Pegawai Alfamart Bertahan Semalaman di Bawah Reruntuhan, 6 Jam Usai Dievakuasi Meninggal di RS

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upaya pencarian korban ambruknya minimarket tiga lantai Alfamart di Jalan A Yani KM 15, Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/4/2022) petang.

TRIBUNJAKARTA.COM - Semalaman, Hanafi (22) bertahan di bawah reruntuhan bangunan minimarket tempatnya bekerja yang ambruk pada, Senin (18/4/2022) sore.

Hanafi bertahan tanpa makan dan minum sekira 26 jam lantaran sebelumnya tengah berpuasa.

Namun, Hanafi tak dapat diselamatkan dan meregang nyawa di RSI Sultan Agung Banjarbaru, Selasa (19/4/2022) pukul 13:00 Wita.

Hanafi merupakan karyawan Alfamart Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang bangunannya roboh.

Akibatnya, ada sekira 15 orang yang tertimbun reruntuhan termasuk Hanafi.

Baca juga: Pakai Jasa Dukun Gagal, Kasatpol PP Makassar Minta Tolong Teman Sekampung Habisi Petugas Dishub

Hanafi ditemukan di balik reruntuhan pada pukul 07:00 Wita lalu dievakuasi ke rumah sakit satu jam kemudian.

Semalaman, Hanafi bertahan di bawah reruntuhan Alfamart yang roboh tersebut.

Menurut keterangan sang ibu, Aisyah, Hanafi sempat meminta agar bisa dibawa pulang ke kampung halaman di Nagara.

Alfamart Gambut Km 15 Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel runtuh, Senin (18/4/2022). (banjarmasin Post)

Hal itu dikatakan Hanafi di RSI Sultan Agung kepada ibu dan ayahnya.

"Dia bilang sakit, mau dibawa pulang saja," kata Aisyah menirukan ucapan putranya dikutip dari Tibunbanjarbaru.

Sahur terakhir pada hari kejadian, Aisyah sempat bertanya soal menu sahur anaknya.

"Biasanya saya telpon ke anak saya jam 4 atau setengah 4, tapi kemarin subuh saya telpon jam 3, saya tanya sudah sahur atau belum, makan apa, katanya makan mie saja, karena tidak ada nasi," jelas Aisyah.

Siapa sangka, kala itu merupakan sahur terakhir Hanafi sebelum sorenya ditimpa musibah yang merenggut nyawanya.

Padahal, Hanafi sudah berencana pulang ke kampung halaman ketika mendapat jatah libur bekerja.

Beberapa saat sebelum meninggal, Hanafi sempat mengeluh kesakitan di perut dan merasakan trauma.

Meski sahur dengan mie instan, Hanafi menjadi orang yang kuat bertahan hidup di balik reruntuhan.

Baca juga: Tak Minta Bayaran tapi Rp 85 Juta Diterima, Oknum Polisi Ikut Sakit Hati Lihat Kasatpol PP Tersakiti

Saat kejadian sekitar pukul 17:00 Wita, Hanafi masih dalam keadaan berpuasa hingga dievakuasi keesokan harinya.

Keinginan Hanafi untuk pulang kampung pun terwujud.

Keluarga akhirnya membawa Hanafi pulang ke kampung halaman di Nagara untuk dimakamkan.

Upaya pencarian korban ambruknya minimarket tiga lantai Alfamart di Jalan A Yani KM 15, Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/4/2022) petang. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Dengan bertambahnya jumlah korban meninggal, maka total menjadi lima orang.

Empat di antaranya meninggal di tempat, sementara satu di rumah sakit.

Beda dengan Hanafi, Hervian Noor berhasil selamat dalam musibah yang terjadi.

Ia masih diberi kesempatan hidup meski 3 jam berada di bawah puing-puing bangunan.

Hervian Noor mengungkap cerita saat dirinya tertimpa bangunan yang terdiri dari tiga lantai itu.

Kala itu, Hervian Noor berniat untuk bertransaksi di mesin ATM yang ada di Alfamart.

Tak berselang lama usai masuk, Hervian terkejut lantaran bangunan Alfamart itu seketika roboh.

"Di depan mesin ATM, langsung (suara) berr, berguguran, enggak tahu dari mana, langsung rata dengan tanah. Kita masuk kan, kasirnya lagi melayani tamu, kita ke kiri, ke mesin ATM," kata Hervian Noor dilansir dari tayangan Kompas TV, Selasa (19/4/2022).

Selama berjam-jam tertimpa reruntuhan, warga Sungai Lulut itu lemas tak berdaya.

Baca juga: Pilu Tragedi Ambruknya Alfamart 3 Lantai, Motor Terparkir Jadi Perkiraan Banyaknya Korban Tertimpa

Nyaris menyerah lantaran berpikir tak akan bisa selamat, Hervian tak lepas berzikir dan bersalawat berulang kali selama tiga jam.

Sebab kala itu, Hervian sempat menghirup debu puing-puing bangunan yang pekat.

“Di bawah runtuhan bangunan tadi, saya sempat menghirup debu puing- puing bangunan seperti tidak bisa bernafas lagi, saya perbanyak baca zikir. Alhamdulilah, Allah masih memberikan keselamatan," kata Hervian dilansir dari Wartakotalive.

Suasana evakuasi korban ambruknya minimarket Alfamart di Jalan A Yani KM 15, Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/4/2022). (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Beruntung, nyawa Hervian bisa terselamatkan anggota penyelamat.

Diungkap Hervian, ia memang sempat mendengar suara misterius sesaat sebelum bangunan Alfamart itu roboh.

Hervian sempat mendengar suara gesekan di dekat mesin ATM.

"Terdengar suara gesekan tadi. Alhamdulilah, mesin ATM (saya) sempat berlindung di runtuhan. Kurang lebih 3 jam berada di runtuhan bangunan tersebut,” ungkap Hervian lagi.

Sempat dievakuasi dan dibawa ke RSDI Agung Banjarbaru, Hervian diperbolehkan pulang lantaran kondisinya sehat.

Selain Hervian, seorang saksi mata robohnya Alfamart, Dayat juga mengaku sempat mendengar suara aneh dari bangunan tersebut.

Dikutip dari wawancara Kompas TV, Dayat mengaku sempat mendengar suara beton bergetar beberapa detik sebelum bangunan Alfamart tersebut ambruk.

"Kejadiannya tiba-tiba, langsung aja. Kita memang sudah berapa hari mendengar bunyi kretek-kretek, bunyi betonnya. Cuma pas hari ini, kita mau ambil kendaraan, terdengar bunyi kretek-kretek, kita lihat ke atas, langsung ambruk tingkat pertama," ungkap Dayat.

Tak langsung roboh sekaligus, bangunan Alfamart itu kata Dayat sempat memiliki jeda sebelum ambruk seluruhnya.

"Jadi ada jedanya dari (roboh) tingkat pertama dan ketiga, jeda lima detik. Yang pertama lantai satu, baru (suara) brak. Untuk menyelamatkan diri sendiri aja kita bingung," sambung Dayat.

(TribunJakarta/TribunBogor)

Berita Terkini