datangi beliau. Saya bilang, dek sopan dikit, saya ini orang tua. Anak saya lebih tua dari mu. Lalu si korban bilang, mobil mu geser," kata Halpian dikutip TribunJakarta.com dari TribunMedan, Sabtu (25/12/2021).
Atas dasar itu, Halpian kemudian menganiaya korban sedemikian rupa.
Saat ini, Halpian mengaku khilaf dan meminta maaf atas perlakuannya kepada FAL.
"Saya mohon maaf khilaf," katanya.
DI sisi lain, ibu korban, Inna tak terima dengan tudingan yang dilontarkan pelaku.
Menurut Inna, tak mungkin anaknya berkata-kata kasar kepada seorang yang lebih tua.
Inna menduga, apa yang disampaikan pelaku ini cuma pembelaan diri saja.
"Anak saya, saya besarkan dengan pendidikan agama. kasih sayang. Tidak mungkin dia berucap seperti itu. Saya tidak terima," kata Inna.
Inna memastikan tak ada kata damai atas peristiwa yang menimpa putranya tersebut.
Inna menginginkan pelaku dihukum sesuai dengan hukuman yang berlaku.
"Saya mau pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku," katanya.
Dibela Rekan Sejawat
Komandan Satgas PDI Perjuangan Sumut, Darmawansya Sembiring membela pelaku pemukulan.
Darmawansya menyebut informasi yang viral tidak sesuai fakta.
Darmawansyah malah memojokkan dan menyalahkan FAL.
Ia menyebut remaja yang terlihat diam saja ketika dihajar habis-habisan oleh Halpian, sudah berlaku tidak sopan.
Baca juga: Viral Pengemudi Mobil Mewah Arogan Hajar Pemuda di Minimarket: Ternyata Korban Sosok Istimewa
Komandan Satgas PDI Perjuangan ini menuding FAL berkata kasar pada Halpian Sembiring Meliala.
"Memang itu (mobil Halpian Sembiring Meliala) menghalangi motornya. Cuma anak ini bilang 'mundurkan mobilmu' sambil bentak-bentak," kata Darmawansya membela Halpian Sembiring Meliala, Jumat (24/12/2021).
Darmawansyah mengklaim, bahwa Satgas PDI Perjuangan Sumut telah melakukan mediasi dengan keluarga pelajar SMA Al Azhar itu.
"Itu kan lagi mau tahap penyelesaian. Jadi sebenarnya anak ini terlalu kasar," kata Darmawansyah.
Baca juga: Pengemudi Mobil Mewah Hajar Pelajar di Depan Minimarker, Guru Korban: Anak Sholeh Penghafal Al-Quran
Bahkan, Darmawansya mengaku ikut emosi melihat FAL.
"Kita juga sebagai orang tua merasa ini (emosi). Iya, lagi sama istrinya dia," ucapnya.
Menurut kabar, Halpian Sembiring Meliala belum lama dilantik sebagai anggota Satgas PDI Perjuangan.
Halpian Sembiring Meliala dilantik langsung oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut.
Korban Sosok Pendiam dan Hormat Orangtua
Inna bilang, saat itu anaknya cuma memohon agar mobil pelaku digeser.
Namun, pelaku malah ngamuk dan memukul wajah FAL.
Untung saja, aksi kekerasan itu terekam kamera CCTV.
Baca juga: Motornya Ditabrak Pengemudi Mobil Mewah, Penghafal Al Quran Ini Malah Dihajar Sampai Pecinya Jatuh
"Anak saya minta tolong geser mobilnya. Bapak itu langsung memaki, menampar dan menedang anak saya," kata Inna.
Saat kejadian, FAl cuma bisa terdiam.
FAL tidak mau melawan pelaku yang disebut-sebut Satgas partai politik itu.
"Saat itu yang melerai petugas Indomaret. Anak saya ini orangnya pendiam dan tidak mau melawan orang tua," kata Inna.
Dia kembali berharap, agar pria arogan yang cuma beraninya sama anak-anak itu ditangkap dan dipenjarkanan.
"Pelaku harus dipenjarakan, agar kedepannya tidak berbuat semena-mena," harap Inna.
(TribunJakarta/TribunMedan)