Gerindra Pecat Mohamad Taufik

Taufik Bisa Tak Jadi Dipecat Gerindra dengan Catatan, Sosok Ini Punya Kuasa Penuh Tentukan Nasibnya

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eks Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik saat berbincang dengan Tribun Network di Jakarta, Rabu (8/6/2022). Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman membantah pernyataan Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Riza Patria perihal pemecatan Mohamad Taufik.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman membantah pernyataan Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Riza Patria perihal pemecatan Mohamad Taufik.

Ariza sebelumnya mengatakan, keputusan soal pemecatan Taufik masih menunggu surat resmi dari DPP Gerindra.

Pasalnya, Ariza menilai keputusan yang diambil Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra baru sebatas rekomendasi atau usulan.

Terkait hal ini, Habiburokhman mengatakan, keputusan soal pemecatan tak ada kaitannya dengan DPP.

Ia menyebut, keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga: MKP Rekomendasikan Taufik Dipecat, Ketua DPD Gerindra DKI: Kita Tunggu Keputusan DPP

"Semua keputusan MKP Gerindra itu berupa rekomendasi, tapi kepada Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra yakni Pak Prabowo Subianto," ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/6/2022).

Oleh sebab itu, status Taufik yang saat ini masih menggantung sepenuhnya berada di tangan Prabowo.

Eks Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik saat berbincang dengan Tribun Network di Jakarta, Rabu (8/6/2022). (Tribunnews.com/Herudin)

Bila rekomendasi MPK itu ditolak Prabowo, maka keputusan soal pemecatan Taufik bisa gugur.

"Jadi rekomendasi bukan kepada DPP secara umum dan tidak ada lagi pembahasan di DPP soal putusan Mahkamah Partai, semua tinggal menunggu arahan pak Prabowo," ujarnya.

Taufik Dipecat Gegara Prabowo Gagal Menang Pilpres

Anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik bicara soal jasa-jasanya selama puluhan tahun menjadi kader Gerindra.

Hal ini diungkapkan Taufik setelah dipecat Gerindra pada Selasa (7/6/2022) kemarin.

Eks Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik saat berbincang dengan Tribun Network di Jakarta, Rabu (8/6/2022). (Tribunnews.com/Herudin)

Sebagai informasi, Taufik sudah bergabung bersama partai berlambang burung garuda itu sejak 2008 lalu.

Sejak dirinya jadi kader Gerindra, perolehan kursi partai besutan Prabowo Subianto itu di DPRD DKI terus meroket.

Padahal Pemilu 2009, Gerindra awalnya hanya mendapat jatah 6 kursi di parlemen Kebon Sirih.

Kemudian, pada 2014 meningkat menjadi 15 kursi dan meningkat lagi di 2019 menjadi 19 kursi.

Baca juga: Polemik Bendera Saat Acara Dukung Anies Baswedan, M Taufik Tegas: Kalau HTI Tangkap Aja

Tak hanya itu, sejak Taufik menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI, Gerindra juga berhasil menang di dua Pilkada DKI.

Pertama di tahun 2012 saat pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menang.

Kemudian, pada 2017 lalu Taufik juga berhasil mengantarkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menuju kursi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Saya hanya memperoleh beberapa hal kursi Gerindra dari 6, ke 15, dan 19 kursi pada tiga kali Pemilu. Kemudian, saya hanya mendorong Gerindra mencalonkan gubernur dan ternyata menang dua kali," ucapnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2022).

Walau sudah berjasa membawa Gerindra cukup dominan di Jakarta, ternyata jasa-jasa Taufik cepat dilupakan.

Gerindra pun resmi mengeluarkan pernyataan pemecatan terhadap politisi senior ini.

Hal ini pun membuat Taufik kecewa lantaran pengabdiannya selama ini seolah tak dianggap Gerindra.

"Kalau (capaian) itu masih belum dianggap sempurna, ya memang kesempurnaan bukan milik manusia," ujarnya.

Eks Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik saat berbincang dengan Tribun Network di Jakarta, Rabu (8/6/2022). (Tribunnews.com/Herudin)

Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab Gerindra memecat Taufik, salah satunya terkait kegagalan Prabowo Subianto menang Pilpres 2019 lalu.

Saat itu, pasangan Prabowo - Sandiaga Uno kalah suara di Jakarta dibandingkan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Selain itu, Taufik juga dinilai tak loyal terhadap Gerindra.

Politisi senior ini pun sempat mendoakan Anies Baswedan naik kelas jadi Presiden RI selanjutnya.

Padahal, Gerindra sampai saat ini masih ngotot mengusung nama Prabowo Subianto.

Kedua alasan ini pun dinilai Taufik cukup mengada-ada lantaran hanya dirinya yang dipecat setelah kegagalan Prabowo.

Baca juga: Anies Baswedan Jadi Kunci M Taufik Tertarik Berlabuh ke NasDem, Ini Amatan Eks Pimpinan DPRD DKI

"(Prabowo kalah) itu se-nasional loh kalahnya, masa karena Pilpres kalah cuma saya doang (yang dipecat). Mesti rasional dong kalau kalah, masa karena Pilpres kalah, terus cuma saya doang (yang dipecat)," kata dia.

"Ini bukan soal enggak adil, tapi ini mengada-ada argumennya," sambungnya. (*)

Berita Terkini