Harga Turun, Stok Minyak Goreng di Pasar Kramat Jati Langka

Penulis: Bima Putra
Editor: Jaisy Rahman Tohir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga saat mendorong jeriken berisikan minyak goreng di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/2/2022).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Stok minyak goreng di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur belum normal setelah pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) pada 1 Februari 2022.

Taufik (62), satu pedagang sembako di Pasar Kramat Jati mengatakan hingga kini para pedagang sembako masih kesulitan mendapat pasokan minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter alias langka.

"Stok belum normal. Hari ini saja saya hanya jual satu merek minyak goreng, itu juga karena baru dapat hari ini. Merek minyak goreng lain enggak ada," kata Taufik di Jakarta Timur, Kamis (3/2/2022).

Menurutnya kelangkaan stok minyak goreng satu harga sudah terjadi dalam beberapa pekan terakhir, sehingga para pedagang tidak bisa memenuhi permintaan para pembeli.

Dia mencontohkan sejumlah pembeli yang datang ke kiosnya untuk mencari satu minyak goreng tertentu harus pulang dengan tangan kosong karena barang dicari tidak ada.

"Kemarin kan ada (merek) Sovia, ada Sania, kemarin saya dapat harga Rp 14 ribu saman Rp 28 ribu juga cuman datang 30 habis. Hari ini adanya cuman merek Camar, jadi enggak tentu," ujarnya.

Taufik menuturkan tidak mengetahui pasti alasan pasokan minyak goreng langka dalam beberapa waktu terakhir karena sebagai pedagang dia hanya mengikuti pihak distributor.

Baca juga: Puluhan Liter Minyak Goreng di Pasar Kramat Jati Ludes dalam Waktu 2 Jam

Sementara terkait mahalnya harga minyak goreng yang sebelumnya sempat mencapai Rp 28 ribu, menurutnya selama 30 tahun berdagang sembako belum pernah harga semahal ini.

"Ini saja sekarang sudah enggak pernah nyetok barang (minyak goreng) lagi, jadi begitu habis beli. Ya harapannya pasokannya kembali normal, enggak seperti sekarang ini," tuturnya.

Sementara Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang hari ini sempat meninjau Pasar Kramat Jati mengklaim harga minyak goreng kemasan sudah turun dan stok aman.

Namun dia mengakui masih ada pedagang di pasar tradisional lain yang menjual minyak goreng curah sebesar Rp 14 ribu per kilogram, atau melebihi HET yang ditetapkan Rp 11.500.

"Kita sudah lihat bahwa mulai muncul harga minyak goreng sesuai harga (HET). Yakni Rp 14.000 untuk kemasan premium, Rp 13.500 untuk kemasan sederhana dan Rp 11.500 untuk minyak curah," kata Lutfi.

Berita Terkini