Cerita Kriminal

Pengakuan Bocah Penculikan Eks Napi Teroris: Malam Tidur di Masjid, Pagi Diajak Keliling

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengakuan dilontarkan salah satu bocah yang jadi korban penculikan mantan napi terorisme di Bogor, Jawa Barat.

TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR - Pengakuan dilontarkan salah satu bocah yang jadi korban penculikan mantan napi terorisme di Bogor, Jawa Barat.

Diketahui, 10 bocah laki-laki berusia 10-14 tahun di Bogor menjadi korban penculikan oleh pria misterius.

Pelakunya ternyata ARA (27) yang berstatus mantan napi teroris.

Pria asal Depok, Jawa Barat itu berhasil ditangkap polisi di kawasan Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Namun dia berusaha melawan saat akan ditangkap hingga akhirnya terpaksa dilumpuhkan oleh polisi.

Baca juga: Polisi Temukan 10 Anak dari Lokasi Pelaku Penculikan Anak Berantai Bermodus Tak Pakai MaskerĀ 

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan mengatakan bahwa pelaku sempat melawan dengan berusaha menabrak polisi.

"Iya, melawan petugas, berusaha menabrak petugas yang mengamankan," kata AKP Siswo DC Tarigan dilansir dari Tribun Bogor, Kamis (13/5/2022).

Karena melawan petugas, polisi pun terpaksa memberikan timah panas atau tindakan tegas terukur terhadap pelaku warga asal Depok tersebut.

Polres Bogor merilis pemangkapan pelaku penculikan anak di Mako Polres Bogor, Cibinong, Kamis (12/5/2022) sore. ((TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy))

Dalam pengungkapan ini Polisi berhasil menyita barang bukti berupa sejumlah ponsel, motor, pakaian, helm hingga tas hitam berisi tulisan 'Polda Metro Jaya.'

Siswo menuturkan, ARA berprofesi sebagai buruh harian lepas.

Pelakub belum lama keluar dari Lapas Gunungsindur atas kasus terorisme.

"Bulan Februari kemarin tersangka baru keluar dari Lapas Gunung Sindur," kata Siswo.

Dijelaskan Siswo, berdasarkan pengakuan tersangka, ARA sudah tiga kali keluar masuk lapas Gunungsindur.

"Duanya tindak pidana terorisme, satunya keterangan yang bersangkutan terkait perkara penipuan," tuturnya.

Baca juga: Diwarnai Aksi Tabrak Polisi, Pelaku Penculikan Anak Bermodus Korban Tak Pakai Masker Tertangkap

Adapun terkait motif pelaku penculikan lebih dari 10 anak di sekitar Jabodetabek ini, sementara ini, kata dia, masih didalami.

"Kalau tujuan, sementara dari tersangka belum kami gali untuk motifnya," kata Siswo.

Pengakuan korban

Sementara itu, salah satu korban penculikan menceritakan apa yang dialaminya kepada ayahnya, Rizal Nasution.

Momen haru orangtua bertemu anaknya yang hilang di Telaga Kahuripan, Kabupaten Bogor. ((Tangkapan layar))

Disampaikan Rizal, putranya mengaku tak mendapat tindakan kekerasan dari pelaku.

Hanya saja, Rizal yakin bahwa sosok pembawa kabur anaknya itu berniat menculik.

"Memang diculik.

Jadi anak saya ditinggal aja ditempat dan bukan melarikan diri.

Tidak ada tindakan kekerasan dari si penculik," paparnya.

Rizal memaparkan, berdasarkan pengakuan putranya, pria yang membawa kabur anaknya itu adalah pribadi yang baik.

Baca juga: Kasus Penculikan Anak Bermodus Tak Pakai Masker Merebak, Terjadi di Bogor hingga Tanah Kusir Jakarta

"Kata anak saya itu penculiknya baik.

Penculik meminta anak saya memanggil dengan panggilan abi," tuturnya.

Selama dibawa kabur, Rizal membeberkan, anaknya diajak keliling menggunakan sepeda motor.

"Kalau motif saya belum tahu, dan anak saya tidak cerita mau dijadikan apa," jelasnya.

Polisi merilis tersangka kasus dugaan penculikan anak bermodus korban tidak mamakai masker di Mapolres Bogor, Cibinong, Kamis (12/5/2022). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

"Namanya anak kecil, anak saya tidak tahu Jakarta, pokoknya dia diajak keliling,

kalau malam tidur di masjid dan paginya berangkat lagi," sambungnya.

Rizal menegaskan, saat ini anaknya dalam kondisi sehat.

"Kondisi anak saya sehat, tidak ada kurang satu pun, mudah-mudahan ke depan kondisinya semakin membaik," kata dia.

Pernah latihan di Poso

Polisi hingga saat ini masih menggali keterangan lebih dalam dari pelaku penculikan anak di Bogor.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku ARA ini sudah 3 kali masuk penjara karena terlibat kasus terorisme.

Sebab, berdasarkan pengakuan sementara, ARA sudah 2 kali menjalani hukuman pidana mengenai kasus terorisme.

Tak hanya itu, pelaku juga juga pernah mengikuti pelatihan di Poso selama 7 bulan.

"Dua kalinya menjalani hukuman pidana mengenai kasus terorisme dan yang bersangkutan juga pernah mengikuti pelatihan di Poso selama 7 bulan," kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin dalam jumpa pers di Mako Polres Bogor, Kamis (12/5/2022).

Sehingga, dalam penanganan kasus ini aparat kepolisian Polres Bogor akan melibatkan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

"Kami akan bekerja sama dengan Densus 88 untuk melakukan pendalaman dan pengembangan terhadap permasalahan ini," kata AKBP Iman Imanuddin.

Artikel ini disarikan dari TribunnewsBogor.com dengan Topik Penculikan Anak di Bogor

Berita Terkini