Soal Cagub DKI, Bu Airin Jangan Baper Dulu: Pengamat Sebut Gerindra Harga Mati Dukung Ariza

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad Riza Patria dan Airin Rachma Diany

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sosok Airin Rachmi Diany belakangan menjadi buah bibir dengan konteks pemilihan gubernur atau Pilgub DKI.

Gerindralah yang  awal-awal menyebut nama Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dua periode (2011-2021) itu.

Namanya lantas ramai diadu-adukan dengan nama lain yang juga dijagokan pada kontestasi politik lima tahunan DKI itu.

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah Gerindra serius akan meminang Airin untuk dicalonkan sebagai DKI 1 pada 2024 nanti?

Pernyataan Mohammad Taufik

Pihak Gerindra yang membuka perbincangan tentang sosok pengganti Gubernur Anies baswedan adalah, Mohammad Taufik.

Ia merupakan politikus senior Gerindra yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Selain itu, Taufik juga Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra.

Baca juga: Sosok Kepala Daerah Muda Kriteria Cagub DKI dari PDIP Terjawab, Pengamat: Anak Presiden

Awalnya Taufik menjabarkan sejum;lah nama, termasuk Anies Baswedan.

Nama Anies Baswedan untuk melanjutkan periode keduanya di DKI masih masuk dalam daftar Gerindra.

Namun, partai berlambang kepala Garuda itu juga punya tiga calon lainnya untuk kontestasi politik DKI.

Nama pertama yang disebut Taufik adalah Ahmad Riza Patria alias Ariza, yang tidak lain adalah pendamping Anies saat ini sebagai Wakil Gubernur Jakarta.

Ketua DPP Gerindra Ahamd Riza Patria (Tribunnews.com/Ferdinand Waskita)

"Kandidatnya ada Anies Baswedan dan berikutnya ada Ahmad Riza Patria," ucap Taufik saat dikonfirmasi, Senin (3/2/2022).

Gerindra juga "menggondol" kader Golkar yang meurpakan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dua periode (2011-2021), Airin Rachmi Diany.

Airin dinilai berhasil membangun Tangsel yang baru berusia 13 tahun itu.

Kesuksesan Airin mengelola Tangsel itu membuatnya dianggap layak untuk duduk di kursi ekesekutif DKI

"Airin Rachmi Diany kalau didorong ke Jakarta bisa menarik. Dia punya pengalaman manage kota (Tangsel), dan kota itu aman pas dia pimpin," ujarnya.

Kemudian, Taufik juga menyebut sosok Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai sosok alternatif lainnya.

Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, saat melihat foto seorang staff kecamatan Ciputat yang dipukul atasannya hingga bengap, di Serpong, Tangsel, Kamis (16/5/2019). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Baca juga: Kode Keras, Riza Patria Didoakan Ketum Partai Jadi Gubernur DKI Gantikan Anies Baswedan

"Menurut saya dia mumpuni, karena ke depan (kandidat Calon Gubernur DKI) itu yang muda-muda," kata Taufik.

Walau menyebut empat sosok punya potensi paling besar untuk mengisi kursi DKI 1, Taufik tidak menutup kemungkinan ada calon lain yang mencuat.

Terlebih, Pilgub DKI baru akan dilaksanakan pada 2024 mendatang.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Muhammad Taufik di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2021) (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

"Saya melihat tokoh yang tadi sebutkan Insya Allah mumpuni, tetapi mungkin nanti ada tokoh-tokoh lain yang akan muncul," tuturnya.

NasDem Duetkan Sahroni-Airin

Sementara, NasDem berencana mengusung Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dengan Airin Rachmi Diany pada Pilgub DKI 2024 mendatang.

Sahroni yang memang kader NasDem akan didudukkan sebagai calon gubernur (Cagub), sementara Airin akan dicalonkan menjadi DKI 2.

Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Wilayah Jawa 1 Effendi Choirie, mengatakan, Nasdem akan berkomunikasi dengan Partai Golkar untuk mewujudkan duet tersebut.

Baca juga: Sengit Adu Cagub DKI: Golkar Rebut Anies 2 Periode, Airin Rachmi Diany

"Kita usulkan harus komunikasi dengan Golkar, ada kader Golkar yang oke, punya pengalaman juga yaitu Airin. Nah itu kan kira-kira menjadi pasangan yang seksi dan keren," kata Choirie saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/1/2022).

Choirie menilai, Airin layak dicalonkan sebagai calon wakil gubernur DKI karena punya pengalaman memimpin Tangerang Selatan selama dua periode.

Selain itu, Airin dianggap memiliki nilai lebih karena selama ini DKI Jakarta belum pernah memiliki pemimpin perempuan.

"Itu juga sesuatu yang pasti menarik juga," kata dia.

Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni kala diwawancara awak media di Balai Kota DKI, Senin (29/11/2021). (Nur Indah Farrah Audina / Tribun Jakarta)

Sementara, soal nama Sahroni yang dijagokan sebagai pengganti Anies Baswedan, Choirie mengungkapkan, hal itu belum resmi keputusan partai.

Namun ia meyakini, dengan kapasitas Sahroni saat ini, partai akan menyetujuinya.

"Meskipun belum ada rapat resmi untuk membahas itu, tapi insya Allah semuanya aklamasi kalau dia mau maju menjadi gubernur DKI karena dia memiliki syarat-syarat yang cukup untuk itu," kata Choirie.

Setelah duet nama beda partai itu digulirkan, Choirie mengklaim respons masyarakat terhadap Sahroni-Airin sangat baik.

"Setelah saya lempar itu, respons publik lumayan luar biasa komentarnya. Pada umumnya positif, pada umumnya megnatakan ini ideal," kata Choirie.

Namun, ia memastikan hingga saat ini Nasdem masih menunggu respons lebih lanjut dari publik mengenai wacana menduetkan Sahroni dengan Airin.

"Itu kita tawarkan dulu ke publik, nanti kemudian orang mungkin memantaskan, cocok, akhirnya kan elektabilitas popularitasnya tinggi, likeabilitasnya oke," ujar Choirie.

Bu Airin Jangan Baper

Di sisi lain, Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, memiliki pandangannya sendiri tentang potensi Airin diboyong ke DKI.

Adi melihat pernyataan tentang Airin, terutama dari Mohammad Taufik tidaklah serius.

Nama Airin disebut secara umum sebagai sosok yang memiliki potensi untuk berebut kursi Gubernur DKI.

Bagi Bu Airin sepertinya jangan dulu terbawa perasaan alias baper melihat isu Pilgub yang tengah menghangat ini. 

"Tak ada pernyataan yg menyebut Gerindra tertarik Airin. Omongan Taufik bersifat umum hanya nyebut sejumlah nama potensial yang kemungkinan bisa maju di Pilkada. Itupun atas nama pribadi bukan sikap resmi partai," kata Adi, Jumat (7/1/2022).

Adi Prayitno (Instagram @adiprayitno.official)

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu juga mengatakan bahwa Gerindra sudah memiliki sosok kuat, yakni Ahmad Riza Patria atau Ariza.

Bahkan Ariza dsebut sebagai harga mati DKI 1 dari Gerindra.

"Gerindra punya jagoan kuat A Riza Patria yang saat ini jadi Wagub Anies. Dari segi popularitas tentu mengungguli nama lain. Dan pastinya Riza harga mati bagi Gerindra diusung maju Jakarta," Adi.

Berita Terkini