Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Pandapotan Sinaga belum tergerak mendukung balap mobil listrik internasional Formula E Jakarta yang dihelat Pemprov DKI Jakarta di
Padahal, rencana Formula E Jakarta makin jelas setelah pihak panitia memastikan Formula E digelar di Ancol pada 4 Juni 2021 dan pembangunan trek mulai dikerjakan.
Selain itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi juga mendukung kawasan Ancol sebagai tepat penyelenggaraan Formula E Jakarta.
Biaya penyelenggaraan hingga pembangunan sirkuit Formula E yang mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah di tengah pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor penolakan dari Pandapotan Sinaga.
"Sampai sekarang saya belum (dukung). Kalau hati kecil saya belum mau dukung dengan kondisi sekarang," jelasnya di Ancol, Rabu (29/12/2021).
Baca juga: Jakpro Tetap Optimis Meski Politikus PDIP Ragu Trek Formula E Rampung dalam 3 Bulan
Baca juga: Yakin Trek Formula E Rampung, Jakpro: Kontraktor Tender Januari 2022
Menurutnya, di tengah pandemi saat ini, dana penyelenggaraan Formula E seyogyanya bisa digunakan untuk membantu masyarakat terdampak ketimbang mengadakan event Internasional seperti ini.
"Karena kondisi sekarang ini kan kita lagi ada persoalan pandemi, mau mencoba supaya tidak ada pemborosan. (Ini pendapat saya ya), kalau misi kan beda-beda," jelasnya.
Kendati begitu, ia mengatakan tak mempermasalahkan terselenggaranya Formula E di tahun depan lantaran tak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.
Baca juga: Datangi Lokasi, Anggota DPRD Pastikan Pinjaman Ancol ke Bank DKI Rp 1,2 T Tak Terkait Trek Formula E
Baginya, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar.
"Yang penting tidak pakai APBD ya. Ini kan yang disampaikan Jakpro pakai dana sponsor. Kalau saya pesimis kalau tiga bulan (trek jadi). Tetapi bahwa pesimis saya nanti mudah-mudahan kenyataan Jakpro bahwa selama nanti tiga bulan tercapai. Kita lihat saja nanti," jelasnya.
Biaya Pembangunan Trek dan Sarana Pendukung Rp 150 M
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ungkap total biaya pembuatan trek dan biaya pendukung sarana Formula E pada 4 Juni 2022 mendatang.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Formula E sekaligus Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ahmad Sahroni hanya mengungkapkan biaya untuk pembuatan trek Formula E, yakni mencapai Rp 100 miliar.
Baca juga: Sempat jadi Sorotan, Proyek Sumur Resapan di Lebak Bulus Diambil Alih Sudin SDA Jaksel
Baca juga: Tugu Sepeda Tak Kunjung Diresmikan, Dishub DKI: Kita Tunggu Proyek Selesai Menyeluruh
Namun, Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro sekaligus Managing Director Formula E, Gunung Kartiko mengatakan total biaya seluruhnya mencapai Rp 150 miliar.
Tentunya hal ini setelah digabung dengan biaya untuk pembangunan sarana pendukung lainnya.
"Rp 100 miliar itu untuk trek, kan ada biaya penyelenggaraan yang lain kan ya. Itu cost cost (biaya) itu, nah itu mungkin sekitar Rp 50 miliar-an. (Total Rp 150 miliar)," jelasnya di Ancol, Rabu (29/12/2021)
Panitia Sebut Biaya Sirkuit Formula E Tidak Berasal dari APBD dan PMD
Ketua Pelaksana Formula E sekaligus Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ahmad Sahroni menyebut pembangunan sirkuit untuk Formula E di Taman Impian Jaya Ancol tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.
“Yang perlu ditegaskan juga bahwa dalam pembangunan ini tidak ada dana APBD maupun PMD yang digunakan. Jadi semuanya hanya dari Jakpro dan sponsor, dengan track yang permanen sehingga dapat digunakan untuk berbagai event autosport sepanjang tahun,” jelasnya, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Duh Pak Anies, Transjakarta Jadi Transportasi Umum Paling Banyak Terlibat Insiden Sepanjang 2021
Nantinya sirkuit yang akan dibangun bakal mengikuti berbagai spesifikasi dari FEO dan FIA.
Lantaran direncanakan selesai pada pada Bulan April 2022 mendatang, proses pembangunan akan dimulai pada awal tahun 2022 mendatang.
“Track E-Prix adalah track jalan raya, jadi spesifikasinya mirip jalan raya. Lokasi pembuatan track sudah relatif padat dan rata, sehingga pengerjaan track akan dapat
dilakukan dengan cepat. Selanjutnya untuk paddock, stage dan grandstand sifatnya semi permanen sehingga hanya perlu satu bulan saja untuk bongkar pasang,”sambungnya.
"Targetnya tiga bulan sampai April, semua perbaikan yang terkait dengan untuk mendukung sirkuit yang ada. Start Januari," imbuhnya.
Biaya Penyelenggaraan Rp 600 M untuk Tiga Musim
Ketua panitia penyelenggara Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan biaya penyelenggaraan Formula E selama tiga musim atau tiga tahun ke depan sekitar Rp600 miliar dan bersumber dari APBD DKI Jakarta.
Baca juga: Sosok Ahmad Sahroni Ketua Pelaksana Formula E: Wakil Rakyat Kalangan Konglomerat yang Pernah Melarat
Baca juga: Formula E Modal Sahroni Crazy Rich Priok di Panggung Pilgub DKI, Pengamat: Anies & NasDem Dekat
Semula, kata dia, biaya penyelenggaraan Formula E sebesar Rp2 triliun.
Namun, faktor Pandemi Covid-19 membuat pihak panitia melakukan renegosiasi renegosiasi kontrak dan biaya penyelenggaraan.
"Kita kontrak baru. Perubahan kontrak yang dari 20 juta poundsterling jadi 7 juta poundsterling untuk penyelenggaraan 2022. Lalu, tahun 2023 karena dia naik evaluasi kontraknya jadi 14 juta poundsterling. Tahun 2024 jadi 15 juta poundsterling. Total 36 juta poundsterling. All around Rp600 miliar, yang tadinya kita harus bayar hampir Rp2 triliun," ujar Sahroni dalam podcast Akbar Faizal Uncensored, Rabu (29/12/2021).